Bangsa Israel dalam bercocok tanam diperintahkan TUHAN melalui Musa agar tidak menanam dari dua benih yang berbeda. Benihnya harus seragam sehingga jika ingin menikmati tanaman lain dilakukan melalui rotasi tanaman. Selain anggur, tanah pertanian juga ditanami seperti misalnya: Gandum, jelai, barley, bawang, lentil, buncis juga ketimun. Bangsa Israel yang mengenal teknologi menyimpan hasil pertanian dari warisan Yusuf di Mesir sangat bermanfaat sehingga meskipun tanaman dirotasi, hasil pertanian lainnya yang dibutuhkan masih tersedia. Contoh lain adalah terasering.
Rotasi tanaman adalah salah satu dari sejumlah teknologi zaman Israel kuno yang bertahan ribuan tahun, bahkan hingga saat ini. Teknologi yang bertahan ratus tahun lamanya adalah teknologi yang tetap populer melintasi sejumlah generasi dan layak masuk kategori teknologi yang berkelanjutan. Contoh lain yang populer selain sistem rotasi tanaman adalah:
- Sistem Irigasi: Orang Israel kuno mengembangkan sistem irigasi yang canggih untuk memanfaatkan air secara efisien di tanah tandus. Mereka membangun saluran air bawah tanah, terowongan, dan waduk untuk menyimpan air hujan dan mata air. Sistem irigasi ini masih digunakan di beberapa daerah di Israel hingga saat ini. Hal ini misalnya tersirat dari Ayub 28:10-11 yang menjelaskan bahwa terowongan air dan bendungan telah lama dikenal. Akibat dari suatu kota memiliki sistem air yang baik maka saat dikepung oleh musuh dapat bertahan lama disebabkan pemenuhan kebutuhan air tetap ada. (2 Raja-raja 25:2 - Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja Zedekia.)
- Pembangunan: Orang Israel kuno membangun struktur yang kokoh dan tahan lama menggunakan batu bata dan batu yang dipotong dengan presisi. Beberapa bangunan kuno seperti Tembok Ratapan di Yerusalem masih berdiri kokoh hingga saat ini.
- Penggunaan bahan-bahan yang kuat dan tahan lama: Orang Israel kuno menggunakan batu, tanah liat, dan kayu berkualitas tinggi untuk membangun struktur dan membuat peralatan. Bahan-bahan ini tahan terhadap cuaca dan kerusakan alam.
- Keahlian dan keterampilan yang tinggi: Orang Israel kuno memiliki keterampilan yang tinggi dalam berbagai bidang, seperti pertukangan, dan penenunan. Keahlian ini memungkinkan mereka untuk membangun struktur yang kokoh dan membuat peralatan yang tahan lama.
- Adaptasi terhadap lingkungan: Teknologi Israel kuno dirancang untuk beradaptasi dengan lingkungan setempat. Misalnya, sistem irigasi mereka dirancang untuk memanfaatkan air secara efisien di tanah tandus.
- Ekonomis: Teknologi tersebut harus dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan dan penggunaannya.
- Sosial: Teknologi tersebut harus dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Lingkungan: Teknologi tersebut harus dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Mengembangkan teknologi yang efisien: Teknologi yang efisien dapat mengurangi konsumsi sumber daya dan energi, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Mengembangkan teknologi yang dapat didaur ulang: Teknologi yang dapat didaur ulang dapat mengurangi limbah dan polusi.
- Mengembangkan teknologi yang dapat diperbarui: Teknologi yang dapat diperbarui tidak akan habis, sehingga dapat digunakan secara berkelanjutan.
- Mengembangkan teknologi yang dapat diakses oleh semua orang: Teknologi yang dapat diakses oleh semua orang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara merata.
- Teknologi energi terbarukan: Teknologi energi terbarukan, seperti energi matahari, energi angin, dan energi air, dapat menggantikan sumber energi fosil yang tidak berkelanjutan.
- Teknologi transportasi berkelanjutan: Teknologi transportasi berkelanjutan, seperti transportasi umum, sepeda, dan berjalan kaki, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Kita perlu memastikan bahwa teknologi dikembangkan dan digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan etis. Ini berarti mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari teknologi, serta memastikan bahwa teknologi digunakan untuk tujuan yang baik.
- Kita perlu memastikan bahwa akses ke teknologi adil dan terjangkau untuk semua orang, terlepas dari latar belakang mereka. Ini berarti bekerja untuk mengatasi kesenjangan digital dan memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk memanfaatkan manfaat teknologi.
