-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

TUHAN Itu Selalu Selesai Tuntas

Kamis, 04 Agustus 2022 | Agustus 04, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T01:17:18Z
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:48)

Teks di atas dalam Terjemahan Baru terbitan Lembaga Alkitab Indonesia menyatakan bahwa Bapa sempurna maka hendaklah kamu sempurna. Kata sempurna adalah terjemahan dari kata τέλειοι - telios. Kata itu memiliki makna:
  1. Dibawa ke akhir, selesai, tuntas atau mencapai tujuan
  2. Tidak menginginkan / membutuhkan apa pun yang diperlukan untuk kelengkapan
  3. Sempurna, apa yang sempurna
  4. Integritas dan kebajikan yang sempurna atau penuh kedewasaan atau sempurna seutuhnya
Meskipun Terjemahan Baru memilih kata sempurna bagi kata "telios", dalam teks di atas tetapi dalam Yohanes 19:30 kata "Sudah Selesai / Τετέλεσται-Tetelestai" berasal dari kata dasar "Telios". Tetelestai adalah salah satu ucapan Yesus sewaktu disalibkan. Hal ini menjadi pertimbangan untuk memberikan makna terhadap teks di atas "Haruslah kamu tuntas, sama seperti Bapamu yang di surga adalah tuntas". Penulis saat tulisan dibuat menafsirkan teleioi / telios sebagai tuntas menyelesaikan hingga mencapai tujuan.

Judul artikel TUHAN itu selalu tuntas maka dapat melihat artikel "Sudah Selesai Di Salib Kristus" Yesus pembawa shalom telah melakukan dengan tuntas hingga hadirnya damai antara Allah dengan manusia. Shalom sendiri memiliki makna kata: "Damai, penuh, lunas". Yesus telah melunasi tugasnya mengenapi hukum Taurat yang berisi 613 aturan / perintah / hukum seperti catatan yang diberikan oleh Yakobus 2:10, "Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya". Penganut hukum Taurat dibebani dengan banyaknya aturan yang tertulis dalam hukum Taurat apalagi jika ditambah dengan pendapat dari rabinik menyebabkan tekanan yang melenyapkan damai dalam hidup karena adanya sejumlah tuntutan dari hukum Taurat. Terlebih-lebih adanya janji dari bangsa Israel untuk mengenapi hukum Taurat. (Keluaran 24:3 Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan.") sehingga lebih mudah langit bumi lenyap dibandingkan tidak tergenapinya seluruh isi hukum Taurat dalam hidup sehari-hari, karena itu Yesus Kristus datang lalu bagi mereka yang menerima anugerah pelunasan dari tuntutan hukum Taurat diberikan hukum kasih yang isinya cuma 2; yaitu kasihilah Tuhan dan sesama manusia.

Menurut Matius 5:48, yang dimaksud dengan sesuai dengan teks dan konteks adalah pribadi Bapa, bukan Yesus yang misinya telah selesai dengan tuntas. Jika memperhatikan kisah penciptaan langit dan bumi, Tuhan Allah dengan sempurna telah tuntas melakukan penciptaan. Penuntasan Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi adalah babak baru dengan ditandai kehadiran manusia diciptakan TUHAN hidup dibumi. Kolose 1:16 tertulis; karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Dari Kolose ini tersirat bahwa penciptaan langit dan bumi adalah babak lanjutan setelah menciptakan segala sesuatu yang di sorga. Pengajaran Alkitab menyatakan TUHAN tuntas dalam bekerja meskipun tidak tahu secara pasti apakah penciptaan langit dan bumi dengan isinya adalah penuntasan penciptaan surga yang dihuni oleh makhluk makhluk surgawi yang kemudian hari menyombongkan diri lalu berontak terhadap TUHAN sehingga iblis nanti dibuang dari surga yang akan masuk lautan api dan belerang (Wahyu 20:10) dan kemudian manusia yang tidak tercantum dalam kitab kehidupan juga turut serta (Wahyu 20:15)?

Jika perhatikan Firman Tuhan, penuntasan dilakukan TUHAN setelah makhluk ciptaan-Nya masuk penghakiman setelah lenyapnya langit dan bumi. Alkitab mencatat manusia yang selaku mandataris Pencipta di dunia yang berupa makhluk istimewa itu diminta pertanggung-jawabannya. Manusia sewaktu diciptakan dihembuskan nafas oleh Tuhan Allah sehingga roh dalam manusia hidup dan tinggal dalam tubuh jasmani. Hanya makhluk yang dikaruniakan roh dalam hidupnya yang diperhadapkan pertanggungan-jawaban dengan imbalan hidup di surga atau neraka. Segala tumbuhan dan hewan hingga segala mikroba sudah tuntas saat lenyapnya langit dan bumi.

