Peristiwa Yesus diadili yang berakhir dengan dijatuhkan hukuman mati terhadap Yesus diselingi peristiwa yang menyebabkan Pontius Pilatus dan Herodes Antipas bersahabat. Mereka melupakan permusuhan karena perubahan situasi yang berlangsung cepat. Penyebab terjadinya permusuhan antara Pilatus dan Herodes tidak diketahui pasti, tetapi mungkin disebabkan pembantaian orang Galilea oleh Pilatus (Lukas 13:1)
Herodes Antipas raja tetrarki wilayah Galilea dan Perea berada di Yerusalem saat Yesus di bawa oleh Mahkamah Agama ke Pilatus. Pilatus menyadari bahwa Yesus tidak bersalah tetapi didesak oleh massa agar Yesus dijatuhi hukuman mati sebab hasutan dari imam-imam kepala dan orang-orang yang iri terhadap pelayanan Yesus seperti ahli-ahli Taurat dan anggota mahkamah agama. Ketika Pilatus mengetahui bahwa Yesus orang Galilea, wilayah Herodes maka ia pun mengirim Yesus untuk menghadap Herodes.
Sebagai raja wilayah Galilea, Herodes mendengar banyak hal tentang Yesus. Herodes senang sebab akhirnya dapat berjumpa dengan Yesus dengan harapan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda atau mukjizat. Yesus melakukan tanda dan mukjizat untuk menolong orang yang membutuhkan karena digerakan belas kasihan. Yesus tidak melakukan suatu tanda keajaiban hanya untuk memuaskan rasa penasaran, sehingga keinginan Herodes pun ditolak. Herodes pun mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus karena banyak informasi yang didengarnya, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apa pun. Herodes dan pasukannya kemudian menista dan mengolok-olok Yesus dengan mengenakan jubah kebesarankepada Yesus. Setelah puas maka Herodes mengirim Yesus kembali kepada Pilatus.
Herodes dan Pilatus tidak menemukan kesalahan dalam diri Yesus. Tuduhan dari Mahkamah Agama tidak berdasarkan fakta dan kebenaran. Herodes dan Pilatus mengesampingkan perbedaan mereka untuk bekerja sama dalam menghadapi desakan massa karena imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat kepada Yesus. Pilatus sebagai gubernur Yudea kembali mengadili Yesus karena berdasarkan hukum Romawi keputusan untuk menjatuhkan hukuman mati harus melalui lembaga resmi negara yang dipimpin oleh wakil pemerintahan Romawi. Pilatus ditekan oleh massa agar Yesus dijatuhi hukuman mati.
Peristiwa Yesus dibawa oleh Mahkamah Agama kepada penguasa yaitu Pilatus dan Herodes. Pilatus dan Herodes menunjukkan bagaimana kekuatan politik dan kepentingan pribadi dapat mengesampingkan permusuhan dan menciptakan persahabatan yang semu. Pilatus dan Herodes tidak peduli dengan kebenaran dan keadilan, tetapi hanya ingin mempertahankan kekuasaan mereka. Hal ini terlihat dari rangkaian peristiwa Lukas 23:12:
- Pilatus dan Herodes sebelumnya bermusuhan.
- Pilatus mengirim Yesus ke Herodes karena ingin menghindari tanggung jawab.
- Herodes tidak menemukan kesalahan pada Yesus, tetapi mengejek-Nya.
- Herodes mengirim Yesus kembali ke Pilatus.
- Pilatus dan Herodes menjadi sahabat karena memiliki kasus hukum sama membuat menjadi musuh bersama, yaitu Yesus.
- Persahabatan mereka adalah persahabatan semu yang didasari oleh kekuatan politik dan kepentingan pribadi
- Dampak positif:
* Memperkuat stabilitas politik di wilayah Romawi. Persahabatan antara Pilatus, gubernur Romawi di Yudea, dan Herodes Antipas, raja tetrarki Galilea, membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
* Meningkatkan kerjasama antara Romawi dan kerajaan Herodes. Persahabatan ini memungkinkan kerjasama yang lebih erat antara Romawi dan kerajaan Herodes dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, keamanan, dan pembangunan.
