Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 05 Januari 2022

Teknik Mendapatkan Harga Murah

"Tidak baik! Tidak baik!", kata si pembeli, tetapi begitu ia pergi, ia memuji dirinya. Amsal 20:14

Dari Amsal 10 sampai Amsal 22:16 adalah hikmat Tuhan yang diberikan kepada manusia melalui Raja Salomo karena ia membulatkan hatinya untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Pekerjaan yang dilakukan Salomo diberikan oleh Tuhan karena Salomo memohon hikmat dari Tuhan. Meskipun Salomo mendapatkan sejumlah pengertian tetapi ia mengatakan pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri. (Pengkhotbah 1:13)

Dalam sistem transaksi jual - beli perdagangan di zaman Salomo memerintah, didapati fenomena saat pertukaran jual beli, pembeli berkata; "Tidak baik! Tidak baik! agar mendapatkan harga yang dianggap murah oleh pembeli. Begitu ia pergi maka akan memuji diri sendiri karena mendapatkan kepuasan dengan barang atau jasa yang didapatkan dibandingkan dengan harga yang harus dibayar untuk memperoleh barang atau jasa.

Dalam Alkitab termuat prinsip dasar peraturan transaksi berdasarkan Firman Tuhan. Prinsip utama adalah apabila kamu menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan satu sama lain. Imamat 25:14 Transaksi jual beli dalam Firman Tuhan bukan semata-mata diletakkan kepada hukum permintaan dan penawaran yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang atau jasa, ketersediaan dan jumlah orang yang membelinya.

Penekanan dari teks di atas bukan kepada sisi penjual yang melakukan penawaran. Di atas tidak dijelaskan apakah sifat penawarannya bersifat penawaran marginal (penawaran yang dilakukan oleh penjual yang bisa menjual produknya dengan harga yang sama dengan harga pasar) atau penawaran sub marginal (penawaran yang dilakukan oleh penjual yang berani menjual produknya di bawah harga pasar) atau penawaran super marginal (penawaran yang dilakukan oleh penjual yang menjual produknya dengan harga lebih tinggi dari harga pasar.) Fungsi penawaran digunakan oleh produsen atau penjual dengan tujuan untuk menganalisa kemungkinan-kemungkinan banyaknya barang yang akan masuk terjual di pasar dan menyusun strategi pemasaran

Penawaran tidak menjadi transkasi perdagangan dimana terjadi jual dan beli jika tidak ada permintaan. Permintaan dipengaruhi adanya harga barang kebutuhan, harga barang penganti dan tingkat pendapatan konsumen. Dalam kasus yang diutarakan Salomo adalah pembeli melakukan pembelian produk dengan mempertimbangkan harga dengan menekan harga jual yang ditawarkan penjual. Melakukan penawaran soal harga tidak salah dan memerlukan keahlian untuk mendapatkan penawaran yang bagus dan untuk membeli dengan harga murah tetapi tidak dengan penipuan dan kebohongan dengan berkata barang yang ditawarkan tidak baik dan selalu tidak baik.

Matthew Henry berkomentar bahwa pihak pembeli tidak hanya menurunkan harga dengan sembarangan, seolah-olah mereka tidak butuh dan tidak peduli dengan barangnya, padahal barangkali mereka tidak bisa hidup tanpanya (mungkin juga mereka terus memikirkannya), tetapi juga mereka menjelek-jelekkan dan merendahkan apa yang mereka tahu mempunyai harga. Mereka berteriak, “Tidak baik, tidak baik. Barangnya kurang ini atau itu, atau mungkin punya cacat ini atau itu. Mutunya tidak baik, dan terlalu mahal. Kami bisa mendapat yang lebih baik dan lebih murah di tempat lain. Atau, kami sudah membeli seperti itu yang lebih baik dan lebih murah.” Ini cara yang biasa digunakan dalam berjual beli. Dan, sebenarnya, bisa saja mereka mengetahui kebalikan dari apa yang mereka katakan itu. Sebaliknya, si penjual, yang mungkin berpikir bahwa ia tidak punya cara lain lagi untuk mengimbangi si pembeli, memuji-muji setinggi langit barang-barang dagangannya dan membenarkan harga yang sudah dipasangnya untuk barang-barangnya itu. Begitulah, kedua pihak sama-sama melakukan kesalahan. Padahal tawar-menawar itu bisa sampai pada harga yang wajar jika baik si pembeli maupun si penjual mau bersikap jujur mengatakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan.

