Celaka menimpa bumi berdasarkan teks di atas diawali dengan kekalahan dalam pertempuran naga yaitu si ular tua yang dibantu malaikat-malaikatnya melawan Mikhael sehingga naga besar, ular tua dilemparkan ke bumi yang menyebabkan berakhirnya kegiatan ular tua mendakwa umat TUHAN siang dan malam di hadapan Allah. Diusirnya terhadap naga besar didahului dengan kekalahan naga besar melawan umat TUHAN karena manusia kepunyaan TUHAN mengenakan darah Anak Domba dan kesaksian yang telah memenuhi ketentuan yaitu kemenangan gemilang karena umat TUHAN tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Sebelum naga itu diusir oleh Mikhael, nyata kegiatan pendakwa yang telah dikalahkan meski mampu menyeret 1/3 bintang di langit sehingga bintang itu ikut naga berada di bumi. Mungkinkah bintang yang ikut terlempar bermetamorfosa menjadi binatang yang muncul dari laut yang dalam perjalanan waktu menentang dan menghujat TUHAN ALLAH dan segenap penghuni surga?
Sang naga yaitu iblis pun menyadari bahwa ia telah kalah sehingga memburu "perempuan" yang diinterprestasikan antara lain sebagai:
- Secara harfiah: Melahirkan Yesus Kristus. Pandangan ini didasari pada ayat 5, di mana perempuan melahirkan anak laki-laki "yang akan menggembalakan semua bangsa dengan tongkat besi." Yesus Kristus sering digambarkan sebagai gembala dalam Alkitab.
- Secara simbolis: Mewakili bangsa Israel. Pandangan ini melihat perempuan sebagai keturunan Abraham, nenek moyang bangsa Israel, dan anak laki-laki sebagai Mesias yang dinantikan.
- Secara alegoris: Mewakili gereja. Pandangan ini melihat perempuan sebagai gereja yang melahirkan orang-orang percaya, dan anak laki-laki sebagai Kristus yang merupakan kepala gereja.
Teknik berburu yang dilakukan naga terhadap perempuan tidak dijelaskan secara detail sehingga menimbulkan spekulasi dan interpretasi beragam namun diduga bertujuan menakuti-nakuti perempuan sebab naga tahu bahwa usahanya akan sia-sia. Tehnik yang mungkin dilakukan antara lain:
- Kekuatan fisik: Naga digambarkan sebagai makhluk yang besar dan kuat (Wahyu 12:3). Ia bisa menggunakan kekuatan fisiknya untuk menyerang perempuan dan anaknya.
- Penipuan: Naga mungkin saja menggunakan tipu daya dan kelicikan untuk menjebak perempuan. Ia bisa menyamar sebagai sosok lain atau menawarkan sesuatu yang menarik untuk memancingnya.
- Ketakutan: Naga bisa menyebarkan rasa takut dan keputusasaan kepada perempuan untuk melemahkannya.
Penulis tidak tahu apakah peristiwa tidak seorang pun dapat membeli atau menjual selain pada mereka yang memakai tanda itu terjadi sesudah atau sebelum atau bersamaan dengan dilemparkannya naga besar, yaitu ular tua sehingga tidak dapat melakukan dakwaan dihadapan TUHAN. Tidak dapat melakukan transaksi keuangan menyebabkan orang beriman menjadi miskin dan melarat dan tidak memiliki daya sebagai manusia yang beradab karena identitas sebagai warga dunia lenyap, mungkin lebih menyedihkan dengan anjing mati berdasarkan pendapat Mefiboset.
Penulis tidak tahu apakah peristiwa naga memberi kuasa yang cukup besar kepada binatang sehingga binatang berani menghujat Allah dan surga dilanjutkan berperang melawan orang orang kudus apakah terjadi sebelum atau setelah atau bersamaan waktunya dengan naga dilemparkan ke bumi. Dampak dari dukungan naga maka binatang itu berkuasa di dunia. Bagi orang percaya berlaku ketentuan "barang siapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barang siapa ditentukan untuk dibunuh, ia harus dibunuh sehingga orang kudus dituntut ketabahan dan iman yang teguh dalam TUHAN.
