Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 03 Juli 2024

Yesus Pekerja Keras

καὶ λέγει αὐτῷ ὁ Ἰησοῦς Αἱ ἀλώπεκες φωλεοὺς ἔχουσιν καὶ τὰ πετεινὰ τοῦ οὐρανοῦ κατασκηνώσεις, ὁ δὲ Υἱὸς τοῦ ἀνθρώπου οὐκ ἔχει ποῦ τὴν κεφαλὴν κλίνῃ.
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Matius 8:20

Teks di atas adalah jawaban Yesus yang memberitahukan kondisi kehidupan Yesus saat seorang ahli Taurat ingin mengikuti Yesus. Pola hidup Yesus berbeda dengan pola hidup yang lazim dalam kehidupan orang banyak sebab meski Yesus dengan latar belakang tukang kayu yang memiliki tempat tinggal di Kapernaum (Markus 2:1; 9:33) tetapi saat Yesus menjalankan misi-Nya untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang, maka Yesus sangat jarang berada dalam rumahnya. Yesus itu berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia dan mengajarkan suatu kehidupan yang tidak lazim, yaitu apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Permasalahan yang timbul adalah saat berada di kota lain dengan kondisi tidak ada tempat penginapan dan atau tidak ada uang untuk bermalam di tempat penginapan maka Yesus dan murid-murid-Nya harus bermalam di alam terbuka sehingga saat mengunjungi Yerusalem para murid termasuk Yudas Iskariot mengetahui bahwa Yesus sering berada bermalam di Taman Getsemani.

Yesus membandingkan kehidupannya dengan ἀλώπεκες yaitu rubah-rubah meski dalam Alkitab Terjemahan Baru Indonesia dikata serigala tetapi kata φωλεοὺς sangat tepat diungkapkan sebagai liang. Hal itu disebabkan oleh:
  1. Persamaan dan perbedaan rubah dan serigala dalam hidup di lubang:
    * Rubah lebih sering menggunakan lubang yang sudah ada, baik itu liang yang ditinggalkan hewan lain, gua kecil, atau bahkan celah di bawah akar pohon. Menggali lubang baru hanya dilakukan sesekali, biasanya untuk membuat sarang bagi anak rubah. Lubang yang digali rubah umumnya tidak terlalu rumit dan lebih kecil dibandingkan lubang serigala.
    * Serigala lebih sering menggali lubang mereka sendiri, yang disebut sarang. Sarang serigala lebih kompleks dengan beberapa ruang dan pintu masuk, dan dapat digunakan selama beberapa tahun. Serigala menggali lubang untuk berlindung dari cuaca, predator, dan untuk membesarkan anak-anaknya.
    * Faktor yang mempengaruhi adalah kebiasaan menggali lubang dapat berbeda antar spesies rubah dan serigala dan ketersediaan liang alami dan jenis tanah di habitat dapat memengaruhi apakah hewan tersebut menggali lubang atau tidak. Biasanya di musim dingin serigala dan rubah ada aktivitas mengali lubang untuk berlindung dari cuaca yang dingin atau saat merasa terancam oleh predator.
    * Serigala dan rubah tergolong Canidae, mereka memiliki strategi yang berbeda untuk berlindung. Rubah lebih sering menggunakan lubang yang sudah ada, sedangkan serigala lebih sering menggali lubang mereka sendiri.
    * Dalam urusan tempat tinggal, kondisi Yesus dan para murid lebih cocok dibandingkan dengan rubah yang tidak sibuk membuat tempat tinggal untuk berlindung bahkan saat akhir pelayanan Yesus pun, Yesus tidak mencari tempat perlindungan yang aman dimana Yudas tidak mengetahui tempat untuk bermalam di daerah sekitar Yerusalem.
  2. Persamaan dan perbedaan antara Liang dan Lubang:
    * Keduanya adalah rongga: Baik liang maupun lubang merujuk pada rongga atau ruang kosong yang dikelilingi oleh material lain dan bisa menjadi tempat tinggal bagi hewan.
    * Liang umumnya berukuran lebih kecil atau sedang. Biasanya digunakan untuk hewan kecil atau sebagai tempat berlindung sementara sedangkan lubang: bisa memiliki ukuran yang lebih bervariasi, dari kecil hingga sangat besar.
    Liang biasanya memiliki bentuk yang lebih teratur dan memanjang, seperti terowongan sedangkan lubang bervariasi, tidak beraturan, dan bisa berupa cekungan atau rongga di tanah, tembok, atau pohon.
    * Liang biasanya terbentuk secara alami melalui proses erosi atau aktivitas hewan penggali sedangkan lubang dapat terbentuk secara alami atau buatan.
    * Liang: Lebih spesifik digunakan untuk rongga yang dibuat oleh hewan pengerat atau tempat tinggal hewan kecil sedangkan lubang suatu istilah yang lebih umum untuk segala jenis rongga.
    * Mengigat rubah memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari serigala maka yang cocok untuk tinggal di dalam liang adalah rubah bukan serigala
    * Yesus dan para murid-Nya dalam berkunjung ke kota atau desa lain tidak mempersoalkan ukuran untuk berbaring meletakkan kepalanya. Bagaikan liang pun mereka menikmati istirahat.
Mengapa Yesus dan para rasul menjalani kehidupan untuk berbaring meletakkan kepalanya ada dalam kondisi yang lebih memprihatinkan dibandingkan dengan rubah dan burung? Apakah Yesus tidak bekerja keras sehingga dapat menikmati kehidupan yang sekurang-kurangnya dapat berbaring meletakkan kepalanya seperti rubah atau burung?

