Ayat di atas menerangkan bahwa Yesus adalah Juruselamat bagi semua orang tanpa memandang ras, etnis atau agama. Di dalam Yesus semua umatNya menjadi satu sebab Dia peduli pada semua orang dan berkehendak menyatukan mereka sebagai satu tubuh melalui Salib, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, baik budak maupun merdeka. Kita semua telah disatukan dalam dalam satu Roh. Yesus menghapuskan tembok pemisah manusia dengan Pencipta dan juga antar manusia serta menyatukan mereka menjadi satu tubuh.
Menjadi satu dalam satu kesatuan dan persatuan sesuatu yang wajar terjadi sebab Yesus mengajarkan pentingnya cinta, kasih sayang, dan pengampunan. Nilai-nilai ini dapat menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang dan keyakinan. Misalnya, dalam Lukas 6:31, Yesus berkata: "Perlakukanlah orang lain seperti yang Anda ingin mereka perlakukan Anda." Ajaran ini mendorong kita untuk bersikap baik dan hormat kepada semua orang, terlepas dari perbedaan kita yang mengubah dunia.
Karena Yesus yang lahir ke dunia maka timbul harapan dan masa depan yang lebih baik. Ini memberi orang-orang alasan untuk bekerja sama dan membangun dunia yang lebih baik. Misalnya, dalam Lukas 2:14, malaikat berkata kepada para gembala: "Jangan takut, karena aku membawa kabar baik kepadamu yang akan menjadi sukacita bagi semua orang: Hari ini, Juruselamatmu telah lahir, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." Ayat ini memberi harapan bagi semua orang, terlepas dari situasi mereka.
Pernyataan “Peringatan dan perayaan Kelahiran Yesus memperkuat persatuan dan kesatuan” dapat dimaknai dan ditelaah dari berbagai sudut pandang. Berikut adalah beberapa interpretasi potensial, seperti:
- Perspektif agama:
- Persatuan dalam Kekristenan: Kelahiran Yesus adalah prinsip utama Kekristenan, yang mempersatukan umat beriman melalui iman bersama dan perayaan peristiwa tersebut. Keyakinan bersama ini dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepemilikan, berpotensi memperkuat ikatan dalam denominasi Kristen dan mendorong persatuan.
- Dialog dan pemahaman antaragama: Pesan cinta, perdamaian, dan pengampunan yang terkait dengan ajaran Yesus dapat menginspirasi dialog dan pemahaman antaragama. Hal ini dapat mengarah pada kerja sama dan kolaborasi yang lebih besar antara komunitas agama yang berbeda, sehingga berkontribusi terhadap keharmonisan dan persatuan sosial.
- Harapan dan pembaruan: Kelahiran Yesus melambangkan harapan untuk masa depan yang lebih baik dan kemungkinan pembaruan. Pesan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk bekerja sama menuju dunia yang lebih adil dan damai, berkontribusi pada rasa persatuan dan tujuan bersama.
- Perspektif sosial budaya:
- Natal sebagai tradisi pemersatu: Perayaan Natal seringkali diwarnai dengan tradisi memberi, berbagi, dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Pengalaman bersama ini dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepemilikan, memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan persatuan.
- Toleransi dan penerimaan beragama: Kelahiran Yesus dapat menjadi pengingat akan pentingnya toleransi dan penerimaan beragama. Hal ini dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan ramah, dimana beragam komunitas dapat hidup berdampingan dan berkembang bersama.
- Inspirasi untuk keadilan sosial: Ajaran Yesus menekankan tema cinta, kasih sayang, dan kesetaraan. Prinsip-prinsip ini dapat menginspirasi individu dan komunitas untuk berupaya mewujudkan keadilan sosial dan mengatasi permasalahan seperti kemiskinan, diskriminasi, dan kesenjangan. Dengan bekerja sama menuju masyarakat yang lebih adil, masyarakat dapat memperkuat ikatan mereka dan meningkatkan persatuan.
- Perspektif filosofis:
- Pesan universal tentang cinta dan pengampunan: Kelahiran Yesus dapat dilihat sebagai simbol pesan universal tentang cinta dan pengampunan. Pesan ini melampaui batas-batas budaya dan agama, memberikan landasan untuk membangun jembatan dan mendorong persatuan di antara berbagai kelompok.
