Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 23 Maret 2025

Hidup Dalam Anugerah

Sebab, dosa tidak akan berkuasa atasmu karena kamu tidak lagi di bawah Hukum Taurat, melainkan di bawah anugerah. Roma 6:14 - AYT


Teks di atas berkaitan dengan kematian dan kebangkitan Kristus yang diimani dan dihidupi oleh orang percaya sehingga menerima baptisan dalam Kristus maka sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, kita pun akan hidup yang baru yaitu hidup dalam rahmat Allah yang penuh anugrah kasih karunia yang melimpah karena telah menikmati buah karya Yesus yang sempurna sehingga alami keampunan dosa, kelahiran kembali, kelepasan dari kematian dan cengkraman (ikatan) iblis dan keselamatan kekal.

Tindakan menerima baptisan menjadikan hidup bersatu dengan kematian Kristus dan juga kebangkitan Kristus yang menyebabkan dosa kehilangan kuasanya yang menuntun suatu sikap yang tetap melakukan firman-Nya sekalipun dibenci orang banyak atau membenci perbuatan dosa tetapi mengasihi orang yang berdosa sehingga kita hidup bersama dengan Yesus yang berdiam dalam diri kita sebagai umat-Nya tebusan-Nya.

Yesus yang bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi dan maut tidak berkuasa terhadap Kristus Yesus sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah sehingga bila tetap hidup dalam anugerah rahmat Allah yang penuh kasih karunia maka tidak akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan melainkan tunduk kepada TUHAN ALLAH dan lawan segala setan-setan hingga raih kemenangan bersama dengan-Nya, Yesus Kristus Sang Pemenang.

Yesus memberikan kepada umat yang percaya anugerah yang ajaib penuh kasih karunia sebagai wujud rahmat Tuhan yang sejati. Hidup di bawah kasih kurnia sesuatu yang diberikan Yesus seperti: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN telah datang.

Hidup dalam anugerah tidak berarti menjadi lebih nyaman dan dunia lebih aman melainkan terjadinya aneka pergolakan seperti: hadirnya mesias palsu, terjadinya deru perang dan kabar tentang perang serta kekerasan karena bangsa bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, terjadinya kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat menjelang zaman baru. Kabar baik dalam yang dialami hanyalah hadir kesempatan bertobat dan menerima Yesus sebagai juruselamat serta kehadiran Yesus memberikan harapan yang diperoleh melalui iman bahwa ada kasih karunia saat terjadi hal-hal yang tidak baik dan tidak diharapkan.

Manusia cenderung mengikuti hawa nafsu sehingga hadir sejumlah peraturan dan aneka hukum termasuk hukum Taurat dimana hukum Taurat adalah bersifat rohani tetapi manusia bersifat kedagingan, terjual di bawah kuasa dosa. Di sisi lain sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat sehingga jika kita hidup di bawah hukum maka dosa akan memerintah atas kita dan kita menjadi hamba dosa.

Bentuk hukum Taurat adalah mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Kasih karunia TUHAN dalam Yesus Kristus adalah jangan kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berikan juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena menginginkan bajumu, serahkan juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan jangan menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Jika kita menghidupi hukum anugerah yang penuh kasih karunia dari Tuhan Yesus maka dosa tidak akan menjadi tuan yang memerintah dan berkuasa dan menguasai hidup kita.

Rasul Paulus bertanya kepada orang di Roma yaitu: "Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?" Secara umum manusia dikaruniakan tiga hal yaitu menikmati kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya agar manusia bertobat sesuai dengan kehendak Tuhan. Anugerah TUHAN secara umum sebagai bentuk Provisi dari Tuhan yang terdiri dari:
- Provisi materi yakni Allah memberikan sinar matahari, hujan dll kepada setiap orang baik petani ateis maupun orang Kristen atau lain lainnya. Tuhan dapat menahan penghakiman yang harus dijatuhkan selama manusia hidup didunia dan memberkati selama hidup di dunia. Penghakiman baru dilakukan setelah manusia wafat.
- Provisi spiritual yakni Allah menganugerahkan semua orang untuk mendengar jalan keselamatanNya agar manusia mendapatkan kesempatan selamat dan menikmati kerajaanNya kelak melalui iman kepada Yesus Kristus tanpa pemaksaan karena Kristus mati untuk semua orang. Saat ini misal melalui televisi, radio, internet atau hal lainnya.
- Selain anugerah umum, ada juga anugerah khusus yang diberikan bagi mereka yang memberi respon positif terhadap provisi spiritual yaitu berita keselamatan dari Yesus Kristus yaitu penebusan dan pengampunan dosa hingga mendapatkan hidup kekal dalam Kristus Yesus karena betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus bagi yang percaya dan setia pada-Nya

Hidup dalam anugerah memiliki kekuatan dalam perjanjian kasih karunia bagi kita. Dosa tidak akan berkuasa. Janji-janji Allah kepada kita lebih kuat dan efektif untuk mematikan dosa, daripada janji-janji kita kepada Allah. Dosa mungkin berjuang dalam diri orang percaya sejati, dan menciptakan banyak masalah baginya, tetapi dosa tidak akan berkuasa; dosa mungkin mengganggunya, tetapi tidak akan menguasainya. Contoh nyata dapat ditemukan dalam kehidupan anak-anak TUHAN seperti kehidupan nabi Elia.

