-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tinggal Dalam Kristus

Rabu, 21 September 2022 | September 21, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T01:08:10Z
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Yohanes 15:4

Setelah melakukan perjamuan terakhir, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Pokok Anggur Yang Benar dengan memakai kata EGO EIMI yang hanya dipakai untuk TUHAN. Akulah pokok Anggur berbicara bahwa diri-Nya adalah Sang AKU adalah AKU. Yesus menyatakan diri-Nya adalah pokok anggur yang benar ... dan kamu adalah ranting yang menempel dalam pokok anggur yang benar. Hal ini dikatakan Yesus kepada para murid-Nya menjelang perayaan Paskah. Orang Israel memiliki kebiasaan minum anggur saat berlangsungnya dua festial penting, yaitu: Perayaan seder saat Paskah dan perayaan hari Purim. Minum anggur saat Paskah tanda ekspresi bahwa "AKU membawa keluar, AKU akan menyerahkan, AKU akan menebus dan AKU akan mengambil. TUHAN melakukan pembebasan kepada orang Israel di tanah Mesir. Sedangkan di hari Purim sebagai lambang sukacita karena Haman mengalami kegagalan dalam usaha memusnahkan orang Israel dengan tampilnya Mordekhai yang menjadi pemimpin dan penguasa. Selain perayaan di atas minum anggur juga dilakukan dalam upacara perkawinan sebagai simbol kehidupan dan sukacita.

Yesus sebagai pokok anggur yang benar sebab bukan tanaman liar melainkan sengaja ditanam oleh Bapa karena Firman menjadi menjadi manusia atas dasar kehendak Bapa di dalam Dia tidak ada kepalsuan dan kemunafikan serta dusta. Dia adalah Kebenaran sehingga menghasilkan buah-buah yang lebat dan menyukakan Bapa karena melalui DIA keselamatan sampai keseluruh bulatan bumi. Buah yang dihasilkan memuliakan Bapa dan menyenangkan manusia, menurut Amsal jauh lebih berharga dibanding emas.

Pesan yang disampaikan bagi para murid Yesus adalah untuk tetap tinggal di dalam YESUS TUHAN agar para murid sebagai ranting dapat menghasilkan buah. Kata tinggal berasal dari kata μένῃ {men'-o} yang memiliki konotasi "to stay (in a given place, state, relation or expectancy), abide, continue, dwell, endure, be present, remain, stand, tarry (for), X thine own." Kata "stand / berdiri bersifat "lost in translation". Kata "men'o" memiliki pengertian tinggal di dalam Yesus sambil berdiri tegap bukan seperti pada waktu murid Yesus tinggal bersama Yesus di taman Getsemani dengan keadaan tertidur karena mengantuk melainkan seperti dalam Efesus 6:14, yaitu tentara yang mengenakan persenjataan dengan tegap berdiri. Tinggal dalam Kristus Yesus haruslah bersifat tetap dan bertekun serta bertahan hidup dalam Yesus seperti orang berjuang "survive" dengan mengerjakan sesuatu sesuai panggilannya.

Bapa memelihara Kristus, Sang Tunas, dan menyokong-Nya, serta membuat-Nya tumbuh berkembang. Keberadaan ranting di pohon anggur berada dalam pengawasan Bapa sebagai pengusaha anggur. Bapa melakukan dua hal yang mendasar terhadap ranting-ranting yang melekat di pokok anggur, yaitu memangkas ranting yang tidak berbuah dan ranting yang berbuah dibersihkan sehingga pohon anggur hasilkan buah yang lebat dan sesuai dengan keinginan Bapa. Membersihkan ranting-ranting melalui Firman yang dikatakan Yesus kepada semua orang percaya yang melekat pada-Nya.

Bapa memotong ranting ranting yang tidak berbuah menandakan ada sejumlah ranting ranting yang menempel dari pohon anggur tidak menghasilkan buah. Matthew Henry berpendapat ranting itu menempel karena seutas benang pengakuan lahiriah akan mengering yaitu pemeluk agama yang tidak setia dan tidak bersatu dengan Kristus Yesus. Lukas menyatakan ada orang yang mendengar Firman tetapi tidak berbuah - Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya (Lukas 8:18) Ada penafsir yang menyatakan bahwa Yudas Iskariot sebagai ranting yang dipotong. Malapetaka dialami ranting yang dipotong dan dianggap suatu yang wajar agar pohon anggur terjaga dan terawat dengan baik dan benar.

Ranting yang berbuah, dibersihkan agar terus berbuah dengan semakin lebat. Bila diketahui ada yang menghambat memproduksi buah akan dibersihkan seperti pemikiran, hasrat hati dan kecenderungan yang berlebihan melalui firman, Roh, dan pemeliharaan-Nya. Berbuah pada musimnya adalah keharusan bagi ranting yang dirawat oleh Pengusaha Agung demi kemuliaan-Nya sendiri.

Murid Yesus selain Yudas Iskariot sudah bersih adalah pernyataan Kristus. Mereka dikuduskan melalui kebenaran Kristus (Yohanes 17;17) sebab merelakan firman menyucikan hatinya dari kedagingan dan kenajisan dunia dan ragi ahli Taurat. Melalui bimbingan yang diberikan Yesus selama tiga tahun membuat bersih dan siap hasil buah yang diharapkan sebagai persembahan kudus yang memuliakan Allah. Menghasilkan buah merupakan penghiburan dan kehormatan.