- Kita perlu mendidik masyarakat tentang potensi positif dan negatif dari teknologi. Ini akan membantu orang membuat keputusan yang tepat tentang bagaimana menggunakan teknologi dan memastikan bahwa teknologi digunakan secara bertanggung jawab.
- Mengembangkan standar dan pedoman untuk pengembangan dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab. Standar-standar ini dapat mencakup hal-hal seperti perlindungan privasi, keamanan, dan aksesibilitas.
- Mendukung penelitian dan pengembangan teknologi yang berfokus pada masalah-masalah sosial dan lingkungan. Misalnya, penelitian yang berfokus pada pengembangan teknologi untuk mengatasi perubahan iklim, kemiskinan, atau kesenjangan kesehatan.
- Menawarkan pendidikan dan pelatihan tentang teknologi kepada masyarakat luas. Ini dapat dilakukan melalui sekolah, perguruan tinggi, dan program pendidikan masyarakat.
- Perubahan iklim. Perubahan iklim adalah masalah yang akan berdampak pada generasi sekarang dan generasi mendatang. Kita perlu mengambil tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi dampak perubahan iklim.
- Kesenjangan digital. Kesenjangan digital adalah perbedaan dalam akses ke teknologi antara orang-orang yang kaya dan miskin, atau antara orang-orang di daerah perkotaan dan pedesaan. Kita perlu bekerja untuk mengatasi kesenjangan digital dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke teknologi.
- Efek samping teknologi. Teknologi dapat memiliki efek samping yang merugikan, seperti polusi, gangguan tidur, atau kecanduan. Kita perlu mempertimbangkan potensi efek samping teknologi dan bekerja untuk meminimalkannya.
- Undang-Undang Energi Terbarukan: Undang-undang ini mengatur tentang pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan. Undang-undang ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Undang-Undang Pengendalian Pencemaran Udara: Undang-undang ini mengatur tentang pengendalian pencemaran udara. Undang-undang ini bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan dari dampak pencemaran udara.
- Undang-Undang Pengelolaan Sampah: Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sampah. Undang-undang ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan dan meningkatkan daur ulang sampah.
- Perjanjian Paris: Perjanjian ini mengatur tentang pengurangan emisi gas rumah kaca. Perjanjian ini bertujuan untuk mencegah kenaikan suhu global lebih dari 2 derajat Celcius.
- Protokol Montreal: Protokol ini mengatur tentang pengurangan penggunaan zat-zat perusak ozon. Protokol ini bertujuan untuk melindungi lapisan ozon dari kerusakan.
- Konvensi Basel: Konvensi ini mengatur tentang pengiriman limbah berbahaya dan beracun. Konvensi ini bertujuan untuk mengurangi pengiriman limbah berbahaya dan beracun ke negara-negara berkembang.
- Alkitab menyatakan bahwa manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi penguasa bumi (Kejadian 1:26-28). Hal ini berarti manusia bertanggung jawab untuk menjaga bumi dan menggunakannya dengan bijak.
- Alkitab mengajarkan bahwa keadilan sosial dan lingkungan saling terkait. Ketika manusia menggunakan sumber daya alam dengan tidak bertanggung jawab, hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan sosial, seperti kemiskinan dan kelaparan. Oleh karena itu, teknologi berkelanjutan harus dapat memastikan keadilan sosial dan lingkungan.
- Alkitab mengajarkan bahwa kita harus memperhatikan generasi mendatang (Keluaran 20:12). Hal ini berarti kita harus menggunakan teknologi berkelanjutan yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
- Teknologi berkelanjutan harus dapat menjaga bumi dan sumber daya alam agar dapat digunakan secara berkelanjutan oleh generasi mendatang. Teknologi ini harus efisien dalam penggunaan sumber daya, dapat didaur ulang, dan dapat diperbarui.
- Teknologi berkelanjutan harus dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknologi ini harus dapat mengurangi kemiskinan, kelaparan, dan penyakit.
- Teknologi berkelanjutan harus dapat mengembangkan masyarakat yang adil, baik secara sosial maupun lingkungan. Teknologi ini harus dapat mengurangi ketimpangan sosial dan dampak negatif terhadap lingkungan.
- Tulisan lainnya:
- Teknologi, Manusia Dan Tuhan
- Life Engineering Sebuah Tantangan
- Rekayasa Perilaku Dan Teknologi
- Manusia, Kecerdasan Buatan Dan Robot
- Biomimetik Daya Cipta Desain Pencipta
- Pemulihan Tanah Pertanian Berdasarkan Taurat