Manusia yang diciptakan memiliki keterampilan untuk berbicara pada saat yang tepat dijumpai oleh ular yang memiliki hubungan dengan Iblis lalu diajak bercakap cakap dan terjadi pembicaraan antara ular dan Hawa. Alkitab selain mengisahkan pembicaraan ular dengan Hawa juga ada pembicaraan yang dilakukan oleh Iblis dalam Alkitab. Antara lain:
- Iblis berbicara kepada Tuhan tentang Ayub dan mencoba untuk meyakinkan Tuhan untuk menguji Ayub. (Ayub 1:6-12)
- Iblis kembali berbicara kepada Tuhan tentang Ayub dan mencoba untuk meyakinkan Tuhan untuk menguji Ayub lebih lanjut. (Ayub 2:1-6)
- Iblis menuduh Yosua bin Yozadak, imam besar, di hadapan malaikat TUHAN. (Zakharia 3:1-7)
- Pencoba itu datang dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu-batu ini menjadi roti." (Matius 4:3)
- Iblis disebut sebagai "pendakwa" yang siang malam mendakwa kita di hadapan Allah. (Wahyu 12:10)
Alkitab menjelaskan siapa iblis. Berdasarkan Injil Yohanes 8:44 tertulis bahwa iblis adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Iblis datang untuk membunuh manusia dengan jalan agar manusia melawan TUHAN lalu dihukum oleh TUHAN termasuk Hawa menjadi sasarannya. Hawa diajak bicara oleh iblis.
Data informasi percakapan antara ular dan Hawa adalah:
Ular : "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Hawa : "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Ular : "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Hawa melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
Hawa dapat memutuskan perbincangan dengan ular. Ia memiliki kehendak bebas untuk memilih apakah akan berbicara dengan ular atau tidak. Namun, Hawa memilih untuk berbicara dengan ular, dan hal ini berujung pada kejatuhan manusia ke dalam dosa. Dugaan mengapa Hawa tidak memutuskan perbincangan dengan ular melainkan meladeni saat diajak berbicara antara lain dimungkinkan karena:
- Hawa mungkin merasa tertarik dengan ular. Ular itu adalah makhluk yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan (Kejadian 3:1). Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Hawa merasa tertarik untuk berbicara dengan ular.
- Hawa mungkin merasa curiga dengan ular terutama jika ular membelit pohon terlarang dan menempelkan tubuhnya kepada buah dari pohon itu. Namun, ia mungkin juga merasa penasaran untuk mengetahui apa yang akan dikatakan oleh ular.
- Hawa mungkin merasa khawatir dengan ular. Namun, ia mungkin juga merasa terancam oleh ular.
Pola bicara Hawa termasuk Adam setelah bercakap-cakap diajak bicara oleh ular alami perubahan, antara lain:
- Sebelum percakapan itu, Hawa selalu berbicara dengan penuh hormat dan taat kepada Tuhan. Namun, setelah percakapan itu, Hawa mulai berbicara dengan nada yang lebih menantang dan memberontak.
- Sebelum percakapan itu, Hawa selalu berbicara dengan positif dan optimis. Namun, setelah percakapan itu, Hawa mulai berbicara dengan negatif dan pesimis.
- Sebelum percakapan itu, Hawa selalu berbicara tentang kebaikan dan kebenaran Tuhan. Namun, setelah percakapan itu, Hawa mulai berbicara tentang dirinya sendiri dan kebutuhannya sendiri.
Iblis : "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Yesus : "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Iblis : "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Yesus : "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Iblis : "Semua kerajaan dunia dengan kemegahannya akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Yesus : "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Iblis meninggalkan Yesus, dan malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Dari pembicaraan antara Hawa dan Yesus saat berbincang-bincang dengan Iblis dan alami cobaan terdapat sejumlah perbedaan, seperti:
- Hawa adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan dalam keadaan suci dan tidak berdosa dan Yesus adalah Anak Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
- Hawa tidak memiliki pemahaman yang lengkap tentang kebenaran dan kebaikan serta menambah (atau mengurangi) Firman TUHAN (perhatikan frase "ataupun raba buah itu") dan Yesus memiliki pemahaman yang sempurna tentang kebenaran Allah dan kebaikan-Nya.
- Hawa mudah terpengaruh oleh godaan iblis dan Yesus tidak terpengaruh oleh godaan iblis.
- Hawa akhirnya jatuh ke dalam dosa karena memakan buah pohon terlarang dan Yesus berhasil mengalahkan iblis dan menunjukkan jalan keselamatan bagi manusia.
- Secara langsung dimana Iblis dapat berbicara kepada manusia secara langsung, baik melalui mimpi, penglihatan, atau suara. Iblis sering menggunakan cara ini untuk menipu dan menyesatkan manusia.
- Secara tidak langsung dimana Iblis berbicara kepada manusia melalui orang lain, pikiran, atau keadaan. Iblis sering menggunakan cara ini untuk menanamkan keraguan, ketakutan, dan keinginan yang jahat dalam hati manusia.
- Janganlah beri kesempatan kepada Iblis. (Efesus 4:27) Kesempatan didapat iblis karena ada tindakan, pikiran, atau perkataan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
- Hidup tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yakobus 4:7) Hanya dengan menundukkan segala sesuatu dalam hidup ini kepada Allah dengan mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah maka Iblis menjauh dan hanya dapat menunggu kesempatan seperti singa mengaum berkeliling
- Berharap kuasa TUHAN yang sempurna saat bergumul menghadapi kelemahan yang ada dalam kehidupan (2 Korintus 12:9)
- Berdoa selalu dalam Roh ( Roma 8:26 - Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.)
- Tulisan lainnya:
- Tujuan Manusia Diciptakan Dapat berbicara
- ALLAH Dalam Sidang Ilahi
- Pikiran Arena Awal Pertempuran
- Jalan Salib
- Bahagia Lewati Pencobaan
- Teguh Dalam TUHAN