* Melemahkan oposisi terhadap pemerintahan Romawi. Persahabatan ini membantu Romawi untuk mendapatkan dukungan dari Herodes dan para pengikutnya, yang melemahkan oposisi terhadap pemerintahan Romawi di Yudea. - Dampak negatif:
* Meningkatkan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Persahabatan ini memungkinkan Pilatus dan Herodes untuk saling melindungi dari tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
* Memperkuat penindasan terhadap rakyat. Pilatus dan Herodes bekerja sama untuk menindas rakyat Yudea, yang menyebabkan ketidakpuasan dan pemberontakan.
* Melemahkan legitimasi pemerintahan Romawi. Persahabatan antara Pilatus dan Herodes, yang dikenal sebagai orang yang kejam dan tidak populer, melemahkan legitimasi pemerintahan Romawi di mata rakyat Yudea.
- Kepentingan Pilatus:
* Memperkuat posisinya di Yudea: Pilatus adalah gubernur Romawi yang baru di Yudea dan dia ingin memperkuat posisinya di wilayah tersebut. Persahabatan dengan Herodes, yang merupakan pemimpin yang kuat dan berpengaruh di Yudea, dapat membantunya mencapai tujuan ini.
* Mendapatkan dukungan Herodes: Pilatus membutuhkan dukungan Herodes untuk menjaga stabilitas di wilayah Yudea. Herodes memiliki pasukan dan pengaruh yang dapat membantu Pilatus dalam menekan pemberontakan dan menjaga perdamaian.
* Melindungi diri dari tuduhan: Pilatus sering dituduh melakukan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Persahabatan dengan Herodes dapat membantunya melindungi diri dari tuduhan ini. - Kepentingan Herodes:
* Memperkuat hubungan dengan Romawi: Herodes ingin memperkuat hubungannya dengan Romawi untuk melindungi kerajaannya. Persahabatan dengan Pilatus, yang merupakan perwakilan Romawi di Yudea, dapat membantunya mencapai tujuan ini.
* Mendapatkan dukungan Romawi: Herodes membutuhkan dukungan Romawi untuk mempertahankan tahtanya. Pilatus dapat membantu Herodes mendapatkan dukungan ini dari Roma.
* Meningkatkan reputasinya: Herodes ingin meningkatkan reputasinya di mata rakyat Yudea. Persahabatan dengan Pilatus, yang merupakan pemimpin Romawi yang kuat, dapat membantunya mencapai tujuan ini. - Selain kepentingan pribadi, persahabatan Pilatus dan Herodes juga didorong oleh ketidaksukaan mereka terhadap Yesus: Pilatus dan Herodes sama-sama tidak menyukai Yesus dan melihatnya sebagai ancaman bagi kekuasaan mereka.
Dalam perjalanan waktu, Herodes dan Pilatus dihentikan dari jabatannya.
* Pilatus dicopot dari jabatannya sebagai gubernur Yudea pada tahun 36 M. Dia dicopot karena tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Tuduhan ini diajukan oleh orang-orang Samaria, yang tidak senang dengan pemerintahan Pilatus.
* Herodes Antipas dicopot dari jabatannya sebagai raja tetrarki Galilea pada tahun 39 M. Dia dicopot karena tuduhan berkhianat kepada Romawi. Tuduhan ini diajukan oleh Herodes Agrippa I, keponakan Herodes Antipas, yang ingin menggantikannya sebagai raja.
Dampak Pencopotan Pilatus dan Herodes Antipas memiliki dampak yang signifikan pada wilayah Yudea dan Romawi. Contoh:
- Ketidakstabilan politik: Pencopotan Pilatus dan Herodes menciptakan periode ketidakstabilan politik di wilayah Yudea.
- Ketidakpuasan rakyat: Rakyat Yudea tidak puas dengan pemerintahan Romawi dan menginginkan pemimpin yang lebih baik.
