-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Proses Kehidupan Orang Percaya

Rabu, 19 Januari 2022 | Januari 19, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T21:01:44Z
Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan. 1 Samuel 2:8

Teks di atas adalah nyanyian syukur Hana kepada TUHAN karena telah mengabulkan permohonan doa yang bertahun-tahun dipanjatkan. Hana adalah pelaku yang menjalani kehidupan yang dianggap orang hina dan rendah, bahkan dari tumpukan kotoran sampah tetapi ditegakkan oleh TUHAN dengan mendudukan bersama-sama dengan para bangsawan. Hana yang memohon keturunan diberi Tuhan seorang Samuel yang kemudian hari menjadi seorang nabi yang menyampaikan pesan Tuhan kepada bangsa Israel dan mengurapi raja Israel yaitu Raja Saul dan Raja Daud.

Hana yang awalnya orang hina karena suaminya Elkana yang mengharapkan memiliki keturunan mengambil jalan pintas dengan menikah dengan Penina. Elkana melakukan poligami meski dalam penciptaan Adam hanya diberi satu perempuan saja yaitu Hawa sebagai istri. Elkana memakai cara dunia untuk mendapatkan solusi yang menimbulkan permasalahan baru dalam keluarganya. Penina sebagai istri muda memiliki keturunan sering menyakiti Hana sehingga Hana dianggap seperti debu. Elkana yang mengasihi Hana menjadi sosok yang lemah dalam konflik rumah tangga. Hana karena tidak memiliki anak maka penghasilan suami diberikan kepada Penina lebih besar sebab lebih membutuhkan demi anak-anaknya. Hana dalam segala hal miskin dibandingkan dengan Penina.

Hana berbeda dengan Rahel meski sama-sama lebih dicintai oleh suaminya. Rahel cenderung merajuk dan bersungut-sungut. 'Berikanlah kepadaku anak, kalau tidak aku akan mati," tuntutan kepada Yakub suaminya sehingga marah. Hana tidak merajuk kepada Elkana, suaminya, tetapi memilih datang kepada TUhan. Keadaan rohani Hana lebih baik dari Hofni dan Pinehas, anak imam ELi sehingga ketika Hana khusuk berdoa disangka sedang mabuk oleh Imam Eli. Hana dari tahun ke tahun tidak jemu-jemu berdoa hingga bernazar untuk menjadikan anak yang dilahirkan sebagai pelayan di Kemah Suci. Kendati Tuhan seakan diam membisu sampai tiba waktunya mendapatkan Samuel. Hana mengalami rancangan terbaik dari Tuhan sedangkan Elkana mencari jalan keluar yang ditawarkan dunia.

Tuhan menciptakan setiap manusia dengan bijaksana. Ia memiliki tujuan dalam hidup setiap manusia, Tuhan menitipkan ke dalam setiap orang hal-hal yang akan membuat hebat. Dari "zero" jadi "hero" sesuatu yang dapat dicapai dalam kehidupan. Pencapaian bukan bersandarkan kepada ijazah atau status sosial sebab itu tidak menjamin untuk menjadi pahlawan semata. Hana menjadi pahlawan bagi bangsa Isael karena anak yang dilahirkannya menjadi orang terhormat yang mendatangkan kehormatan bagi bangsanya.

Selain Hana dan Samuel yang mengalami proses kehidupan yang membuat dari zero menjadi hero, contoh lain misalnya Yefta, Yusuf, Musa, Daud dan Daniel. Perubahan tidak terjadi kebetulan tetapi melalui proses perjalanan waktu dan keputusan dari hikmat Tuhan. Perubahan terjadi diawali dari yang tidak kelihatan yaitu hati seseorang yang membentuk karakter melalui perjalanan waktu sehingga menghasilkan prestasi yang dapat dilihat oleh orang banyak. (1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.")

Tuhan berkuasa untuk meninggikan atau merendahkan seseorang. Dia memutuskan dengan benar dan adil demi kebaikan agar manusia mencapai tujuannya yaitu memuliakan Tuhan dan diam dalam hadirat Tuhan serta mendapat keselamatan yang dianugerahkan kepadanya. Proses perubahan kehidupan terjadi karena Tuhan mengetahui hati setiap manusia. "Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin," (Yeremia 17:10a). Pemazmur juga menyatakan, "masakan Allah tidak akan menyelidikinya? Karena Ia mengetahui rahasia hati!" (Mazmur 44:22). Bahkan Tuhan mengerti segala niat dan cita-cita manusia.

Iblis menuntut untuk mencobai kita agar hidup ini mengalami kepahitan, kekecewaan dan hati yang tidak mempercayai Tuhan sehingga meninggalkan hidup yang saleh, jujur dan benar. Ayub salah satu kisah terkenal di Alkitab yang menderita karena pencobaan Iblis tetapi sekaligus proses kehidupan bagi Ayub agar timbul seperti emas dan mengenal Tuhan bukan dari kata orang tetapi memiliki kesaksian pribadi yang menjadi berkat bagi lingkungannya dan generasi penerusnya yang mendengar kisah hidup Ayub. Ayub mencapai hidup sesuai dengan rencana-Nya Tuhan.