Elia yang hidup pada zaman raja Ahab bin Omri yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN melebihi semua orang yang mendahuluinya akibat mengambil Izebel anak Etbaal, raja orang Sidon menjadi istrinya. Meskipun Kerajaan Israel jatuh ke penyembahan Baal dan Asyera tetapi Elia tetap setia kepada Yahweh, TUHAN Allah Israel Sang Pencipta langit dan bumi. Elia tetap hidup dalam anugerah TUHAN sehingga memiliki kekuatan menjalani kehidupan yang berat secara spiritual. Akibat kejatuhan kepada berhala maka Elia pun digerakkan oleh TUHAN untuk berkata tidak akan ada embun atau hujan kecuali kalau kukatakan. Akibatnya yang alami tiada embun bukan dirasakan oleh Raja Ahab tetapi juga oleh Elia sehingga Elia pun lewat petunjuk TUHAN hidup di tepi sungai Kerit sebab kekeringan menyebabkan banyak masalah bagi Israel yang hidup dari pertanian. Di tepi sungai Kerit hidup Elia dipelihara TUHAN yang penuh kasih karunia kepada Elia. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepada Elia dan ia pun minum dari sungai itu.

Kekeringan amat sangat sehingga sungai Kerit pun menjadi kering. Elia dalam anugerah TUHAN diperintahkan TUHAN untuk masuk ke wilayah Sidon dimana Raja Etbaal yaitu mertua Ahab berkuasa. Elia berangkat ke Sidon ke daerah Sarfat sehingga Elia mengetahui bahwa di Sidon ada orang percaya kepada TUHAN dan perbuatan ajaib dari TUHAN pun nyata di Sidon. Sesampainya Elia di pintu gerbang kota Sarfat maka berserulah Elia kepada perempuan yang ditemuinya yaitu seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu api meminta air minum dan janda itu pun memberikan air minum saat kekeringan melanda. Elia lalu meminta sepotong roti kemudian perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolah bagiku dan anakku, setelah kami makan, maka kami akan mati. Elia berkata: "Jangan takut, pulanglah, buatlah seperti yang engkau katakan, tetapi buatlah terlebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil daripadanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai TUHAN memberikan hujan atas muka bumi." Perempuan janda melakukan apa yang dikatakan Elia dan TUHAN menyatakan perkara ajaib kepada janda tersebut sehingga janda dan anaknya serta Elia terpelihara hingga turun hujan di Israel dan di Sidon.

Saat menikmati pemeliharaan TUHAN di Sidon, anak perempuan dari janda tersebut jatuh sakit dan meninggal sehingga berkatalah janda tersebut kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" Elia mengambil anak itu dari perempuan janda di Sarfat lalu memohon agar nyawa anak itu kembali ke dalam tubuhnya. TUHAN mendengarkan permintaan Elia sehingga anak itu hidup kembali lalu dibawa kepada ibunya. Janda di Sarfat pun berkata kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kau ucapkan itu adalah benar."

Di tahun ketiga musim kekeringan maka berfirmanlah TUHAN kepada Elia: "Pergilah, perlihatkan dirimu kepada Ahab, sebab AKU - Yahweh hendak memberi hujan ke atas muka bumi." Elia pergi memperlihatkan diri kepada Ahab saat kelaparan hebat melanda Samaria sementara Ahab telah memanggil Obaja seorang kepala istana untuk menjelajahi negeri ke segala mata air dan semua sungai agar menemukan rumput sehingga dapat menyelamatkan kuda dan bagal. Obaja sebelumnya menyelamatkan seratus nabi TUHAN dari usaha pembunuhan Izebel dalam gua dan mengurus makanan dan minuman mereka. Ahab pergi ke arah yang satu dan obaja pergi ke arah yang lain.

Obaja bertemu dengan Elia. Elia menyampaikan keinginannya untuk memperlihatkan diri kepada Ahab. Obaja menemui Ahab dan memberitahukan keinginan Elia kepadanya dan Ahab pun pergi menemui Elia. Saat Ahab bertemu Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?" jawab Elia kepada Ahab: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau telah mengikuti para Baal. Elia meminta Ahab mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel juga nabi nabi Baal sejumlah empat ratus lima puluh orang dan nabi nabi Asyera sebanyak empat ratus orang yang mendapatkan makanan dari meja Izebel.