Sejumlah ayat dalam Alkitab mengisahkan kehidupan Yesus dan para murid-Nya sebagai orang yang sangat sibuk sehingga layak menyandang predikat pekerja keras yang turut mempengaruhi dan memperbesar timbulnya kondisi untuk berbaring meletakkan kepalanya pun sulit. Kondisi itu digambarkan antara lain dalam:
  • Markus 1:35 > "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana". Yesus memiliki kegiatan rutin sejak pagi-pagi benar mungkin sebelum atau sekitar jam tiga pagi sudah bangun dan bersiap-siap untuk pergi keluar mencari tempat sunyi untuk berdoa sebab jika tidak pergi keluar akan menganggu tidur orang disekitarnya mengigat tempat meletakkan kepala-Nya pun digambarkan lebih parah dari liang untuk rubah atau sarang untuk burung.
  • Matius 4:25; 8:1; 12:15 mengambarkan bahwa Yesus menjadi milik orang banyak sehingga sulit mendapatkan waktu privasi guna menikmati waktu yang ada. Bahkan dalam Markus 6:31 dikisahkan bahwa Yesus berkata kepada para murid-Nya: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. Alkitab mencatat yang tidak sempat makan karena mengikuti Yesus yang mengajar dan melakukan mukjizat bukan hanya para murid-Nya saja tetapi semua orang yang mengikuti Yesus. "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan..." Markus 8:2. Kesibukan yang sangat luar biasa sehingga Yesus benar-benar pekerja keras dalam mengajar kebenaran dan melakukan mukjizat sehingga mereka yang mendengar pengajaran Yesus pun tidak sempat untuk makan selama tiga hari.
  • Lukas 6:12 tertulis, "pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah". Yesus dalam memulai sesuatu pelayanan didahului dengan berdoa semalam-malaman yang berarti waktu untuk beristirahat tidur menjadi sangat singkat sekali atau tidak ada. Kesibukan Yesus bukan hanya saat matahari terbit hingga tenggelam tetapi juga diwaktu saat orang lain tidur, yaitu berdoa sehingga kesempatan meletakkan kepala-Nya sangat berkurang.
Ada sejumlah motivasi dalam bekerja keras sehingga sulit mengatur ritme waktu makan dan atau meletakkan kepala-Nya. Motivasi itu antara lain:
  1. Alasan bersifat untuk diri sendiri seperti:
    * Alasan Finansial seperti kebutuhan dasar untuk melangsungkan hidup seperti makanan, tempat tinggal dan pakaian serta untuk mencapai kemandirian finansial seperti memiliki properti atau membangun kejayaan dalam berusaha / bekerja.
    * Alasan pribadi seperti untuk mencapai kepuasan diri, mengembangkan kontribusi untuk masyarakat luas hingga menghindari kebosanan.
    * Alasan lainnya seperti disebabkan tekanan sosial seperti hal finansial menjadi tolak ukur kesuksesan dan kehormatan, mencari pelarian dari masalah pribadi atau situasi tidak menyenangkan, kecanduan kerja
  2. Alasan untuk kepentingan orang banyak maka mengerahkan usaha dan tenaganya dengan maksimal, seperti: "Dokter yang bekerja di daerah terpencil untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang kurang mampu, Guru yang mendedikasikan waktunya untuk mengajar anak-anak di sekolah pelosok, Aktivis yang memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan keadilan sosial". Bekerja keras untuk kepentingan orang banyak memiliki banyak manfaat, antara lain: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Membuat dunia menjadi tempat yang lebih adil dan setara, Menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan, Memberikan inspirasi dan motivasi kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama.
  3. Sedangkan Alasan Yesus melakukan pekerjaan yang sangat keras bertujuan untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10) Tujuan Yesus berkerja keras bukan untuk hidup nyaman sebab Yesus menyatakan bahwa "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya yaitu sebagai Anak DOMBA ALLAH yang menghapus dosa isi dunia".
Bekerja keras disebabkan adanya motivasi yang keras. Bila memperhatikan antara demi kepentingan orang banyak dan kehendak Tuhan sebagai Bapa maka terlebih perbedaannya, yaitu:
  • Motivasi masuk dalam kegiatan sosial antara lain: "Rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, Keinginan untuk membuat perbedaan di dunia, Keyakinan bahwa setiap orang berhak hidup dengan bahagia dan sejahtera, Semangat untuk membantu orang lain dan membangun komunitas yang lebih kuat.
  • Motivasi untuk tinggal dalam rencana TUHAN seperti turut serta melanjutkan pekerjaan Yesus di dunia mencari dan menyelamatkan yang hilang dengan cara mewartakan kabar keselamatan yang telah selesai dengan sempurna melakukan misi penyelamatan namun efektif bagi orang yang percaya kepada-Nya. Hal itu harus dilandaskan oleh iman yang benar dihadapan TUHAN serta dilakukan oleh kasih dan kepedulian terhadap TUHAN dan sesama sebagai dampak melimpahnya pengharapan terhadap janji-janji TUHAN.
Yesus sebagai pekerja keras berkata bahwa hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. Bagi Yesus tentang makanan tidaklah harus selalu makan teratur sebab yang utama dalam hidup melakukan kehendak Bapa agar manusia selamat. Pernyataan Yesus lebih tajam dibandingkan pengikut-Nya yaitu Paulus yang berkata asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Sebab yang terutama bagi Paulus memberitakan pesan Injil Keselamatan Yesus Kristus TUHAN soal makan dan soal makanan dan pakaian asal dapat berfungsi sesuai standar dari peran makan dan pakaian.

