Perjuangan yang memerlukan senjata yang dimaksud adalah suatu peperangan. Kata itu berasal dari στρατείας-strateias yang memiliki arti: "Melawan, kampanye, ekspedisi, peperangan". Peperangan yang dilakukan mengunakan kuasa Allah bukan senjata duniawi atau daging (σαρκικός). Teks di atas menunjukkan peperangan tersebut adalah peperang rohani. Utley berpendapat bahwa hal itu menggambarkan perjuangan sehari-hari antara orang Kristen dengan kejahatan rohani (lihat. Roma 7; 8:3-11). Roh-roh jahat ini yang dimaksud dengan memperhatikan 2 Korintus 10:5 adalah: logika, hikmat, dan argumentasi manusia melawan Injil (lihat. Efesus 6:10-18).
Ayat di atas dalam Alkitab Bahasa Indonesia yang Disederhanakan (BSD) ditulis: "Senjata yang kami pakai di dalam perjuangan kami bukan senjata dunia, melainkan senjata yang dilengkapi dengan kuasa Allah yang ampuh. Senjata itu kami gunakan untuk menghancurkan benteng-benteng dan menghancurkan perbantahan yang tidak benar." Berdasarkan Alkitab BSD maka benteng-benteng yang harus dirubuhkan dengan kuasa Allah memiliki kaitan dengan perbantahan terhadap ajaran yang sehat dari Injil yang berkuasa menyelamatkan setiap orang percaya. Ellicott's Commentary for English Readers menduga bahasa yang dipakai Rasul Paulus diwarnai ingatan tentang perang melawan Kilikia oleh Pompeius yang dapat mengurangi dua puluh benteng dengan menangkap 10.000 tahanan.
Diperkirakan guru-guru palsu menawan pemikiran dan akal orang percaya di Korintus yang terkadang berlebihan pada apa yang disebut pengetahuan. Paulus ingin kita "memperbaharui pikiran jemaat" (Roma 12:2; Efesus 4:23); melindungi pikiran kita (Filipi 4:7). Keselamatan adalah gratis melalui iman kepada Yesus, tapi kehidupan Kristen ditandai dengan ketaatan, pelayanan, ibadah, dan ketekunan. Ini adalah tanggung jawab perjanjian. Ada konflik rohani yang terus berlangsung! Ada penekanan berlebihan dari guru-guru palsu pada
- Pengetahuan dan penalaran manusia (1 Korintus 1:18-25; Kol 2:8)
- Legalisme (Kolose 2:16-23)
Menurut Benson Commentary yang menjadi benteng penghalang berita injil keselamatan diantaranya ketidaktahuan, prasangka, ketidakpercayaan, nafsu daging, kasih sayang duniawi, keinginan akan kekayaan, kehormatan, kesenangan, kesalahan dan segala jenis kejahatan, dan apa pun yang ditentang oleh kecerdasan, atau kebijaksanaan, atau kekuasaan, atau kedengkian, atau kekejaman manusia atau setan. Kuasa Allah yang penuh kasih karunia Ilahi sanggup menghadapinya bukan dengan cara duniawi yang menyebarkan keyakinan dengan paksaan dan penganiyaan
Dalam peperangan rohani maka musuh akan memakai cara dunia untuk mengalahkan kita diantaranya kekerasan dan penganiayaan. Untuk itu Yesus telah menyatakan dalam Lukas 21:12 bahwa kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Tetapi dalam hal ini adalah kesempatan bagimu untuk bersaksi. Pesan-Nya tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Hal itu terjadi jika diizinkan oleh TUHAN.
Lalu bagaimana meruntuhkan benteng-benteng bila posisi dalam keadaan mendapatkan tekanan dari lawan yang memusuhi kita? Benteng-benteng dan tekanan atau serangan dilakukan secara duniawi sebab itu untuk menghadapinya adalah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Peperangan kita adalah bagaimana mengerjakan keselamatan yang telah dianugerahkan oleh-Nya kepada kita dan melalui kita ada orang yang mendengar Injil kasih karunia Allah dan diselamatkan beroleh hidup yang kekal. Pertempuran yang dimaksud bukan secara fisik tetapi bersifat rohani.
