Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 01 September 2022

Umat Tuhan Berbuat Dosa

Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu. Yeremia 5:25

Nabi Yeremia yang hidup dari tahun 650 Sebeum Masehi sampai 570 Sebelum Masehi mengalami keadaan yang membuatnya menangis dan menulis juga Kitab Ratapan karena mengetahui bahwa Negara Yudea mengalami yang yang tidak baik karena dosa yang diperbuat penduduk di Yudea. Dosa menunda janji berkat dari TUHAN yang mendatangkan yang baik. Kesalahan dari penduduk Yudea saat itu maka Tuhan menyesahnya agar bertobat (Bandingkan Ibrani 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.)

Ayat sebelumnya tertulis: "Mereka tidak berkata dalam hatinya: Baiklah kita takut akan TUHAN, Allah kita, yang memberi hujan pada waktunya, hujan pada awal musim maupun hujan pada akhir musim, dan yang menjamin bagi kita minggu-minggu yang tetap untuk panen (5:24)" Hujan yang turun pada waktunya sesuatu yang baik dari karunia Tuhan oleh sebab dosa jadi terhambat. Dalam catatan sejarah dimasa tua Yeremia dimana Zedekia menjadi raja akhirnya diduduki oleh Raja Nekukadnesar dari Babel. Yeremia yang saleh dan setia melayani TUHAN pun harus mengalami kematian di Mesir, bukan tanah kelahirannya.

Secara genealogi, usal usul manusia berbuat dosa erat kaitannya dengan peristiwa Adam dan Hawa yang melanggar hukum TUHAN dengan memakan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat yang dilarang oleh TUHAN ALLAH. Adam dan Hawa yang diberi kehendak bebas (free will) melakukan kehendak tersebut dengan lebih menuruti apa yang dikatakan iblis yang berkata dusta yaitu bahwa tidak akan mati dan seperti Allah mengetahui apa yang baik dan jahat. Manusia awalnya tidak mengetahui kejahatan menjadi pelaku kejahatan karena akibat dosa memang jadi tahu yang baik dan jahat tetapi muncul godaan untuk berbuat hal-hal yang jahat dan juga manusia mengenal serta alami kematian.

Setelah berbuat dosa yang dilakukan Adam dan Hawa adalah menutupi jejak dosa sekalipun TUHAN Maha Tahu. Manusia itu berusaha membela dirinya dihadapan TUHAN dengan menyalahkan pihak lain turut bertanggung-jawab terhadap perbuatan dosa. Akibatnya mereka dihukum TUHAN sebagai dampak adanya keharus untuk bertanggung-jawab atas segala sesuatu yang dilakukannya.

Terhadap Adam yang dikutuk adalah tanah sehingga dengan bersusah payah harus mencari rezeki sebab tanah mengeluarak semak duri yang berdampak harus berpeluh mencari makan untuk hidup di bumi sebelum akhirnya akan mengalami kematian. Salomo menyatakan dalam Pengkhotbah 12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. Manusia yang memiliki tubuh yang dibuat dari tanah karena dosa harus kembali kepada tanah dan roh manusia yang adalah nafas dari Tuhan Allah harus kembali kepada-Nya untuk diminta pertanggung-jawaban dari kehendak bebas yang diberikan.

Kejatuhan manusia pertama dalam dosa membawa seluruh keturunan Adam melakukan dosa. Jika Adam hanya tercatat dalam Alkitab memakan buah dari pohon yang dilarang TUHAN maka keturunannya bertindak lebih dari Adam dan Hawa dalam melakukan dosa. Contoh Kain kemudian membunuh Habel adiknya sendiri karena iri hati mengetahui bahwa persembahan Habel adiknya yang diterima TUHAN. Contoh lainnya adalah Daud seorang yang menngetahui benar tentang hukum TUHAN juga melakukan kejahatan. Jika diukur hanya sisi kejahatan semata maka dosa Daud lebih besar dari Kain.