Sebagai pekerja keras maka Yesus menyampaikan pesan kepada kita agar kita bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Jika urusan makanan untuk tubuh bukanlah prioritas maka terlebih-lebih tempat tinggal untuk beristirahat meletakkan kepala-Nya.

Hal yang menarik dalam diri Yesus sebagai pekerja keras yaitu dalam urusan keuangan. Yesus memberikan wewenang penuh kepada Yudas Iskariot untuk mengelola kas keuangan dalam misi pelayanan. Kita tidak tahu mengapa Yudas Iskariot yang diberi wewenang sebagai bendahara tetapi Yesus terbukti fokus untuk melayani Bapa sebagai utusan Bapa agar kasih Allah kepada dunia ini nyata bahwa barang siapa percaya kepada Yesus akan selamat. Yesus Kristus percaya penuh kepada komposisi para murid-Nya sebab hal itu telah dibawa dalam doa semalam-malaman ke hadirat Bapa termasuk urusan keuangan sekalipun untuk kebutuhan pangan, sandang dan papan (tempat tinggal) sebenarnya perlu sentuhan "manajemen keuangan" yang baik. Keuangan tidak diletakkan kepada sistem keuangan yang canggih tetapi kepada rencana Bapa dan Yesus fokus melakukan rencana Bapa dengan maksimal sesuai tuntunan Bapa bukan cara cara manajer keuangan sebab itu wajar bila kehidupan Yesus dipersamakan dengan sosok rubah dan burung yang hanya memikirkan hal-hal mendasar untuk tetap hidup namun program kerja Bapa mengaruniakan Yesus sebagai Anak Tunggal Bapa yang memberikan kasih karunia demi kasih karunia terwujud dengan sempurna.

Yesus pekerja keras yang fokus dengan tujuan yang ditetapkan oleh Bapa sehingga hasilnya sempurna dalam pandangan Bapa. Soal pangan, sandang dan papan (perumahan) sepenuhnya percaya Bapa menyediakan untuk dapat melanjutkan karya misi yang ditetapkan Bapa.



"Jesus, Worker For The Lost" [Verse] Jesus walked the dusty roads, tirelessly each day, Seeking out the lost and worn, guiding them His way. Rest was scarce, a place to lay, seldom could He find, Driven by His Father’s will, saving humankind. [Verse 2] Days were long and food was scarce, yet He pressed ahead, Healing hearts and mending souls, breaking daily bread. For the joy before Him set, He endured the cross, In His love and sacrifice, none would He let lost. [Chorus] Oh, what love, oh, what grace, Jesus gave His life for me. In His toil and in His pain, He fulfilled the Father's plea. For the lost and for the broken, Jesus bore the world’s great cost. He came to seek, He came to save, In His mission, none were lost. [Bridge] Through the night and through the day, Jesus led the way, Faithful to His holy call, Never did He stray. Now we sing and now we praise, For the work He's done, Jesus Christ, our Savior King, God’s most precious Son. (Outro) Jesus, worker for the lost, In Your hands we find, Grace and love, redemption’s song, Peace for all mankind.



Tulisan lainnya:
Pekerjaan Anda Penting Bagi Allah
Motivasi Melalui Desain Dan Tujuan Organisasi
Sukacita Dalam Bekerja
TUHAN Itu Besar Kerja-NYA
Antara Aktualisasi Maslow Dengan Alkitab
Hubungan Iman Dan Perbuatan



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)