Segala bentuk perbantahan terhadap ajaran Kristus dapat dideteksi bila dalam hidup ini menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus (Filipi 2:5). Dengan hidup dan tinggal di dalam Yesus Kristus yang diperoleh bila:
- Merenungkan, mencintai dan melakukan firman TUHAN maka pikiran Kristus hadir dalam kehidupan kita
- Berdoa, memuji dan menyembah TUHAN dengan segenap hati dan pikiran kita maka TUHAN yang Maha Mendengar akan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan saat menghadapi segala sesuatu
- Hidup dipenuhi oleh Roh Allah dimana Roh-Nya berdiam dalam kita sehingga menjadi bait-Nya yang kudus.
- Bila tinggal Kristus maka akan mendapatkan perlengkapan senjata Allah untuk berperang melawan roh -roh dunia dan penghulu yang jahat di udara
Pikiran menjadi medan peran menjadi prajurit yang dapat bertahan dan meraih kemenangan dalam menghadapi gempuran kedagingan dan kuasa kegelapan karena pikiran kita memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk sikap, perilaku, dan tindakan kita. Pikiran kita adalah tempat di mana kita memproses informasi, mengambil keputusan, dan memilih tindakan yang akan kita lakukan. Sangat mendasar bila Petrus menasihati untuk siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
Tentara Kristus memiliki tujuan bersifat spiritual, demikian pula sarana kita; sarana yang kita gunakan untuk mengatur pertarungan spiritual kita adalah spiritual sehingga senjata-senjata ini adalah firman Allah, dan pemberitaan Injilnya, atau kecaman-kecaman dari gereja yang dilaksanakan dengan sepatutnya, memang benar, senjata-senjata itu tidak bersifat kedagingan, atau cocok untuk menaklukkan tubuh manusia, dan membawa mereka. tunduk; mereka bersifat spiritual, dan berdampak pada pikiran dan bagian dalam manusia; namun, melalui persetujuan rahmat Ilahi, di dalamnya ada kekuatan dan kekuasaan yang besar, untuk meruntuhkan cengkeraman yang kuat.
Untuk menarik ke bawah pegangan yang kuat hingga runtuhlah benteng yang berkubu dalam Alkitab ada peristiwa kehancuran tembok Yerikho. Saat suara sangkakala dari tanduk domba jantan ditiup oleh orang yang lemah dan tidak berdaya melompati tembok tetapi dengan kekuatan TUHAN yang menyertai suara itu maka alami mujuzat kemenangan. Segala cengkraman yang kuat dari dosa dan setan; ketidakpercayaan, kesombongan dan kekerasan hati yaitu dinding hati seperti tembok (Yeremia 4:19) yang melawan TUHAN dan Injil kasih karunia dapat diruntuhkan saat Raja Kemuliaan datang dan masuk tinggal.
Pikiran menjadi arena awal pertempuran yang seharusnya menjadi milik Kristus tetapi keadaannya sering merintangi dan menghambat serta menimbulkan konflik internal seperti antara logika dan emosi atau antara keinginan dan tanggung jawab untuk mendapatkan kasih karunia dari TUHAN. Dengan meletakkan akal budi kepada Yesus dengan pembaharuan lewat pembacaan dan pendengaran akan Firman TUHAN maka pikiran dapat memainkan peran penting sehingga solusi didapat oleh karena mendapatkan kemurahan-Nya dan kuasa-Nya.
Penaklukan pikiran kepada hati dan kehendak kita kepada Kristus Yesus adalah langkah penting untuk meraih kemenangan bersama TUHAN yang adalah Pemenang dan Penakluk Mahakuasa dalam kehidupan ini dimana iblis selalu mendakwa dan menuntut untuk menampi umat Allah. Jika menang dalam peperangan di alam pikiran akan ada kesempatan yang dibukakan TUHAN untuk melakukan ssesuatu yang bernilai dan mulia sesuai dengan rencana-Nya untuk hidup kita masing-masing.
- Tulisan lainnya:
- Hati Gembira mengatasi pikiran dan Masalah Psikologis
- Ambisi Dalam Tinjauan Alkitab
- Kuasai Diri Dan Jadi Tenang Kesudahan Mendekat
- Bersatu Dengan Kristus
- Gelombang Kejut Arus Informasi
- Relativisme Kognitif Dan Jalan Lurus