Daud sebagai raja maka ia melakukan apa yang mejadi ketentuan yang berlaku baginya berdasarkan hukum Taurat yang diberikan TUHAN melalui Musa. Salah satu ketentuan bagi seorang raja berdasarkan hukum Taurat adalah Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi. Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya, (Ulangan 17:18-19) Dampak diari ketentuan bagi seorang raja maka Daud mengerti hukum TUHAN dan memiliki kedudukan sebagai imam menurut aturan Melkisedek karena harus menjalankan kekuasaan Yudikatif yaitu menegakkan hukum Tuhan yang diketahuinya (Mazmur 110:4-5) Tetapi hanya Yesus yang memiliki status Imam Besar karena Ia hidup untuk selama-lamua. Dia menang atas kematian, bangkit di hari ketiga. (Ibrani 6:20)

Meski Daud mencintai TUHAN dan ketetapan-ketetapan-NYA, tetapi hidupnya berulang kali melakukan kejahatan, Mengetahui peraturan hukum tidaklah otomatis bersih dari pelanggaran hukum. Salah satu kasus dosa Daud yang menarik perhatian orang banyak adalah perselingkuhannya dengan Betsyeba istri Uria. Hal ini terjadi saat tentara Israel dengan Yoab sebagai panglima perang mengepung kota Raba, dari bani Amon. Daud memperayai sepenuhnya kepada Yoab. Daud menikmati statusnya sebagai raja. Sekali waktu saat Daud berjalan-jalan di atas sotoh istana melihat seorang perempuan sedang mandi. Perempuan itu elok rupanya sehingga Daud terpihat hatinya dan godaan timbul. Daud kemudian menyuruh orang untuk mengambil dia kemudian tidur bersamanya. Setelah menikmati kesenangan sesaat, maka disuruhnya Betsyeba kembali ke rumahnya. Daud hanya sekali melakukan hubungan seks di luar nikah dengan seorang perempuan yang telah bersuami tetapi masalah muncul karena Betsyeba hamil mengandung anak dari raja Daud. Daud bertindak cepat dengan menyuruh Uria meninggalkan medan peperangan di Raba. Hal itu dilakukannya dengan memanggil uria menghadap Daud. Daud bertanya kepada Uria tentang situasi perang dan mengenai Yoab serta tentara Israel. Daud kemudian berkata agar Uria pulang ke rumah temui istrinya dengan memberikan hadiah khusus. Uria tidak pulang ke rumah melainkan berbaring di depan pintu istana dengan ajudannya. Daud bertanya kepada Uria mengapa tidak pulang ke rumahnya. Uria menjawab bahwa "Tabut TUHAN" dibawa tentara Israel ke medan perang jadi sifatnya adalah suci/kudus (peperangan yang suci) dimana tentara harus dalam keadaan tahir misalnya tidak melakukan hubungan seks. Uria menolak untuk makan dan tidur dengan istrinya di rumah. Daud menyuruh istirahat dan besok kembali bertempur. Malam hari Daud membuat Uria mabuk tetapi ditengah mabuknya Uria tidak berada di rumahnya. Daud akhirnya menyuruh Yoab untuk menempatkan Uria dalam barisan depan di pertempuran yang paling hebat agar Uria mati terbunuh dalam peperangan. Yoab melakukan perintah Daud dan Uria tewas. Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya.

Berdasarkan hukum saat itu, bila seseorang telah menikah dan melakukan hubunngan badan dengan yang bukan pasangannya harus dihukum mati. Daud dan Betsyeba melakukan dosa dan berdasarkan peraturan keduanya harus mati. Ulangan 17:5) Sebagai imam berdasarkan aturan Melkisedek maka Daud merekayasa agar terhindar dari jerat hukum yang mengancam hidupnya. Jika perhatikan teks bahasa Ibrani dari 2 Samuel 11:4 ada usaha rekayasa hukum sebab berbunyi:

וַיִּשְׁלַח֩ דָּוִ֨ד מַלְאָכִ֜ים וַיִּקָּחֶ֗הָ וַתָּבֹ֤וא אֵלָיו֙ וַיִּשְׁכַּ֣ב עִמָּ֗הּ וְהִ֥יא מִתְקַדֶּ֖שֶׁת מִטֻּמְאָתָ֑הּ וַתָּ֖שָׁב אֶל־בֵּיתָֽהּ׃

Dalam terjemahan teks dari 2 Samuel 11:4 adalah seperti:
  • TB Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
  • TL Maka disuruhkan Daud akan orang pergi menjemput dia; setelah sudah ia masuk menghadap baginda, maka bersetubuhlah baginda dengan dia (adapun perempuan itu baharu ia menyucikan dirinya dari pada kain cemarnya). Setelah itu maka pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
  • TSI Daud mengirim orang untuk menjemput perempuan itu. Batseba datang dan Daud bersetubuh dengan dia. (Saat itu Batseba baru saja selesai dari masa pembersihan diri sesudah haid.) Lalu Batseba kembali ke rumahnya.
  • MILT Dan Daud mengirim utusan dan mengambilnya. Dan wanita itu datang kepadanya, lalu Daud berbaring dengannya. Kemudian wanita itu membersihkan diri dari kenajisannya, lalu pulang ke rumahnya.
Rekayasa terlepas dari jerat hukum terlihat dalam terjemahan versi MILT.

