Dalam pengertian sekuler deklarasi adalah pernyataan yang dibuat secara resmi, biasanya oleh pemerintah atau organisasi. Deklarasi dapat berisi berbagai macam hal, mulai dari pernyataan politik, deklarasi perang, hingga deklarasi kemerdekaan.
Secara umum, deklarasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
- Pernyataan yang dibuat secara resmi.
- Berisi tentang suatu hal yang penting.
- Biasanya dibuat oleh pemerintah atau organisasi.
Deklarasi Djuanda (1957): Deklarasi yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dengan laut sebagai pemersatu.
Deklarasi Kemerdekaan Indonesia (1945): Deklarasi yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka dan berdaulat.
Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal (1948): Deklarasi yang menyatakan hak-hak dasar yang dimiliki oleh semua manusia.
Deklarasi Damai Paris (1919): Deklarasi yang mengakhiri Perang Dunia I.
Deklarasi dibuat dalam berbagai bentuk, mulai dari pernyataan lisan, tulisan, hingga simbol. Deklarasi juga dapat dibuat secara terbuka atau tertutup. Deklarasi memiliki manfaat seperti:
- Dapat menjadi dasar bagi kebijakan atau tindakan selanjutnya.
- Dapat menjadi simbol dari suatu perubahan atau pencapaian.
- Dapat meningkatkan kesadaran tentang suatu hal.
- Dapat mendorong orang untuk mengambil tindakan.
Dalam konteks Kristen, deklarasi iman sering kali digunakan untuk menyatakan kepercayaan seseorang kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat seperti perkataan Marta dalam teks di atas. Deklarasi iman Kristen saat ini biasanya didasarkan pada pengakuan iman rasuli, yang merupakan pernyataan singkat tentang apa yang orang Kristen percayai. Contoh:
"Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati, dan dikuburkan; yang turun ke dalam kerajaan maut; pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging, dan hidup yang kekal."
Dalam menyusun deklarasi iman harus berpegang teguh kepada Firman TUHAN yaitu Alkitab. Dari Alkitab maka diletakkan landasan diadakan dan diperkatakan penyataan deklarasi iman. Landasan deklarasi terdiri dari landasan teologis dan landasan praktis.
A. Landasan teologis: yaitu:
- Kisah penciptaan dimana dalam kisah penciptaan, Tuhan menyatakan iman-Nya kepada manusia dengan menciptakan mereka menurut gambar dan rupa-Nya (Kejadian 1:26-27). Deklarasi iman ini memiliki implikasi penting bagi manusia, yaitu bahwa mereka diciptakan untuk memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan.
- Kisah Abraham tokoh Alkitab yang dikenal karena imannya yang besar kepada Tuhan. Abraham menyatakan imannya dengan meninggalkan tanah airnya dan pergi ke tanah yang dijanjikan Tuhan (Kejadian 12:1-4). Deklarasi iman ini memiliki implikasi penting bagi orang Kristen, yaitu bahwa iman harus diwujudkan dalam tindakan.
- Kisah Yesus Kristus tokoh Alkitab yang menyatakan iman-Nya kepada Bapa dengan jelas dan tegas. Yesus menyatakan iman-Nya dengan mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah (Yohanes 10:30). Deklarasi iman ini memiliki implikasi penting bagi orang Kristen, yaitu bahwa iman harus didasarkan pada hubungan pribadi dengan Yesus Kristus.
- Deklarasi iman rasuli sebagai pernyataan singkat tentang apa yang orang Kristen percayai tentang Tuhan dan Yesus Kristus. Deklarasi ini telah menjadi landasan bagi iman Kristen selama berabad-abad.
- Deklarasi iman Martin Luther sebagai pernyataan iman yang menentang doktrin Gereja Katolik Roma. Deklarasi ini telah menjadi landasan bagi Reformasi Protestan.
- Deklarasi Oak Ridge sebagai pernyataan iman yang menyerukan perdamaian dan keadilan di dunia. Deklarasi ini telah menjadi landasan bagi upaya gereja-gereja untuk mewujudkan perdamaian dan keadilan di dunia.
- Dapat memperkuat iman seseorang.
- Dapat membantu seseorang untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan keyakinannya.
- Dapat menjadi sumber kekuatan dan penghiburan di masa-masa sulit.
- Dapat menghadirkan Kerajaan Surga di Bumi
- Dapat menjadi sarana untuk membagikan iman seseorang kepada orang lain.
Deklarasi iman juga dapat dinyatakan kepada-Nya dalam doa dan penyembahan. Alkitab berkata, "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa datang kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Ia memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6)
Deklarasi iman juga dapat menjadi sarana untuk mempermuliakan Tuhan. Ketika kita menyatakan iman kita kepada-Nya, kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita percaya kepada-Nya dan bahwa kita bergantung kepada-Nya. Alkitab berkata, "Segala sesuatu, yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:17)
Pernyataan suatu deklarasi iman adalah landasan bagi tindakan profetik sebab deklarasi iman adalah sumber kekuatan dan inspirasi untuk mengambil tindakan sehingga tindakan profetik adalah sarana mengekspresikan iman. Secara umum pernyataan deklarasi iman dianjurkan untuk dilanjutkan kepada tindakan profetik. Deklarasi iman → Tindakan profetik → Dampak positif.
Pernyataan deklarasi iman dapat dibuat oleh siapa saja, dan dapat dilakukan kapan saja. Deklarasi iman tidak harus bersifat formal atau rumit. Contoh lain:
Abraham: "Aku percaya, bahwa Allah berkuasa membangkitkan dia bahkan dari antara orang mati." (Roma 4:17)
Daud: "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." (Mazmur 23:1)
Yesus Kristus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)
Yang terpenting adalah deklarasi iman tersebut didasarkan pada kebenaran Firman TUHAN dengan memperhatikan dunia sekitarnya dan dilakukan dengan tulus serta penuh keyakinan dan bila memungkinkan dilanjutkan dengan tindakan profetik sehingga terlibat dalam transformasi dalam masyarakat menjadi berdampak.
- Tulisan lainnya:
- Relativisme Kognitif Dan Jalan Lurus
- Pemikiran Terhadap Free Thinker
- Wahyu Umum Dan Wahyu Khusus
- Iman Dan Doa
- Hubungan Iman Dan Perbuatan
- Legalisme Dalam Agama Kristen