Manusia diciptakan TUHAN dengan kemampuan dapat berbicara secara verbal dengan berkata-kata karena dilengkapi dengan organ mulut yang memiliki kesanggupan berkata-kata dan ditangkap oleh indra pendengaran yaitu telinga.
Secara umum manusia berkata-kata bertujuan untuk:
- Berkomunikasi. Berbicara adalah cara utama manusia untuk berkomunikasi satu sama lain. Kita menggunakan kata-kata untuk berbagi informasi, ide, perasaan, dan pengalaman. Kita juga menggunakan kata-kata untuk membangun hubungan, berkolaborasi, dan memecahkan masalah.
- Mengekspresikan diri. Kata-kata memungkinkan kita untuk mengekspresikan diri kita dengan cara yang unik. Kita dapat menggunakan kata-kata untuk menceritakan kisah, menulis puisi, atau menyanyikan lagu. Kita juga dapat menggunakan kata-kata untuk berbagi pendapat, keyakinan, dan nilai-nilai kita.
- Belajar dan berkembang. Kata-kata adalah alat yang penting untuk belajar dan berkembang. Kita menggunakan kata-kata untuk mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan mendiskusikan ide-ide. Kita juga menggunakan kata-kata untuk membuat refleksi dan belajar dari pengalaman.
- Menciptakan sesuatu yang baru. Kata-kata dapat digunakan untuk menciptakan sesuatu yang baru, seperti karya sastra, musik, atau kode komputer. Kita juga dapat menggunakan kata-kata untuk mendesain produk, mengembangkan layanan, atau membangun bisnis.
- Menyenangkan hati orang lain. Kita dapat menggunakan kata-kata untuk membuat orang lain tertawa, merasa lebih baik, atau terinspirasi.
- Mempengaruhi orang lain. Kita dapat menggunakan kata-kata untuk membujuk orang lain untuk melakukan sesuatu atau untuk mengubah cara berpikir mereka.
- Menguasai orang lain. Kita dapat menggunakan kata-kata untuk mengontrol atau memanipulasi orang lain.
- Pembicaraan antara TUHAN dan Adam adalah pembicaraan yang pertama kali terjadi. Inti manusia dapat berbicara bertujuan agar terjadi komunikasi antara TUHAN dan Manusia.
- Pembicaraan selanjutnya adalah Adam menyapa dan memberi nama hewan dan tumbuhan sebagai tugas pertama yang ditetapkan TUHAN memelihara Taman Eden. Diduga Adam memiliki kemampuan menyampaikan pesan kepada hewan di Taman Eden seperti manusia saat ini dengan hewan peliharaan kesayangannya yang dapat dilatih memahami pesan dan keinginan pemilik hewan peliharaan.
- Teman bicara Adam menjadi sempurna dengan kehadiran Hawa sebagai penolong yang sepadan. Sebagai penolong maka sewajarnya mendampingi Adam dalam melakukan percakapan dengan TUHAN dan juga dengan hewan dan tumbuhan yang ada di Taman Eden
Tuhan: "Adam, Aku telah menciptakanmu untuk menjadi gambar-Ku. Aku ingin kau memelihara Taman Eden dengan hidup dalam damai dan harmoni dengan semua ciptaan-Ku."
Adam: "Ya, Tuhan. Aku akan berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Tuhan, aku ingin bertanya tentang tugasku untuk memelihara Taman Eden."
Tuhan: "Apa yang ingin kau tanyakan?"
Adam: "Apakah tugasku hanya untuk merawat tanaman dan hewan?"
Tuhan: "Tidak, tugasmu lebih dari itu. Kau juga harus menjaga Taman Eden agar tetap indah dan damai."
Adam: "Lalu, bagaimana aku bisa melakukannya?"
Tuhan: "Kau harus hidup dalam kasih dan damai dengan semua ciptaan-Ku. Kau juga harus menjaga Taman Eden dari kerusakan."
Adam: "Aku akan berusaha untuk melakukan yang terbaik, Tuhan."
Tuhan: "Aku tahu kau akan melakukannya, Adam. Aku percaya padamu."
Adam: "Terima kasih, Tuhan."
Adam sebelum berbuat dosa menunjukkan bahwa dia adalah orang yang bertanggung jawab dan ingin melakukan yang terbaik untuk memenuhi tugasnya dari Tuhan. Dia juga menunjukkan bahwa dia memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan dan percaya pada bimbingan-Nya. Dalam kedekatan dengan TUHAN diperkirakan antara lain:
- Adam mungkin bertanya tentang berbagai jenis tanaman dan hewan yang ada di Taman Eden sehingga menjadi ahli bidang biologi yang andal
- Adam mungkin bertanya tentang bagaimana cara menjaga Taman Eden agar tetap indah dan damai sehingga menjadi arsitektur taman yang baik
- Adam mungkin bertanya tentang apa yang akan terjadi jika dia gagal dalam tugasnya.
Contoh percakapan yang mungkin terjadi antara Adam dan Hawa di Taman Eden:
Adam: "Hawa, lihatlah bunga-bunga ini! Mereka begitu cantik."
Hawa: "Ya, mereka memang cantik. Aku tidak pernah melihat sesuatu yang seperti ini sebelumnya."
Adam: "Aku sangat bersyukur memilikimu di sini bersamaku."
Hawa: "Aku juga bersyukur memilikimu."
Saat Adam tinggal di Taman Eden dengan kondisi tidak melakukan dosa maka dalam berbicara memiliki ciri khas antara lain:
- Berbicaralah dengan kebenaran. Tidak berbohong atau mengatakan hal-hal yang tidak benar.
- Berbicaralah dengan kasih. Tidak menyakiti orang lain, hewan termasuk tumbuhan dengan kata-kata kita.
- Berbicaralah dengan kebaikan. Kata-kata yang digunakan membangun dan menghibur orang lain.
- Berbicaralah dengan hormat. Hargai orang lain, termasuk kepada hewan juga tumbuhan bahkan jika kita tidak setuju dengan mereka.
- Berbicaralah dengan bijaksana. Pilih kata-kata yang dipakai dengan hati-hati dan pertimbangkan dampaknya.
- Berbicaralah dengan rendah hati. Tidak sombong atau merasa lebih baik dari orang lain.
TUHAN ingin mengembalikan manusia kepada tujuan awal. TUHAN mau memulihkan keadaan manusia termasuk perkataan dan pembicaraannya. Perhatikan Mazmur 126:2 - Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"
Mohonlah kepada TUHAN agar hidup diubahkan dan dipulihkan menjadi serupa dengan Kristus Yesus yaitu Adam terakhir yang jauh lebih unggul dari Adam pertama dalam setiap aspek kehidupan termasuk saat berbicara kepada TUHAN dan sesama serta lingkungan sekitarnya.
- Tulisan lainnya:
- Mengekang Lidah
- Tinjauan Terhadap Perkataan Kotor
- Munafik Menurut Alkitab
- Bersungut-sungut Era Perjanjian Lama Dan Baru
- Pujilah TUHAN Selamanya
- Memuliakan Tuhan Allah