Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 14 Mei 2020

Alami Kesusahan?

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:34

Teks di atas mengigatkan agar kita tidak merisaukan sehingga gelisah secara berlebihan kejadian-kejadian yang akan datang, sebab setiap hari membawa beban kekhawatiran dan kesedihannya sendiri. Kesusahan manusia acap kali disebut nasib malang atau hari malang. Alkitab mencatat hari malang yang menimpa manusia itu membuat kegelisahan dan kesusahan bagi manusia, seperti:
  • Yesaya 45:7 yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.
  • Pengkhotbah 7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
  • Ayub 14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan
Israel jadi contoh bahwa TUHAN mengatur kemalangan dan kemujuran sesuai dengan Yesaya 45:7. Yesaya menubuatkan akan hadirnya Raja Koresh yang dipakai TUHAN untuk membebaskan bangsa Israel sekalipun raja tersebut bukan umat TUHAN. Israel yang memberontak kepada TUHAN sehingga dihukum dengan cara sebagian diangkut ke Babel disamping tewas oleh pedang dan atau terlantar di tanah Israel sehingga mengalami nasib malang tetapi setelah selesai masa hukuman sekitar tujuh puluh tahun datang pemulihan bagi Israel sehingga mengalami kemunjuran karena Kerajaan Babel dikalahkan oleh Kerajaan Persia dan tawanan banyak dibebaskan dan bangsa Israel ditawarkan untuk membangun kembali Yerusalem.

Dari kesusahan Israel di tawan di Babel, maka TUHAN yang menentukan lamanya dan banyaknya kesusahan yang harus dihadapi meskipun keputusan itu dibuat dengan tidak rela hati karena kasih-Nya. (Ratapan 3:33 ⇿ Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.) Kesusahan yang ditentukan TUHAN memiliki tujuan ilahi, contoh: Israel bertobat dari berbuat dosa.

Allah yang menentukan datangnya hari kesusahan dan hari itu acap kali suatu bentuk teguran-Nya.
Ayub 5:6
Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;
Ayub 5:17
Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Ayub yang saleh dan takut akan TUHAN juga alami kesusahan sehingga dikatakan ditegur Allah apalagi seperti bangsa Israel saat keputusan Allah ditawan ke Babel karena yang berbuat.

Dosa berakibat mendatangkan bermacam-macam kesusahan (Mazmur 89:30-32 ⇿ Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku, jika ketetapan-Ku mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku, maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan.) Kesusahan yang besar sekalipun terkadang harus dialami oleh umat pilihan-Nya sebelum masuk ke dalam kerajaan Surga. (Wahyu 7:14 ⇿ Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.)

Kesusahan yang dialami selalu kurang dari apa yang seharusnya kita dapat. (Mazmur 103:10 ⇿ Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,) Kesusahan diringankan karena rahmat-Nya yang besar ditujukan kepada kita.
Mazmur 78:38
Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya.
Mazmur 106:44
Namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.
Ratapan 3:32
Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
Kesusahan yang dialami seringkali berakhir dengan baik. Contoh: Saat Israel hanyalah sementara saja saat waktunya tiba Kerajaan Persia membantu membangun kembali Yerusalem atau yang fenomenal adalah Yusuf yang alami kesusahan karena dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya yang kemudian menghantarkan menjadi penguasa Mesir di bawah Firaun. (Kejadian 50:20 ⇿ Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Kesusahan juga dialami oleh orang-orang kudus. Orang kudus juga turut menderita saat ada di bumi kata Yesus. Yesus berkata: "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Yohanes 16:33 Sekalipun menderita dan kesusahan tetapi bersifat ringan karena diberikan kekuatan untuk menanggungnya. ( Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. 2 Korintus 4:17)

Kesusahan orang kudus bersifat sementara. Firman TUHAN menyatakan:
Yohanes 16:20
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita
1 Petrus 1:6
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1 Petrus 5:10
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
Alkitab mengajarkan untuk senantiasa bersukacita di dalam TUHAN termasuk saat hadapi kesusahan. (Filipi 4:4 ⇿ Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!) Bersukacita dalam masa kesusahan adalah sangat sulit, karena itu harus diminta kepada TUHAN dengan sungguh-sungguh dalam doa kepada TUHAN.

Sangat sederhana jika hanya menghubungkan kesusahan hanya karena berbuat jahat semata-mata seperti yang tercantum dalam Ayub 4:8 ⇿ Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.
Kesusahan dan kesulitan mendatangi manusia sejak manusia jatuh ke dalam dosa di Taman Eden. (Kejadian 3:16-19).
Bahkan Yesus yang tidak berbuat dosa sama sekali juga mengalami kesusahan waktu menyelamatkan manusia berdosa dengan puncak penderitaan saat memikul salib menanggung dosa manusia.

TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya



Premium WordPress Apps

Tulisan lainnya:
Menghargai Sesama Adalah Kebahagiaan
Perlombaan Iman
Tuhan Itu Pembebas
Sabda Tuhan Untuk Waktu Istirahat
Perjanjian Garam Kasih Karunia Saat Digarami Oleh Api
Kasih Setia Tuhan Berdasarkan Ratapan


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)