Hati yang tidak kelihatan akan nyata saat menghadapi ujian dalam hidup baik karena mengalami ujian dengan bentuk penderitaan atau kesenangan. Jika tahan uji akan menimbulkan pengharapan dan pengharapan tidak akan mengecewakan karena pengharapan diletakkan kepada Tuhan yang mengatur kehidupan kita. Jika pengharapan kepada segala sesuatu yang fana, berharap hanya kepada kekayaan, berharap pada manusia, berharap kekuasaan dan jabatan, selalu akan kecewa pada akhirnya. Bukan Alkitab menyatakan "Apa gunakan memiliki segala sesuatu di bumi tapi kehilangan nyawanya - mengalami kebinasaan kekal."

Kemenangan terhadap ujian bagi orang percaya dapat berupa promosi dari Tuhan seperti Daud menjadi seorang raja di Israel dapat juga seperti Stefanus yang mengalami kematian karena memikul salib karena imannya kepada Yesus Kristus. Tahan uji menyebabkan berbuah dan berkarya bagi kerajaan Allah dan sesama. Baik tahan uji yang menyebabkan promosi dari Tuhan atau menderita bersama Kristus, mendatangkan pengharapan karena Roh Kudus berdiam dalam hati kita menjadikan tidak mengecewakan karena TUHAN setia terhadap segala janjiNya yang lebih dari hidup.

Kecenderungan hati kita ingin mengalami kehidupan seperti Hana, Yefta, Yusuf, Daud, Daniel saat menghadapi persoalan hidup karena Tuhan merubah situasi disekitar kita tidak membiarkan badai mengamuk dengan mengharapkan perubahan dalam diri kita seperti yang dialami oleh Habakuk, Yeremia atau Stefanus tetapi keputusan Tuhan yang paling tepat dan terbaik.

Proses kehidupan orang beriman yang percaya kepada Yesus apa saja hasilnya (promosi atau penganiayaan hingga meninggal) adalah:
  • Alat yang dipakai Tuhan agar kita semakin dekat kepada Tuhan. Ujian akan menolong kita untuk rendah hati di hadapan Tuhan dan taat kepadanya atau berserah penuh kepada Tuhan. Jika penderitaan disebabkan oleh kesalahan sendiri segeralah minta pengampunan dan pemulihan dari Tuhan. Ujian dapat meremukan hati kita dan Tuhan menolong orang yang remuk hatinya.
  • Ujian dalam proses hidup diharapkan memunculkan karakter Kristus dalam hidup kita dimana dapat bermegah dalam penderitaan yang menghasilkan puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
  • Agar menjadi seperti Kristus sama seperti murid dengan gurunya. Firman-Nya; "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup"
  • Mengalami kuasa Allah yang sempurna sehingga menang terhadap segala ujian meskipun memiliki kelemahan.
Bila Tuhan mengizinkan memproses kehidupan agar mencapai tujuan-Nya mencipta diri kita, suatu pilihan terbaik adalah dengan bersedia melepaskan segala hak kita sebagai bukti lebih mengasihi Tuhan dan sesama daripada dunia dengan segala kemegahannya. Jika Tuhan promosikan kita maka harus semakin waspada terhadap kenikmatan yang didapatkan. Hana dan Samuel yang menjadi "bangsawan" akibat promosi, hidup seturut rencana Tuhan sampai akhir hidupnya

Tahan uji bukan berarti tidak mengalami jatuh melainkan tidak tergeletak tidak berdaya karena jika jatuh dapat bangkit kembali sebab hidup adalah proses. Hidup adalah belajar tanpa ada batas umur dan tanpa ada kata tua. Jatuh, …. berdiri lagi, Kalah,…… mencoba lagi, Gagal,…….. bangkit lagi … Sampai Tuhan berkata, “Baik sekali pekerjaanmu, hamba-Ku yang setia, masuklah dalam kebahagiaan Tuan-mu”

Jika Tuhan sedang bekerja dalam hidup kita, kemuliaan adalah produk yang kita lihat. Tuhan sedang dalam proses membuat kita menjadi pahlawan iman dan menjadi bagian dari saksi-saksi iman seperti yang tertulis dalam kitab Ibrani dalam lintasan ruang dan waktu. Tuhan bekerja memproses hidup kita sebagai tanda bahwa kita menjadi lebih dari pemenang yang menang atas penguasa kegelapan yang menuntut untuk menampi kita. Oleh karena darah Yesus dan kesaksian kita maka Tuhan memberi kasih karunia-Nya, hidup dalam kemenangan menjadi pahlawan dimata Tuhan.


Tulisan lainnya:
Bahagia Lewati Pencobaan
Akhiri Pertandingan Dengan Baik
Ayub Muda Sampai Tua, Sahabat Tuhan
Menjadi Pemenang Berdasarkan Kitab Wahyu
Masalah Yang Mengikat Keluarga & Rumah Tangga


×
Berita Terbaru Update