- Konsep kemanusiaan bersama: Kelahiran Yesus mengingatkan kita akan kemanusiaan kita bersama dan hubungan yang melekat satu sama lain. Menyadari rasa kemanusiaan yang sama ini dapat memotivasi kita untuk bekerja sama demi kebaikan bersama dan membangun dunia yang lebih bersatu dan damai.
- Transformasi individu dan dampak kolektif: Kelahiran Yesus dapat menginspirasi individu untuk berjuang mencapai transformasi dan pertumbuhan pribadi. Ketika individu menjadi lebih penuh kasih sayang, belas kasih, dan pemaaf, mereka dapat memberikan dampak positif pada masyarakat, berkontribusi pada pemahaman dan persatuan yang lebih besar.
- Ketidakpahaman akan ajaran Yesus. Beberapa orang tidak memahami ajaran Yesus tentang cinta, pengampunan, dan persatuan. Mereka justru memandang agama sebagai sesuatu yang eksklusif. Mereka percaya bahwa agama mereka lebih unggul dari agama lain, dan mereka berhak untuk memaksakan keyakinan mereka kepada orang lain. Dalam Kristen yang menyelamatkan bukan agama tetapi Yesus Kristus TUHAN yang sempurna menyelamatkan orang yang percaya dan menerima-Nya.
- Intoleransi dan kebencian. Beberapa orang memiliki sikap intoleransi dan kebencian terhadap kelompok agama lain. Mereka percaya bahwa kelompok agama lain adalah ancaman bagi mereka, dan mereka harus disingkirkan.
- Mencari masalah dengan mempermasalahkan hal hal yang dicari-cari seperti mempertajam perbedaan pandangan tentang hari dan tanggal kelahiran Yesus Kristus dimana hal itu tidak berdampak bagi keselamatan jiwa di kekalan
- Politik dan kepentingan pribadi. Beberapa serangan terhadap gereja dimotivasi oleh politik atau kepentingan pribadi. Pelaku serangan mungkin ingin menciptakan kepanikan atau kekacauan hingga terjadinya teror dan bom, atau mereka mungkin ingin keuntungan finansial.
Berikut adalah beberapa hal cara praktis yang dapat kita lakukan untuk membantu menyebarkan pesan persatuan dan kesatuan di hari Natal:
- Rayakan Natal dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan keyakinan. Ini akan membantu kita untuk memahami dan menghargai perbedaan kita.
- Bersikaplah ramah dan hormat kepada semua orang, terlepas dari agama mereka. Ini akan menunjukkan bahwa kita menerima dan menghargai semua orang.
- Berdoa untuk perdamaian dan persatuan. Kita dapat meminta Tuhan untuk membantu kita untuk mengatasi perbedaan kita dan membangun dunia yang lebih damai dan bersatu.
- Pendidikan dan pemahaman. Orang-orang perlu dididik tentang ajaran Yesus dan pentingnya persatuan dan kesatuan.
- Dialog dan kerja sama antar agama. Orang-orang dari berbagai agama perlu berdialog dan bekerja sama untuk membangun pemahaman dan toleransi.
- Solidaritas dan empati. Orang-orang perlu bersatu untuk melawan intoleransi dan kebencian.
- Dengan mengatasi kendala dan permasalahan ini, kita dapat membantu untuk menyebarkan pesan persatuan dan kedamaian yang diajarkan oleh Yesus Kristus.
Pada akhirnya, penafsiran pernyataan “Kelahiran Yesus mempersatukan hingga memperkuat persatuan dan kesatuan” bergantung pada cara pandang, keyakinan, dan pengalaman individu. Namun, dengan mengeksplorasi beragam interpretasi dan potensi implikasinya, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang peran kelahiran Yesus dalam memupuk persatuan dan mendorong dunia yang lebih adil dan damai.
- Tulisan lainnya:
- Bersatu Dengan Kristus
- Gereja Dan Satu Agama Dunia
- Pembawa Damai Saat Konflik
- Pengelompokan Dalam Pemuridan
- Gereja Dan Transformasi Masyarakat
- Pengendalian Sosial Dalam Praktik Globalisasi