Iblis yaitu ular tua sang naga besar, memusatkan sepenuhnya di bumi tidak lagi sibuk mendakwa orang-orang kudus di hadapan Allah. Saat itu adalah waktunya celaka untuk bumi dan laut. Celaka bagi bumi (daratan) dan laut (perairan) sebab naga itu memutuskan berdiri di pantai laut. Hal ini diduga terjadi dengan pertimbangan:
- Mencari mangsa untuk dibunuh dan dibinasakan dengan alasan:
* Pantai laut adalah tempat yang ramai dengan manusia dan hewan.
* Naga mungkin berdiri di sana untuk mencari mangsa dan menebar ketakutan di antara penduduk bumi dengan disertai kondisi deru dan gelora laut yang meningkat.
* Hal ini melambangkan pengaruh jahat yang berusaha untuk menyesatkan dan menghancurkan manusia. - Menantang Allah dengan pertimbangan:
* Laut sering kali melambangkan kekacauan dan kekuatan alam.
* Naga mungkin berdiri di pantai laut sebagai tanda tantangan kepada Allah dan otoritas-Nya.
* Hal ini melambangkan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan yang akan mencapai puncaknya pada akhir zaman. - Menunggu muncul kesempatan yang baik menyerang umat TUHAN dengan pertimbangan menantikan binatang yang keluar dari laut (Wahyu 13:1-10) yang oleh sejumlah kalangan dianggap sebagai melambangkan sistem politik dan ekonomi yang jahat yang akan melawan gereja dimana naga memberikan kuasa dan otoritasnya kepada binatang ini (Wahyu 13:2).
- Tuhan mungkin mengizinkan naga berdiam di pantai laut untuk mengingatkan bahwa naga itu kalah dan akan alami kekalahan kembali sehingga menjadi simbol kekalahan dengan pertimbangan:
* Laut juga dapat melambangkan kematian dan kefanaan.
* Naga, meskipun kuat, pada akhirnya akan dikalahkan dan dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 19:20).
Serangan terhadap iman umat TUHAN, anak-anak Allah membuat manusia cenderung meninggalkan dan melawan TUHAN dan melakukan perbuatan yang menjerumuskan manusia untuk ditimpa malapetaka karena bagaimana pun keadilan di bumi harus ditegakkan, karena itu Kitab Wahyu mencatat seperti:
- Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya." Wahyu 8:13
- Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi. Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul. Wahyu 9:12,11:14
- Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!" Wahyu 18:10
"Prepare the Way" [Verse] Oh, people of the Lord, the time is drawing near, The dragon roars with fury, his wrath instills great fear. But lift your eyes to Heaven, where Jesus will appear, Prepare your hearts, be vigilant, for our Redeemer's here. [Verse 2] The devil knows his time is short, his wrath upon the earth, But we, the children of the King, have found our second birth. So let us stand in righteousness, with armor shining bright, For in the darkest hour, we'll shine His holy light. [Verse 3] Be strong, dear brothers, sisters too, for trials will increase, But in His promise, we find strength, and in His love, our peace. For every tear and sorrow, His comfort will replace, And we’ll behold His glory, and marvel at His grace. [Chorus] Prepare the way, the Savior comes, Amidst the dragon’s rage, our victory won. With hearts of faith and eyes that see, We’ll stand firm, in Christ we’ll be free. [Bridge] Oh, blessed saints, hold fast your faith, The Son of Man is on His way. With trumpets sound and angels' call, He'll gather us, one and all. (Outro) So sing, oh saints, lift high your voice, In Christ alone, we will rejoice. The dragon's wrath will soon be done, And we’ll behold the risen Son.
- Tulisan lainnya:
- Pertempuran Malaikat Mikhael Dengan Naga Tua
- Naga Dalam Alkitab
- Allah Dalam Sidang Ilahi
- Ular Di Taman Eden
- Esensi Hadirat TUHAN
- Tragedi Tragis Sebelum Hari Murka TUHAN