Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 14 Februari 2021

Dosa Asal

Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. (Roma 5:19)

Teks di atas mengambarkan perbedaan antara Adam yang berdosa dan Yesus yang suci. Adam yang berbiat dosa mengakibatkan semua orang memiliki kesenderung berbuat dosa dan Yesus yang suci karena sepenuhnya taat dan benar tidak bernoda maka dapat membenarkan semua orang yang menerima-Nya sebagai Juruselamat. Topik tulisan ini berfokus tentang akibat Adam melakukan dosa sehingga semua orang menjadi dosa.

Mungkin sejumlah berpendapat dampak Adam berbuat dosa maka semua manusia di dunia melakukan dosa hanya dikenal dalam Perjanjian Baru saja, tetapi dampak itu telah dikemukakan dalam Perjanjian Lama, misal:
  1. 2 tawarikh 6:36 Apabila mereka berdosa kepada-Mu--karena tidak ada manusia yang tidak berdosa--dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri yang jauh atau yang dekat,
  2. Mazmur 51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku
Perjanjian Lama telah mengenal bahwa setiap manusia keturunan Adam melakukan dosa bahkan Daud menyatakan dalam kandungan sudah ada dosanya. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengajarkan bahwa setiap manusia telah berdosa.


Dampak dari dosa Adam dikenal dengan istilah "dosa asal / dosa waris. Dosa asal berhubungan dengan dosa ketidaktaatan Adam sehingga memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat, lalu efek dari dosa asal menulari semua manusia yang dilahirkan oleh Adam dan Hawa setelah kejatuhannya dalam dosa.

Dosa asal / dosa waris berdampak buruk bagi kehidupan manusia,
  1. Manusia kehilangan rahmat kekudusan dan terpisah dari Allah. (Lihat Kej 3).
  2. Lenyapnya empat berkat preternatural, yang terdiri dari:
    2.1. Hilangnya keabadian (immortality) dan alami kematian
    2.2. Hadirnya penderitaan
    2.3. Rusaknya pengetahuan akan Tuhan (infused knowledge)
    2.4. Hilangnya keutuhan (integrity), menyebabkan manusia terbelenggu oleh dosa dan kejahatan
Dalam pandangan teologi Kristen ada tiga kelompok besar dalam dogma tentang dosa asal, yaitu:
  1. Pelagianisme, Gnostics dan Manichaeans yang menyatakan dosa Adam tidak memiliki efek atas keturunannya karena manusia memiliki kemampuan untuk berhenti berbuat dosa jika ia memilih hal itu.
    Ajaran ini bertentangan dengan ajaran Alkitab, misal: Efesus 2:1-2 "Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka."
  2. Arminianisme yang menyatakan dosa Adam mengakibatkan seluruh manusia mewarisi kecenderungan berdosa karena "natur dosa" seperti seekor kucing yang alamiah mengeong.
    Manusia tidak dapat berhenti berdosa dengan kemauannya sendiri sehingga Allah mmemberi anugerah umum kepada semua orang yang memampukan berhenti berdosa yang disebut anugerah asal.
    Pandangan ini menyatakan bahwa kita tidak bertanggung jawab atas dosa Adam, hanya dosa kita sendiri. Alkitab mengajarkan semua orang menanggung hukuman dosa meski dosanya tidak sama seperti Adam serta tidak ada pengajaran anugerah asal
  3. Calvin Dosa Adam bukan menyebabkan natur dosa saja tetapi membuat kita patut dihukum karena kesalahan kita dihadapan Allah. (lihat juga Yeremia 17:9 "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?") Bukan Adam saja yang berdosa tetapi semua manusia berdosa. Pandangan yang menjelaskan dosa Adam sebagai dosa kita juga adalah:
    1. Suku suku bangsa di dalam Adam itu berbentuk bibit; dengan demikian ketika Adam berdosa, kita berdosa di dalam dia
    2. Adam sebagai wakil umat manusia karena itu ketika dia berdosa kita juga dinyatakan bersalah
    Ada pendapat pandangan Calvin paling konsisten dengan Alkita, akan tetapi bagaimana Allah dapat meminta kita bertanggung jawab untuk dosa yang tidak kita lakukan sacara pribadi? Kita bertanggung jawab untuk dosa asal ketika kita memilih untuk menerima dan bertindak menurut natur kita yang berdosa. Ada satu titik dalam hidup menyadari keberdosaan kita.
Salah paham mengenai dosa asal atau dosa waris telah diidentikkan sebagai transfer muatan dosa dari leluhur kemudian ke anak cucu akibatnya tidak masuk akal setiap bayi yang terlahir sudah membawa utang dosa waris, walau ia belum berbuat dosa apa.Dosa asal tidak ada hubungannya dengan pemindahan muatan dosa dari siapa saja, melainkan merupakan penjalaran imbasan kultur dosa Adam yang diturunkan kepada seluruh peradaban umat manusia sejak Adam dikutuk dan diusir dari Taman Eden.

