-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Catatan Kehidupan Yosua bin Nun

Jumat, 07 Januari 2022 | Januari 07, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T21:04:26Z
Orang tua Yosua memberi nama Hosea. Musa menganti namanya dari Hosea menjadi Yosua - יְהוֹשֻׁעַ / Yehoshua (Bilangan 13:16). Nama Yosua berarti “Yahwe adalah keselamatan”. Kakeknya Yosua adalah Elisama bin Amihud dengan jabatan sebagai pemimpin suku Efraim (1 Tawarikh 7:26-27). Yosua lahir di Mesir sebelum bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Ia meninggal di tanah kanaan setelah menyelesaikan pembagian tanah pusaka bagi setiap suku Israel setelah merebut sebagian besar tanah perjanjian bersama bersama imam Eleazar.

Nama Yosua pertama kali muncul terdapat dalam Keluaran 17 ketika bangsa Israel berangkat ke gunung Sinai dari perjalanan Laut Merah berhadapan dengan orang Amalek dan terjadi peperangan. Yosua dipilih Musa sebagai panglima perang. Musa menyuruh Yosua untuk memilih orang-orang yang sanggup berperang untuk melawan Amalek sedangkan Musa bersama Harun dan Hur naik ke puncak bukit untuk berdoa. Saat Musa mengangkat tangan maka kuatlah Israel sehingga tangan Musa perlu ditopang oleh Harun dan Hur. Harun dan Hur menopang tangan Musa hingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam dan Yosua mengalahkan Amalek dengan mata pedang.

Kemenangan terhadap orang Amalek selain menyebabkan Tuhan disebut sebagai יְהוָה נִסִּי; Y'HWäH niŠiy; "Yahweh Nisi - Yehovah Nisi" juga mendatangkan kepercayaan Musa terhadap Yosua sehingga Yosua menjadi abdi / pelayan Musa. Catatan penting saat jadi abdi Musa adalah saat Musa diperintahkan Tuhan naik ke gunung Allah ( Gunung Sinai) maka Musa membawa Yosua naik ke gunung sedangkan para tua-tua disuruh untuk menunggu bersama Harun dan Hur. Yosua naik kegunung tetapi tidak ikut naik sampai ke puncak. Ketika Musa mendaki gunung sendirian, awan menutupinya dan kemuliaan Tuhan ada di atas gunung Sinai. Awan menutupinya selama enam hari lamanya; pada hari ketujuh dipanggil-Nya Musa dari tengah tengah awan. Musa berada di atas gunung selama 40 hari dan 40 malam. Yosua menunggu Musa ditempatnya selama awan menyelimuti. Di sanalah Tuhan memberi loh yang berisi sepuluh perintah Tuhan. Setelah misi selesai, Musa berjumpa kembali dengan Yosua yang mendengar suara bangsa itu bersorak sehingga berkatalah Yosua: Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan." Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar. Yosua tidak terlibat dalam penyembahan anak lembu emas yang dilakukan oleh orang Israel saat menantikan Musa kembali dari puncak gunung Sinai.

Ketika Musa mengumpulkan 70 tua-tua agar mendapatkan bagian dari Roh yang hinggap dalam Musa dengan menyuruh mereka berdiri disekeliling kemah hingga kepenuhanlah mereka seprti nabi. Saat itu ada dua orang yang tidak hadir yaitu Eldad dan Medad. Eldad dan Medad mengalami kepenuhan juga sehingga Yosua, abdi Musa meminta agar hal itu dicegah. Musa berkata kepadanya:"Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!" Musa mengajarkan Yosua bahwa semakin banyak orang yang dihinggapi Roh Allah sesuatu yang positif.

Ketika sampai di padang gurun Paran, Tuhan menyuruh Musa mengirim 12 orang pengintai. Satu orang dari masing-masing suku Israel. Yosua bib Nun dipilih oleh suku Efraim untuk mengintai Kanaan selama 40 hari. Sepuluh pengintai menceritakan: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan." Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat daripada kita." Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka." Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "...Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!"