Yang menarik adalah kata וַיִּקָּחֶ֗הָ di artikan "mengambil" memiliki pengertian lain seperti "menerima, membawa, membeli, menangkap, menemukan, mendapatkan, memiliki, menikah, memperoleh, merebut, menyita, mengunakan" Sumber NAS Exhaustive Concordance. Juga kata מִטֻּמְאָתָ֑הּ - miṭ·ṭum·’ā·ṯāh yang artinya tidak suci yang ditafsirkan sebagai akibat perzinahan dengan Daud atau karena datang bulan (haid). Sebagai orang yang melek hukum maka ada sejumlah kemungkinan untuk lepas melakukan rekayasa terhadap peraturan yang berlaku, seperti:
  • Daud melakukan pengambilan dengan melakukan upacara pernikahan sebelum memperoleh dan merebut Betsyeba dari Uria untuk sesaat lamanya, mirip kawin kontrak
  • Daud dan Betsyeba melakukan penyucian setelah terjadi hal-hal yang mencemarkan seperti yang tertulis dalam Imamat 15 sehingga Daud dan Betsyeba tidak tetap bersalah karena telah melakukan ritual yag memurnikan secara lahiriah sebagai dampak hati nurani yang mengalami kecemaran. Perhatikan Pulpit Commentary atau Keil and Delitzsch Biblical Commentary on the Old Testament.
Sekalipun secara aturan keagamaan lolos dari jerat hukum dan sanksi sosial karena melakukan rekayasa hukum sesuai tuntutan hukum, mereka tetap dipandang bersalah oleh TUHAN. Lalu TUHAN mengutus nabi Natan menegur Daud melalui perumpamaan. Daud memutuskan orang yang melanggar hukum seperti yang dimaksud dengan perumpamaan nabi Natan harus dihukum mati dan bayar kerugian empat kali lipat. Natan memberitahukan bahwa Daud sendiri yang melakukan hal kesalahan itu. Daud menerima hukuman dari TUHAN berupa ada empat orang dari keturunan Daud yang mati yaitu bayi yang dikandung oleh Betsyeba, Amon, Absalom dan Adonia

Sekalipun Daud bertobat sungguh-sungguh kepada TUHAN seperti yang terlihat dalam Mazmur 51 dan TUHAN menerima pertobatan Daud sehingga diampuni tetapi pendisiplinan dari TUHAN sesuai dengan hukum tabur tuai tetap berjalan. Umat Tuhan yang berbuat dosa juga harus seperti Daud yaitu bertobat dan mau menjalani hidup yang tidak dapat dilepaskan hukum tabur- tuai seolah-olah TUHAN menahan kebaikan-Nya untuk kita akibat apa yang telah dilakukan. Dosa jadi penghambat merasakan kebaikan TUHAN yang optimal.

Sebagaimana akibat dosa adalah kematian kembali jadi tanah dan kemudian diadili untuk menentukan soal jiwa dan roh setelah kematian akan berdiam dimana. TUHAN tertarik untuk menyelamatkan jiwa kita dari neraka akibat hidup tanpa pengampunan dan penebusan. Untuk lolos dari penghukuman sebagaimana berlaku bagi Adam dan Hawa ada korban yang tidak bersalah mengalami kematian yang diwakili seekor binatang yang kulitnya dikenakan untuk tubuhnya (Kejadian 3:21) maka saat ini Yesus sebagai Anak Domba Allah telah menebus kita dari dosa sehingga mendapatkan rahmat pengampunan dan keselamatan kekal di surga jika percaya dan menerima DIA sebagai TUHAN dan Juruselamat sekalipun di dunia alami pergumulan yang cukup berarti.



Tulisan lainnya:
Penguasaan Diri
Dosa Berdasarkan Alkitab
Prinsip Pengampunan Dosa
Umat Allah Berdasarkan Kitab Yeremia
Anak Domba Allah Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Kebebasan Manusia Dalam Rancangan TUHAN


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)