Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 12 Maret 2024

Bersembunyi Saat Kerusuhan, Suatu Saran

Sembunyikanlah aku terhadap persepakatan orang jahat, terhadap kerusuhan orang-orang yang melakukan kejahatan, Mazmur 64:3

Alkitab mencatat sejumlah peristiwa kerusuhan sehingga ada alasan bagi Daud memohon kepada TUHAN untuk dapat bersembunyi saat orang jahat bersepakat melakukan kerusuhan. Peristiwa kerusuhan yang ada di Alkitab, antara lain:
  1. Kerusuhan yang tidak dialami oleh Daud, contohnya:
    * Peristiwa Korah dan pengikutnya saat memberontak terhadap Musa dan Harun. Peristiwa ini berakhir ketika TUHAN menjatuhkan hukuman kepada Korah dan teman-temannya. (Bilangan 1:1-35)
    * Saat Rehabeam naik tahta, sepuluh suku Israel memberontak dan berakibat kerajaan Israel terpecah menjadi dua (1 Raja-raja 12:1-20)
    * Kerusuhan di Efesus sebab Demetrius menghasut penduduk karena khawatir usahanya bangkrut karena pemberitaan Injil oleh Paulus (Kisah Para Rasul 19:23-41)
  2. Kesepakatan jahat terhadap Daud yang membuat terjadinya kerusuhan. Contoh:
    * Peristiwa saat Daud menjadi pelarian karena hendak dibunuh oleh Raja Saul yang iri terhadap keberhasilan Daud
    * Saat Absalom, anak Daud melakukan pemberontakan terhadap Raja Daud, ayahnya sendiri
    * Peristiwa Ziklag dimana Daud dianggap bertanggung-jawab terhadap serangan dari orang Amalek
Daud memiliki pengalaman bersentuhan peristiwa kerusuhan. Kerusuhan dekat dengan terjadinya malapetaka. Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. Posisi Daud membuat dirinya terkadang menyulitkan untuk bersembunyi menghindari kerusuhan tetapi memiliki beban untuk menyelesaikan kerusuhan agar kondisi menjadi aman dan terkendali.