Saat Musa tidak dapat masuk ke Kanaan karena berdosa dalam peristiwa di mata air Meriba di gurun Zin, Musa berkata kepada TUHAN agar Tuhan mengangkat orang lain menjadi pemimpin bangsa Israel dalam perjalanan masuk ke Kanaan. TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya, suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu di depan mata mereka itu dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia. Ia harus berdiri di depan imam Eleazar, supaya Eleazar menanyakan keputusan Urim bagi dia di hadapan TUHAN; atas titahnya mereka akan keluar dan atas titahnya mereka akan masuk, ia beserta semua orang Israel, segenap umat itu." Yosua dipilih Tuhan mengantikan Musa.

Musa meninggal di tanah Moab saat berumur 120 tahun. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa." Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

Selama berperang di daerah Kanaan, Yosua mengalahkan 31 raja. raja negeri yang dikalahkan oleh Yosua dan oleh orang Israel di sebelah barat sungai Yordan, dari Baal-Gad di lembah gunung Libanon sampai Pegunungan Gundul, yang mendaki ke arah Seir—negeri ini diberikan Yosua kepada suku-suku Israel menjadi miliknya, menurut pembagiannya, di Pegunungan, di Daerah Bukit, di Araba-Yordan, di Lereng Gunung, di Padang Gurun dan di Tanah Negeb, yakni di negeri orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. Demikianlah Yosua merebut seluruh negeri itu sesuai dengan segala yang difirmankan TUHAN kepada Musa. Dan Yosuapun memberikan negeri itu kepada orang Israel menjadi milik pusaka mereka, menurut pembagian suku mereka. Lalu amanlah negeri itu, berhenti dari berperang. Yosua kemudian melakukan pembagian wilayah tanah perjanjian kepada suku-suku Israel.

Ketika Yosua "tua dan juga sudah lanjut usianya" Yosua menghimpun tetua dan kepala suku orang Israel dan mendesak mereka untuk memiliki persekutuan dan beribadah hanya kepada TUHAN karena penduduk asli yang masih tinggal bisa menyeret orang israel untuk tidak setia kepada Allah. Pada pertemuan di Sikhem , ia menarik perhatian rakyat/orang Israel, mengingatkan mereka untuk setia kepada Allah mereka, yang telah mengeluarkan dari Mesir dan memberikan tanah perjanjian dengan aneka manifestasi di tengah-tengah mereka. Sebagai saksi dari janji mereka untuk melayani Tuhan, Yosua mendirikan sebuah batu besar di bawah pohon tarbantin di tempat kudus Allah. Segera setelah itu ia meninggal, pada usia 110, dan dimakamkan di Timnat Serah , di pegunungan Efraim sebelah utara Gunung Gaas.

Menurut Petrus Yunianto, Yosua menjadi pemimpin yang berhasil disebabkan:
  1. Yosua disebut sebagai pemimpin yang rendah hati, karena sebelum menggantikan Musa, Yosua menjadi pelayannya Musa selama 40 tahun.
  2. Yosua adalah pemimpin yang percaya penuh kepada Allah
  3. Yosua adalah pemimpin yang suka akan Firman Tuhan
  4. Yosua adalah pemimpin yang suka berdoa
  5. Yosua adalah pemimpin yang penuh dengan Roh
  6. Yosua adalah pemimpin yang memprioritaskan Tuhan.
Catatan biografi kehidupan Yosua bin Nun lainnya adalah:
  • Bukan kemampuan fisik dan kepandaian maka memperoleh kemenangkan melainkan karena percaya terhadap janji Allah. Teguh beriman kepada-Nya adalah kemenangan
  • Dosa harus dibereskan karena berakibat mengerikan contoh peristiwa di AI. Allah dapat menghukum dosa, baik skala individu maupun bangsa.
  • Segala sesuatu adalah mungkin bila hidup dalam iman kepada TUHAN dengan selalu menguatkan hati kepadaNya dan tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri.
  • Umat TUHAN memiliki tanggungjawab untuk hidup taat dan setia kepada perjanjian Allah
Pesan terakhir Yosua adalah: "Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"


Tulisan lainnya:
Rahab, Pelacur Jadi Pahlawan Iman
Tuhan itu Pahlawan Perang
Berhati-hati, Keluar Dari Perbudakan
Kebebasan Manusia Dalam Rancangan Tuhan
Mendidik Takut Tuhan


×
Berita Terbaru Update