Tulisan Paulus seperti teks di atas sering dikutip sehingga seolah-olah dosa asal adalah ajaran dari Rasul Paulus. Dosa Asal telah ditulis oleh penulis Perjanjian Lama lainnya, selain Tawarikh dan Mazmur dan Yeremia, seperti juga:
  • Ayub 15:14 Masakan manusia bersih, masakan benar yang lahir dari perempuan?
  • Yesaya 48:8 Engkau tidak mendengarnya ataupun mengetahuinya, juga telingamu tidak terbuka dari sejak dahulu; tetapi Aku telah mengetahui, bahwa engkau berbuat khianat sekeji-kejinya, dan bahwa orang menyebutkan engkau: pemberontak sejak dari kandungan
Dosa bersifat menjalar dan menguasai seluruh perabadan manusia. Bila suami berdosa, istri dan keluarganya ikut terluka. Bila anak-anak berdosa maka orang tua ikut sedih. Jika pemimpin bangsa berdosa, seluruh bangsa kena getahnya. Bila agamawan berdosa sebagai teroris maka dunia kehilangan damai sejahtera. Dosa mengakibatkan kehidupan spiritual menjadi najis dan alami kematian sebab upah dosa ialah maut.

Teks di atas dikatakan karena Adam seorang diri maka dosa memenuhi bumi dan karena Yesus Yang suci dan benar maka dapat membenarkan banyak orang. Yesus satu-satunya yang tidak mengenal dosa asal dalam hidup-Nya. Yesus yang dikandung oleh Roh Kudus. Dia dilahirkan oleh perawan Maria tanpa persetubuhan dengan Yusuf. Dia kudus sejak lahir, saat hidup hingga wafat di kayu salib. Disalib Ia mengampuni semua orang semasa hidupnya sampai yang menyalibkan diberikan pengampunan dan memberi kehidupan di Firdaus bagi seorang penjahat yang turut dihukum. (1 Yohanes 3:5 Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.)

Karena tidak dapat melepaskan diri dari dosa asal maka sekalipun memberi penilaian buruk terhadap Adam dan Hawa yang melakukan dosa, kita sebenarnya menyatakan persetujuan terhadap Adam dan Hawa di Taman Eden dengan melakukan aktivitas dosa dan melakukan dosa sehingga alami hukuman TUHAN tetapi syukur bahwa Yesus Juruselamat memberikan jalan keluar sehingga melalui pengakuan dosa dan "jatuh bangun dalam pertobatan" serta beriman kepada Yesus sebagai Juruselamat dan TUHAN maka manusia diselamatkan dari keberdosaannya.

Allah menghendaki manusia diselamatkan melalui Yesus Sang Juruselamat dunia yaitu luput dari penghukuman dosa termasuk dosa asal.



Tulisan lainnya:
Aneka Catatan Singkat Tentang Dosa
Dosa Berdasarkan Alkitab
Prinsip Pengampunan Dosa
Adam Awal Dan Adam Akhir
Kehidupan Yang Merdeka Dalam Tuhan


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)