Betapa bangga dan senangnya orang apabila ia berhasil mendapatkan apa yang ditawarnya itu, meskipun dalam menawar harga itu ia menentang dirinya sendiri, dan mengakui bahwa ia menutup-nutupi hal yang sebenarnya ketika menawar. Setelah si pembeli mengalahkan si penjual, yang bersedia menurunkan harga daripada kehilangan pelanggan (seperti yang terpaksa dilakukan banyak pedagang miskin, yaitu lebih baik untung sedikit daripada tidak sama sekali), maka ia pun pergi, dan bermegah atas barang-barang bagus yang sudah didapatnya dengan harga yang ditawarnya sendiri. Ia menganggap sebagai penghinaan serta celaan terhadap penilaiannya jika ada orang yang meremehkan harga yang ditawarnya. Mungkin ia mengetahui nilai barang itu lebih baik daripada si penjual sendiri, dan tahu bagaimana bisa mendapatkan untung besar dari barang itu. Lihatlah betapa mudahnya manusia disenangkan dengan apa yang mereka dapatkan, dan betapa bangganya mereka dengan tipu muslihat mereka.

Menurut Wahyu Utama ada sejumlah tips untuk mendapatkan harga yang lebih rendah, khusus yang mendekati pola yang di tulis dalam Amsal di atas adalah:
  • Cobalah Untuk Diam dan Tidak Bicara sebab keheningan di antara dua orang dalam proses negosiasi yang saling berhadapan akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Anda hanya perlu diam dan tidak perlu menanggapi tawaran yang diberikan oleh pihak penjual. Saat hal ini terjadi, pihak penjual biasanya akan berusaha memecah keheningan dan mulai memberikan penawaran yang masuk akal dan saling menguntungkan. Biarkan saja pihak penjual terus berbicara dan merasa tidak aman dengan sikap yang Anda tunjukkan. Berikan ekspresi keraguan untuk membayar harga yang mereka tawarkan kepada Anda.
  • Pergi Menjauh dimana strategi ini bisa berhasil karena sangat sedikit bisnis yang bersedia kehilangan penjualan dan pelanggan. Mereka merasa takut membiarkan pelanggan pergi tanpa melakukan pembelian produk atau layanan. Saat ini terjadi, maka Anda akan memiliki keunggulan saat bernegosiasi. Saat Anda tidak mendapatkan harga yang diinginkan, maka pergilah menjauh dan segera keluar dari toko tersebut. Pihak penjual yang tidak ingin kehilangan pelanggan pasti akan dengan senang hati memanggil Anda dan kembali membuat penawaran yang lebih menguntungkan.
Dalam berjuang mendapatkan harga murah jangan dianggap sebagai sebuah pertarungan yang harus dimenangkan. Anggaplah ini sebagai usaha untuk bekerja sama. Penjual Anda juga sedang mencari untung. Kedua belah pihak. penjual dan pembeli dapat sama-sama terpenuhi tujuannya. Lakukan perbandingan penawaran sejumlah penjual dan jika diketahui penjual maka akan mendapatkan penawaran yang menarik. Bila penjual tidak mau mengalah pada harga. Anda masih bisa menegosiasikan hal-hal lainnya seperti tambahan fitur produk, penambahan garansi, dan bonus-bonus lainnya dengan tidak lupa melakukan menawarkan uang muka yang cukup besar agar mendapatkan keistimewaan harga penawaran.

Teknik mendapatkan harga murah seperti yang tertulis dalam Amsal Salomo adalah permintaan berdasarkan jumlah pelaku pembelian. Jika hanya satu orang yang membeli dengan cara demikian maka ini adalah permintaan individu. Untuk mengabulkan permintaan individu lazimnya terjadi selain karena desakan ekonomi juga lazimnya diberikan jika memiliki hubungan khusus / istimewa atau jumlah barang yang terjual.

Yesus Kristus mengigatkan kita dalam melakukan penawaran dan permintaan yang menguntungkan sepihak saja agar hati-hati. Yesus berkata apakah untungnya seseorang memperoleh seluruh dunia dan kehilangan jiwanya?. Sejajar dengan pernyataan Yesus adalah pertanyaan apakah untungnya mendapatkan harga murah bila jadikan hidup berdosa karena melakukan segala cara tanpa memperhatikan prinsip dasar bertransaksi yang sesuai hukum Tuhan.

Belajar dan berlatih dalam seni mendapatkan harga yang menarik dan menguntungkan agar terwujud nilai-nilai kebenaran, keadilan dan kebaikan dalam kegiatan jual - beli. Kiranya Roh Kudus menolong aktivitas dalam transaksi bisnis dan jual beli.


Tulisan lainnya:
Prinsip Dasar Peraturan Transaksi Berdasarkan Firman Tuhan
Konsumerisme
Neraca, Perannya dan Tuhan Sebagai Penentu
Kendali Harga Pangan
Keunggulan Dalam Persaingan Bisnis


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)