- Pemberontakan: Ketidakpuasan rakyat Yudea terhadap pemerintahan Romawi memicu beberapa pemberontakan, seperti Pemberontakan Bar Kokhba pada tahun 132-135 M.
- Wilayah Kekuasaan: Herodes Antipas hanya memerintah Galilea dan Perea, sedangkan Herodes Agripa I memerintah seluruh wilayah Yudea.
- Tingkatan Jabatan: Herodes Antipas hanya bergelar tetrarch (setengah raja), sedangkan Herodes Agripa I memiliki gelar yang lebih tinggi, yaitu raja.
- Hubungan dengan Romawi: Herodes Antipas dianggap tidak kompeten dan tidak setia kepada Romawi, sedangkan Herodes Agripa I memiliki hubungan yang baik dengan Romawi.
- Hubungan dengan Orang Yahudi: Herodes Antipas tidak populer di kalangan orang Yahudi, sedangkan Herodes Agripa I populer karena dia mendukung agama dan budaya Yahudi.
- 41 M: Herodes Agripa I diangkat menjadi raja Yudea oleh Claudius, kaisar Romawi.
- 41-44 M: Herodes Agripa I melakukan beberapa proyek pembangunan di Yerusalem, termasuk renovasi Bait Suci.
- 44 M: Herodes Agripa I meninggal secara tiba-tiba. Alkitab mencatat bahwa Herodes Agripa I ditampar oleh malaikat Tuhan karena tidak memberi penghormatan kepada Allah dan dimakan oleh cacing. (Kisah Para Rasul 12:21-23)
- Interaksi Politik:
* Koordinasi Wilayah: Pilatus dan Herodes memiliki wilayah kekuasaan yang berdekatan, dan mereka perlu bekerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.
* Masalah Keamanan: Salah satu contoh kerjasama mereka adalah dalam menangani masalah keamanan di Yerusalem, terutama saat perayaan Paskah, di mana banyak orang Yahudi datang ke kota.
* Koordinasi Penanganan Kejahatan: Ada kemungkinan Pilatus dan Herodes bertukar informasi dan bekerja sama dalam menangani kasus-kasus kriminal yang melibatkan wilayah mereka. - Kesepakatan Politik:
* Penunjukan Pilatus: Herodes Antipas memiliki pengaruh dalam penunjukan Pontius Pilatus sebagai gubernur Yudea. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara mereka.
* Kepentingan Bersama: Pilatus dan Herodes memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas dan memajukan wilayah mereka.
* Dukungan Politik: Herodes Antipas mungkin mendukung Pilatus dalam menghadapi kritik dari Romawi atau dari orang-orang Yahudi. - Peristiwa Historis:
* Pertemuan di Yerusalem: Injil Lukas mencatat bahwa Pilatus dan Herodes bertemu di Yerusalem untuk mengadili Yesus. Peristiwa ini menunjukkan adanya hubungan diplomatik dan kerjasama antara mereka.
* Perubahan Sikap: Sebelumnya, Herodes Antipas dan Pilatus memiliki hubungan yang tegang. Namun, setelah mereka bertemu dan berdialog, mereka menjadi sahabat. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki rasa saling menghormati dan penghargaan. - Kesamaan Latar Belakang:
* Keduanya Bukan Orang Yahudi: Pilatus dan Herodes Antipas bukan orang Yahudi, dan mereka mungkin merasa memiliki kesamaan dalam hal ini.
* Posisi Politik: Pilatus dan Herodes Antipas sama-sama pejabat tinggi Romawi, dan mereka mungkin memiliki pemahaman dan rasa hormat terhadap peran dan tanggung jawab masing-masing.
- Tulisan lainnya:
- Kisah Pontius Pilatus
- Dunia Tidak Layak Bagi Orang Beriman
- Mencemoohkan Hukum TUHAN
- Teror Dan Kerajaan Allah
- Jangan Takut Menderita
- Menang Atas Krisis Kepercayaan