Full Life berpendapat setelah seseorang percaya kepada Kristus dan menerima pengampunan dosa, dia menerima hidup kekal dan kuasa untuk tetap tinggal di dalam Kristus. Setelah kuasa itu diberikan, orang percaya harus menerima tanggung jawab supaya tetap selamat dan tinggal di dalam Kristus. Sebagaimana ranting hanya dapat hidup selama hidup dari pokok anggur mengalir ke dalamnya, demikian pula orang percaya hanya mempunyai hidup Kristus selama hidup Kristus mengalir ke dalamnya dengan tetap tinggal di dalam Dia dengan cara:
  • Memelihara Firman Allah senantiasa dalam hati dan pikiran serta menjadikannya penuntun tindakan kita (Yohanes 15:7)
  • Memelihara kebiasaan persekutuan yang intim dan tetap dengan Kristus supaya mengambil kekuatan daripada-Nya (Yohanes 15:7)
  • Menaati perintah-perintah-Nya, tinggal dalam kasih-Nya (ayat Yohanes 15:10) dan saling mengasihi (Yohanes 15:12,17)
  • Memelihara kebersihan hidup kita melalui Firman Allah, menolak segala dosa dan tunduk kepada pimpinan Roh Kudus (Yohanes 15:3)
Tinggallah di dalam Aku (Yesus), dan Aku di dalam kamu adalah tindakkan aktif dalam beriman dan mengasihi Yesus dengan segenap hati hingga memperoleh kehidupan, rahmat, kekuatan , dan makanan dariNya. Yesus bertahta di dalam hati umat-Nya karena ranting-ranting hidup karena akar dari pokok anggur. Ranting pohon anggur sangat lemah dan tidak dapat terlepas Pokok Anggur. Yesus terus di sana sebagai prinsip hidup dari segala kasih karunia bagi semua orang percaya.

Bila hidup di luar Yesus maka semua orang percaya bukan saja tidak dapat melakukan tanda ajaib tetapi apapun juga tidak dapat dilakukan sebab ranting hanya dapat hidup jika bersatu dengan pohon anggur. Dalam hidup ini sepenuhnya tergantung kasih karunia Perantara Agung Yesus Kristus dalam menjalani kehidupan rohani dan ilahi termasuk hal jasmani. Hal yang benar, kudus dan menyenangkan Bapa tidak mungkin dilakukan jika terlepas dari pokok anggur yang benar. Dari Yesus kita memperoleh makanan yang dibutuhkan untuk tetap hidup, tanpa DIA alami kematian rohani.

Ranting yang dipotong tidak tetap tinggal dalam kebenaran melainkan hidup dalam kepura-puraan, kemunafikan dan jatuh dalam dosa dengan posisi berada di luar Kristus menjadi layu dan kering. Segala karunia jadi sia-sia, gairah bersekutu memudar, kehormatan dan nama baik menghilang hingga laksana pohon ara yang kering dikutuk Yesus. Ranting kering dikumpulkan orang, utusan Iblis memungutnya menjadikan miliknya seperti Raja Saul ketika dibuang, roh jahat datang merasukinya. Hal itu berlanjut hingga ranting itu dicampakkan ke dalam api sebab hanya dapat berfungsi sebagai kayu bakar diperlakukan sama dengan lalang yang dibakar.

Untuk tetap tinggal tetap dalam Kristus Yesus, maka harus berdiri tegap dengan mengenakan perlengkapan yang disiapkan Tuhan, yaitu: "Berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus." (Efesus 6:14-18) Tuhan itu Pahlawan Perang maka jika melekat kepada-Nya maka mengenakan perlengkapan senjata Allah sesuatu keharusan sebab Iblis yang dikalahkan TUHAN berhasrat memerangi milik kepunyaan TUHAN.

Bersatu dengan Kristus memiliki hak istimewa yaitu: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dari Bapa-Ku di dalam nama-Ku dan kamu akan menerimanya." Bila hak dalam Yohanes 15:7 dikaitkan dengan Efesus 6 maka permintaan kepada Bapa berhubungan dengan peristiwa peperangan rohani yang dialami secara pribadi dan semua orang kudus agar mengalami kemenangan terhadap Iblis dan pengikutnya bukan semata-mata berdoa untuk kesenangan atau pemenuhan terhadap keinginan pribadi. Doa seseorang yang sedang berperang melawan Iblis berbeda dengan orang yang hidup dalam kedagingan.

Bersatu dengan Yesus Kristus maka pikiran Kristus ada dalam pikirannya sehingga permohonan doa yang disampaikan bukan semata dihabiskan untuk memuaskan hawa nafsumu (Yakobus 4:3) Seperti Bapa mengabulkan semua keinginan Yesus maka keinginan orang yang bersatu dengan Kristus juga dapat hak istimewa yaitu dikabulkan dan disertai damai sejahtera karena kebaikan pemeliharaan Allah menjadi nyata diterima.

Tinggal dalam Kristus Yesus sesuatu jalan hidup yang ditentukan kepada orang percaya agar menghasilkan buah dan masuk ke dalam lumbung TUHAN yang menyukakan Bapa dan berdampak bagi sesama. Bersatu dengan Yesus adalah kehidupan yang aktif mengikuti kehendak-Nya sebab melekat dengan-Nya akan mendapatkan hak istimewa pemeliharaan-Nya sebagai murid-murid Yesus sejati.

Kebahagiaan menjadi milik ranting yang melekat di pokok anggur yang benar, selalu berada bersama TUHAN hingga sepanjang masa hingga keabadian.

×
Berita Terbaru Update