Daud mengerti bahwa kesepakatan jahat dapat menjadi kerusuhan. Proses kesepakatan jahat menjadi kerusuhan bisa terjadi melalui beberapa tahap. Contoh:
  1. Perencanaan dimana sekelompok orang merencanakan tindakan jahat, biasanya dengan tujuan tertentu seperti keuntungan pribadi, balas dendam, atau menciptakan kekacauan. Kesepakatan dibuat untuk menentukan peran dan tanggung jawab setiap anggota kelompok. Rencana mungkin termasuk cara merekrut orang lain, mendapatkan sumber daya, dan memicu kerusuhan.
  2. Mobilisasi dimana para pelaku mulai menyebarkan informasi yang salah, propaganda, atau kebencian untuk memicu kemarahan dan ketakutan di masyarakat. Mereka mungkin menggunakan media sosial, platform online, atau bahkan menyebarkan rumor secara langsung. Tujuannya adalah untuk menarik lebih banyak orang ke dalam kerusuhan dan menciptakan suasana yang kacau.
  3. Eksekusi bila saat kerusuhan dimulai, para pelaku mungkin melakukan tindakan kekerasan, vandalisme, atau penjarahan. Kekacauan dapat dengan cepat menyebar dan menjadi sulit dikendalikan. Orang-orang yang tidak terlibat dalam kesepakatan jahat awal mungkin juga terseret, baik karena ikut terpancing emosi atau karena ingin melindungi diri sendiri.
  4. Pasca kerusuhan yaitu setelah kerusuhan reda, para pelaku mungkin mencoba melarikan diri atau menyembunyikan diri. Pihak berwenang akan melakukan investigasi untuk menangkap dan menghukum para pelaku. Masyarakat akan berusaha untuk pulih dari kerusakan yang terjadi.
Kerusuhan dapat terjadi karena disebabkan antara lain oleh:
  1. Faktor Politik, seperti:
    * Ketidakadilan politik: Kerusuhan dapat terjadi ketika masyarakat merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah, seperti korupsi, represi politik, atau pelanggaran hak asasi manusia.
    * Ketidakstabilan politik: Kerusuhan dapat terjadi di negara-negara dengan pemerintahan yang lemah atau tidak stabil, seperti negara yang baru merdeka atau negara yang sedang mengalami transisi politik.
    * Protes dan demonstrasi: Protes dan demonstrasi yang damai dapat berubah menjadi kerusuhan jika terjadi provokasi atau kekerasan dari pihak-pihak tertentu.
  2. Faktor Ekonomi, seperti:
    * Kemiskinan dan ketimpangan: Kerusuhan dapat terjadi di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang tinggi. Masyarakat yang merasa terpinggirkan dan tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan kehidupan mereka dapat menjadi frustrasi dan mudah terprovokasi untuk melakukan kerusuhan.
    * Pengangguran: Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menyebabkan keresahan sosial dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kerusuhan.
    * Kenaikan harga: Kenaikan harga bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya dapat memicu kerusuhan, terutama di negara-negara dengan tingkat pendapatan rendah.
  3. Faktor Sosial, seperti:
    * Konflik etnis dan agama: Ketegangan dan konflik antara kelompok etnis atau agama yang berbeda dapat memicu kerusuhan.
    * Diskriminasi dan prasangka: Diskriminasi terhadap kelompok tertentu berdasarkan ras, agama, etnis, atau gender dapat memicu kemarahan dan frustrasi yang dapat berujung pada kerusuhan.
    * Ketidakpercayaan terhadap pemerintah: Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat membuat mereka lebih mudah untuk terprovokasi untuk melakukan kerusuhan.
  4. Faktor Lainnya, seperti:
    * Bencana alam: Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau tsunami dapat menyebabkan kekacauan dan kerusuhan.
    * Kejahatan terorganisir: Kelompok-kelompok kriminal terorganisir dapat memicu kerusuhan untuk mencapai tujuan mereka.
    * Provokasi dan propaganda: Provokasi dan propaganda dari pihak-pihak tertentu dapat memicu kerusuhan.
Kerusuhan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik bagi individu, masyarakat, maupun negara. Berikut beberapa contohnya:
  • Dampak bagi individu:
    * Kerugian fisik: Luka-luka, cacat permanen, bahkan kematian.
    * Kerugian materi: Kerusakan harta benda, kehilangan tempat tinggal, dan kehilangan mata pencaharian.
    * Trauma psikologis: Ketakutan, kecemasan, depresi, dan stres pasca trauma (PTSD).
  • Dampak bagi masyarakat:
    * Ketidakstabilan: Kerusuhan dapat merusak tatanan sosial dan memicu konflik yang lebih luas.
    * Ketidakpercayaan: Kerusuhan dapat merusak hubungan antar kelompok masyarakat dan memicu rasa permusuhan.
    * Ketakutan dan kecemasan: Masyarakat menjadi takut untuk beraktivitas dan merasa tidak aman.
    * Kerugian ekonomi: Kerusakan infrastruktur, penjarahan, dan terhambatnya kegiatan ekonomi.
  • Dampak bagi negara:
    * Kerugian finansial: Biaya untuk pemulihan kerusakan, keamanan, dan perawatan korban.
    * Citra negara yang buruk: Kerusuhan dapat merusak citra negara di mata internasional.
    * Kemunduran demokrasi: Kerusuhan dapat melemahkan demokrasi dan memicu otoritarianisme.
Bersembunyi saat kerusuhaan suatu saran yang tersirat melalui pemazmur. Selain bersembunyi maka ada hal lain yang perlu diperhatikan. Antara lain:
  • Hindari Kekerasan: Alkitab melarang kekerasan dan mendorong perdamaian (Roma 12:18; Matius 5:9).
  • Taati Pemerintah: Alkitab mengajar agar kita taat kepada pemerintah (Roma 13:1-7; 1 Petrus 2:13-17).
  • Percayai Tuhan: Dalam situasi sulit, kita harus percaya bahwa Tuhan memiliki kendali dan jika berkehendak mampu melindungi umat-Nya (Mazmur 46:1-11).
  • Berdoa: Kita harus berdoa untuk perdamaian dan keselamatan (1 Timotius 2:1-4).
Saran praktis cara berlindung saat terjadi kerusuhan secara prinsip umum adalah:
  • Tetap Tenang: Panik hanya akan memperburuk keadaan.
  • Cari Tempat Aman: Cari tempat berlindung yang jauh dari kerumunan dan potensi bahaya.
  • Ikuti Instruksi Petugas: Patuhi perintah dan arahan dari polisi atau petugas keamanan.
  • Lindungi Diri: Jika terjebak dalam kerusuhan, lindungi diri Anda dari benda-benda yang beterbangan dan amukan massa.
  • Hubungi Keluarga dan Teman: Beri tahu mereka bahwa Anda aman.
  • Laporkan Kejadian: Jika Anda menjadi korban kerusuhan, laporkan kejadian ke pihak berwenang.
Contoh catatan Alkitab dalam kerusuhan adalah:
  • Dalam Kisah Para Rasul 19:23-41, Paulus dan Silas berhasil menghindari kerusuhan di Efesus dengan berlindung di rumah Akwila dan Priskila.
  • Dalam Kisah Para Rasul 21:27-36, komandan pasukan Romawi menyelamatkan Paulus dari kerusuhan di Yerusalem dengan membawanya ke benteng.
Secara teori kerusuhan dapat diminimalkan atau resiko ditekan serendah rendahnya melalui hidup berdamai dengan TUHAN dan sesama dengan mengamalkan kasih serta melakukan pencegahan dan penanggulangan dimana:
  • Pencegahan: Mengatasi akar penyebab kerusuhan seperti ketidakadilan sosial, ketegangan politik, dan propaganda.
  • Penanggulangan: Penegakan hukum yang tegas, pemulihan kerusakan, dan rehabilitasi korban.
Catatan hal-hal lainnya adalah:
  • Kerusuhan sering kali terjadi karena ketidakpercayaan kepada Tuhan, ketidaktaatan kepada pemimpin, atau ketakutan akan kehilangan.
  • Kerusuhan dapat mengakibatkan kerusakan, kematian, dan hukuman dari Tuhan.
  • Tuhan selalu memiliki kendali atas situasi, bahkan dalam keadaan kacau.
Sebagai penutup, berdasarkan Pengkhotbah maka jelas untuk segala sesuatu ada waktunya termasuk ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. Ingatlah bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian ALLAH. Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu. TUHAN adalah HAKIM jadi bila terjadi kerusuhan maka semuanya akan dibawa ke pengadilan Allah kelak. Daud juga Paulus yang alami kesepakatan jahat sehingga menyebabkan kerusuhan tetap percaya kepada TUHAN. Semua yang di bumi hanyalah sarana untuk bahagia menikmati hidup kekal bersama-Nya di RUMAH BAPA SURGAWI.



Tulisan lainnya:
Perihal Domba Berdasarkan Mazmur dan Matius
Tanda Kedatangan Yesus Kembali
Mengenal Orang Toksik
Dari Narsis Kepada Penyembahan Diri Sendiri
Tinjauan Megalomania Dalam Alkitab
TUHAN Selalu Selesai Tuntas



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)