TUHAN Allah itu selalu tuntas sehingga perencanaan yang Dia buat dari kekal sampai kekal dalam sifat-sifat-Nya yang AJAIB dimana semuanya Selaras dan bertemu harmonis dalam mengatur setiap masa dan peristiwa secara liniear hingga kekal. TUHAN selalu tuntas bekerja sebab DIA MAHA TAHU. Seluruh tindakan dari makhluk ciptaan-NYA baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, baik yang taat maupun yang berontak semuanya tidak ada yang mengejutkan bagi-Nya. Ia tahu bahwa setan-setan akan semakin giat bekerja untuk menyesatkan manusia dan manusia juga akan semakin seperti makhluk roh sebelumnya, yaitu tahu apa yang jahat dan yang baik tetapi kecenderungan melakukan kejahatan.

Semuanya akan menuju puncaknya masing-masing. Yang kudus semakin kudus - yang cemar semakin cemar. Yang baik semakin baik - yang jahat semakin jahat. Bila sudah mencapai puncaknya TUHAN akan menuntaskan semua makhluk ciptaan-Nya dalam keadilan, kekudusan dan kekuatan-Nya. Akan ada yang dicampakkan ke neraka sehingga diduga mereka yang berdiam dalam lautan api neraka akan menjadi kengerian bagi semua makhluk yang hidup dan berakibat tidak akan ada keinginan hati berbuat dosa dalam kerajaan surga kelak yang berbeda saat sebelum adanya langit dan bumi beserta isinya dan hadirnya penghukuman neraka bagi yang berbuat kejahatan dimana lucifer dan kawan-kawan melakukan pemberontakan. (Yesaya 66:24 "Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.")

Makhluk yang memiliki roh dibekali kecerdasan sehingga dapat membuat perencanaan agar cita-cita dapat diwujudkan. Mereka juga ingin menyelesaikan pekerjaannya dan banyak diantaranya merupakan kebalikan dari sifat dan kepribadian TUHAN. Iblis / setan termasuk manusia sering merencanakan untuk mengacaukan pekerjaan TUHAN meski menurut pemazmur "Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka." Mazmur 2:4. Dalam Amsal mencatat, "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana." (Amsal 19:21).

Dalam ke-Mahatahuan dan kemahakuasaan TUHAN, maka segala peristiwa yang akan terjadi disampaikan TUHAN dalam Sidang Ilahi dan termasuk para nabi kepercayaan TUHAN saat digerakkan bernubuat. (Yesaya 42:9 "Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu.") Saat ini umat TUHAN diberikan Kitab Wahyu sebagai panduan tentang tanda zaman agar dapat mengenal pekerjaan TUHAN yang telah dilakukan, sedang dilakukan juga yang akan dilakukan sebab TUHAN dapat dengan tuntas melaksanakan segala sesuatu.

Penuntasan akan terjadi, bila kita sudah meninggal dunia atau Yesus datang kembali maka penghakiman tidak dapat dielakkan. Selagi masih hidup baiklah kita mengikuti cara dan waktu TUHAN. Firman-Nya; "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri agar kita dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan TUHAN selama hidup di dunia dan TUHAN menyelesaikan pekerjaan-Nya yang sangat banyak dan bertumpuk-tumpuk. Kita menyelesaikan pekerjaan kita meminta pertolongan dan rahmat dari-Nya sedangkan DIA lakukan seorang diri dengan keperkasaan-Nya.

Dalam melakukan hukum kasih, banyak hal yang harus kita lalui bersama TUHAN agar dapat menyelesaikan misi yang menjadi bagian dalam kehidupan. Dia mengajak kita bersama Yesus Kristus yang telah selesai melakukan misi dengan sempurna. Matius mencatat; "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Di dalam Yesus kita tidak diperhadapkan dengan rincian sebanyak 613 aturan yang berat melainkan hanya percaya, berserah dan belajar dari Yesus yang telah mengasihi dan mengampuni kita orang berdosa.

TUHAN itu selalu selesai tuntas segala pekerjaan-Nya meski dalam ruang waktu dari kekal hingga kekal, maka kita berjuang untuk menyelesaikan apa yang menjadi bagian kita agar menjadi umat yang layak dalam anugerah-Nya. Dengan iman menerima anugerah penebusan dan pengampunan dosa karena kasih Kristus yang melimpah maka kita diharapkan hidup dalam kasih-Nya. (1 Yohanes 4:10,11 - Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.)

Pekerjaan saat hidup di dunia untuk setiap makhluk ciptaan selesai jika sudah ada di surga atau neraka tetapi TUHAN akan tetap menyelesaikan segala sesuatu dengan tuntas hingga kekekalan. Selama hidup di dunia bagi umat tebusan-Nya diminta Tuhan Yesus menuntaskan hukum kasih sebagai tanda telah menerima dengan iman kasih-Nya yang besar, keselamatan dari penebusan Yesus yang telah selesai dengan tuntas sempurna.



Tulisan lainnya:
Telah Selesai di Salib Kristus
Bersiap di Hari Pembalasan Tuhan
Surga Berdasarkan Alkitab
Neraka
Mengasihi Allah
Allah itu Perencana


×
Berita Terbaru Update