Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 27 April 2017

Waktu Dan Manusia

Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi. (Ibrani 9:27)

Kitab Ibrani menulis bahwa manusia mati satu kali lalu dihakimi. Manusia satu kali akan meninggal dunia dengan tanda berhentinya aktivitas kerja jantung, otak manusia. Kematian dialami manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki bentuk fisik dalam dunia materi kelihatan hanya terjadi satu kali saja. Mengalami kematian sekali berarti manusia sangat dibatasi oleh waktu dan waktu sesuatu yang tidak dapat diputar melainkan bergerak dalam dimensi waktu sehingga waktu bersifat linear bukan suatu siklus.

Akibat manusia yang dibatasi oleh waktu yang bergerak lurus secara linear, hadirlah bidang sejarah yang terkait dengan waktu lalu. Waktu lalu berbeda dengan waktu sekarang dan juga dengan waktu yang akan datang.

Waktu hadir di alam materi ciptaan Tuhan. Kejadian 1:1 mengisahkan penciptaan langit dan bumi. Alam semesta terbentuk sedemikian rupa sehingga jadilah petang dan jadilah pagi sebagai dasar pertimbangan sistem waktu dibuat manusia yang mengikat dan membatasi manusia. Dengan menciptakan petang dan pagi, Allah yang kekal memperlihatkan dengan lebih jelas bahwa makhluk hidup terikat dengan waktu yang bersifat linear terlebih-lebih bila alam semesta suatu saat akan tidak ditemukan lagi, dihari kiamat nanti.

Di dalam sorga pun waktu merupakan bagian yang menjadi bagian dalam kekekalan. (Why 8:1) Karena ada waktu maka ada urutan peristiwa dalam kerajaan Sorga dan bukan peristiwa terjadi semuanya bersamaan. (Misal Wahyu 5).
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
5:2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"
5:3Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
5:4Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:6Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
5:11Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
5:12katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
5:13Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
5:14Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.


Kiamat menandakan sejarah bergerak menuju suatu akhir dalam suatu periode dalam kekekalan. Akibatnya manusia diperhadapkan kepada suatu penghakiman oleh Sang Pencipta, Allah yang Maha-Tahu. Dia yang mengatur waktu dan mengenal dengan tepat segala sesuatu. Bagi Tuhan Allah tidak ada suatu yang tersembunyi karena Dia Maha Mengetahui segala hal. Dampak mengetahui segala hal mengakibatkan seluruh aspek kehidupan terbuka sehingga penghakiman cukup sekali saja dan menghasilkan suatu sidang pengadilan yang sangat adil sebab dilakukan oleh Tuhan Maha Adil dan Bijaksana. Manusia sebagai makhluk ciptaan Sang Pencipta yang kembali kepada Pencipta maka sangat wajar bila Pencipta yang melakukan pengadilan tersebut. Penghakiman terhadap manusia yang mengalami kematian tidak dapat dilakukan bila manusia tetap mati. Manusia yang memiliki tubuh, jiwa dan roh akan dibangkitkan pada hari penghakiman dan upah perbuat dosa adalah kematian kekal yang meliputi tubuh, jiwa dan roh dalam pengertian masuk neraka dan kehidupan kekal bila berkenan kepada-Nya karena pengampunan dan penebusan.

Setelah alam semesta lenyap, kematian atau kehidupan bersifat abadi. Bagaimanakah menghitung tahun tanpa ada siang dan malam (Why 21:25; 22:5) Waktu hanya aneka peristiwa yang terjadi dalam kekekalan misal waktu menyembah Tuhan Allah, menerima mahkota dan mengembalikan mahkota kepada Allah di hadapan tahta-Nya, dll. Tanpa ada malam, sebagaimana menghitung dengan pola pendekatan hari, minggu, bulan, tahun atau perhitungan 6000 tahun atau 50.000 tahun atau jutaan tahun

Manusia, sebagai makhluk hidup yang dikaruniakan janji masuk dalam alam kekekalan memiliki kesadaran untuk memahami dibalik hidup di dunia akan ada hidup yang baka. Penentuan dilakukan saat penghakiman.

Waktu adalah milik Tuhan Allah. Dia kekal dan manusia ditentukan menikmati kekekalan. Dia telah menyatakan ada penghakiman dan bahkan Firman yang menjadi manusia telah mati menebus dosa dan bankit dan menjadi hakim dan pembela karena Dia adalah Imam Besar yang melintasi waktu dalam kekekalan.

Saat ini manusia diberikan kesempatan dalam hidup di dunia ini yang bersifat sementara untuk menjadikan Dia sebagai Imam Besar dan Mesias yang menjadi Pembela - Penyelamat dalam penghakiman yang dilakukan oleh-Nya sebagai Hakim yang adil.


Tulisan lainnya:
TUHAN Pemilik Waktu
Manajemen Waktu Menurut Alkitab
Pemeliharaan TUHAN
Ruang Dan Waktu Di Surga
Revolusi Dalam Evolusi Darwin
TUHAN Mempersingkat Waktu


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)