Di gunung Karmel Elia berkata ke seluruh rakyat Israel, Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah , ikutilah Dia, dan kalau Baal ikutilah dia." Rakyat tidak menjawab sepatah kata pun. Lalu Elia mengajukan permohonan diadakan pertandingan antara dirinya dengan empat ratus lima puluh orang nabi Baal dengan format pertandingan ada dua ekor lembu jantan lalu dipotong-potong lalu menaruhnya di atas kayu api tetapi tidak boleh menaruh api kemudian memanggil nama allahmu dan aku dengan nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api dialah Allah! Rakyat menyahut katanya: "Baiklah demikian!"

Para nabi Baal mengambil lembu dan mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi hingga tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" tetapi tidak da jawaban. Mereka berjingkat-jinkat di sekeliling mezbah lalu semakin keras memanggil sambil menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Setelah tengah hari para nabi Baal alami kerasukkan sampai waktu mempersembahkan waktu petang. Lalu Elia memperbaiki Mezbah TUHAN dan mengambil dua belas batu menurut suku keturunan Yakub lalu membuat suatu parit kemudian menyusun kayu api dan menaruh potongan lembu di atas kayu api. Penuhilah empat buyung dengan air dan tuangkan ke atas korban bakaran dan keatas kayu api, hal itu dilakukan sampai tiga kali hingga parit penuh dengan air. Nabi Elia tampil pada waktu mempersembahkan korban petang lalu Elia berdoa agar TUHAN Allah di tengahtengah Israel diketahui oleh bangsa Israel dan agar mereka bertobat kembali. Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah bahkan air dalam parit habis dijilatnya.

Seluruh rakyat melihat peristiwa tersebut, sujud menyembah dan berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!" Elia berkata kepada mereka : "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana. Lalu berkata Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran. Elia naik puncak gunung Karmel lalu berdoa agar hujan turun dan hujan lebat turun setelah tiga tahun tidak ada embun di Israel.

Kisah hidup Elia hanyalah sepenggal dari kehidupan Elia yang hidup dalam anugerah TUHAN dimana hidupnya tidak menghambakan diri kepada dosa melainkan hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Hidup dalam anugerah TUHAN adalah hidup yang mengasihi TUHAN dan berusaha melakukan segala ketetapan TUHAN sesuai dengan pengajaran yang TUHAN telah ajarkan kepada kita.

Oleh anugerah kasih karunia maka kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran maka setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Orang Israel di gunung Karmel yang melihat kebenaran sehingga meninggalkan Baal dan menjadi penyembah TUHAN. Benarlah tertulis dalam Surat 1 Yohanes, jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan dan Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Jika hidup dalam anugerah Allah maka tidak tetap tekun melakukan dosa sebab ada tertulis setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. Paulus pun berkata, syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Umat TUHAN dianjurkan untuk datang menghampiri tahta kasih karunia dengan tujuan mendapatkan rahmat dan pertolongan sehingga hidup dalam anugerah-Nya. Hanya karena kasih karunia saja ada keberanian menghampiri Allah. Tanpa menerima kasih karunia maka kehidupan akan diperhadapkan kepada hukum hukum Allah yang dinyatakan dalam peraturan Taurat oleh sebab itu dalam Kitab Ibrani 4:16 menasihati; "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." Hampiri dan berdiamlah dalam tahta kasih karunia serta belajarlah mentaati setiap pengajaran-Nya seperti yang terdapat dalam Firman Tuhan maka kita pun hidup dalam anugerah-Nya.








Tulisan lainnya di werua blog:
Menghampiri Tahta Kasih Karunia
Anugerah TUHAN Bagi Manusia
Zaman Anugerah
Kehidupan Rohani Anugerah TUHAN
Berhitung Biaya Mengikuti Yesus
Kasih Karunia Yesus Berdasarkan Kitab Wahyu
Kasih Karunia Berdasarkan Kitab Efesus
Kasih Allah Itu Kasih Agape
Menuju Kedewasaan Rohani
Dampak Hadirnya Kemuliaan TUHAN


Share this

Random Posts

Label Mobile

Dogmatika (75) Hermeneutika (79) Lainnya (97) Resensi buku (9) Sains (57) Sistimatika (71) Video (9) biblika (86) budaya (53) dasar iman (103) karakter (44) konseling (86) manajemen (72) pendidikan (59) peristiwa (72) sospol (67) spritualitas (94) tokoh alkitab (44)