-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Anak Abraham Tetapi Beban Sosial

Selasa, 16 Februari 2021 | Februari 16, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-18T07:03:44Z
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, (Lukas 16:20)

Teks di atas adalah kisah perumpamaan Lazarus yang miskin dengan orang kaya dimana akhir kehidupannya Lazarus berada dipangkuan Abraham sedangkan orang kaya menderita di neraka. Lazarus yang miskin berada di pangkuan Abraham menandakan sekalipun Lazarus miskin tetapi dia adalah orang beriman seperti Abraham bapak orang percaya. Lazarus tidak melakukan kriminal karena kemiskinannya dan tetap beriman kepada TUHAN.

Meski kisah Yesus adalah dalam bentuk perumpamaan dimana digambarkan orang beriman mengalami kemiskinan absolut sehingga menjadi masalah sosial bagi masyarakat dan beruntung ada orang kaya yang memberikan sisa-sisa makanannya untuk menyambung hidup. Lazarus adalah pengemis dan tuna wisma sebab berbaring dekat pintu rumah orang kaya dan menjadi sahabat bagi anjing peliharaan orang kaya. Dalam kisah perumpamaan Lazarus diduga bahwa Yesus menganggap orang kaya tidak ada belas kasih dan perhatian sekalipun memberikan sisa-sisa makanan bagi orang miskin di depan pintu rumahnya.

Perumpamaan ini memberikan gambaran bahwa kehidupan beriman mungkin diizinkkan mengalami masalah keuangan hingga jadi pengemis dan gelandangan sebagai ujian iman dan tantangan bagi kita yang diberkati TUHAN agar tidak memandang muka dengan menaruh hormat kepada orang kaya dan menghina orang miskin. Tuhan Yesus saat memperhatikan persembahan di Bait Allah memberi penilaian bahwa orang miskin memberi persembahan lebih banyak dari pada orang kaya sebab janda miskin memberi seluruh nafkahnya untuk dipersembahkan kepada TUHAN sekalipun nominalnya kecil.

Tuhan memberikan penilaian dengan bijaksana. Yesus mengatakan jika ingin menyimpan harta di surga yang banyak dapat dilakukan dengan menjual seluruh harta lalu bagikan kepada orang miskin dan kemudian ikutlah AKU. Di abad pertama timbul gerakan kerahiban yang terdiri atas rahib eremit dan rahib senobit. Eremit tinggal menyendiri sedangkan senobit hidup dalam biara. Tokoh terkenal St. Antonius. Orang miskin dalam ajaran Kristus Yesus belum tentu orang yang tidak diberkati TUHAN apalagi kalau perhatikan Mazmur Daud tentang orang miskin.

Saat menjadi petapa Kristen zaman rahib pilihan kesalehan utama maka pengemis dan tuna wisma adalah hal umum ditemui. Menolong kaum gelandangan dan pengemis mendapat perhatian dari Yesus. Dalam penghakiman terakhir Anak Manusia akan memisahkan domba dari kambing dimana yang jadi perhatian adalah pernyataan Yesus, "Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian, ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Pengemis dan tunawisma / homeless adalah masalah sosial yang berat dan memerlukan energi dan perhatian besar untuk mengeluarkan dari kondisi demikian. Sekilas permasalahan yang dihadapi:
  • Homeless atau gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum.
  • Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan pelbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain
Kompleksitas masalah pengemis dan homeless menurut Betha Dwidinanti Zefianningsih dkk adalah:
  • Tidak tersedianya lapangan kerja;
  • Kemiskinan; disebabkan oleh banyak faktor termasuk pengangguran dan setengah pengangguran
  • Orang yang memiliki beberapa jenis penyakit kronis dan melemahkan tetapi tidak bisa mendapatkan layanan kesehatan baik karena mereka tidak punya uang untuk membelinya atau karena pemerintah tidak akan memberikannya kepada mereka terlalu lemah untuk pergi dan bekerja setiap hari sehingga mereka tetap miskin dan tunawisma;
  • Penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah maupun orang lain;
  • Perang atau konflik bersenjata;
  • Gangguan mental, dimana layanan kesehatan mental tidak tersedia;
  • Cacat, terutama dimana pelayanan penyandang cacat atau miskin bermasalah;
  • Pengecualian sosial, termasuk karena orientasi seksual dan identitas gender;
  • Kekerasan domestik;
  • Hubungan kerusakan, terutama dalam kaitannya dengan orang-orang muda dan orang tua mereka;
  • Penjara rilis dan masuk kembali ke dalam masyarakat;
  • Bencana, termasuk namun tidak terbatas pada gempa bumi dan badai;
  • Penggusuran paksa, banyak negara orang kehilangan rumah untuk memesan membuat jalan bagi yang lebih baru kelas bangunan, jalan raya bertingkat, dan lainnya. Kebutuhan kompensasi tersebut mungkin minimal, namun tidak dapat menemukan perumahan baru bagi tunawisma;
  • Penyitaan, karena penggadaian dimana pemegang gadai melihat solusi terbaik untuk pinjaman ini ialah untuk mengambil dan menjual rumah untuk melunasi hutang;
  • Penyitaan pada tuan tanah sering menyebabkan penggusuran dari penyewa mereka;
  • Kriminalitas. Beberapa orang dari tunawisma merupakan pelaku tindak kejahatan dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi dari pihak yang berwenang;
Dinas sosial / Liponsos dan pihak pihak lain yang terpanggil membantu kelompok pengemis dan homeless biasanya melakukan kegiatan rehabilitasi memiliki tujuan, fungsi dan yaitu :
  1. Tujuan dari pelayanan rehabilitasi sosial pada gelandangan dan pengemis ini dapat dari :
    • Gelandangan dan pengemis mampu merubah cara hidup dan cara mendapatkan penghasilan yang sesuai dengan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
    • Gelandangan dan pengemis dapat di jangkau dan mau mengikuti program pelayanan dan rehabilitas sosial.
    • Gelandangan dan pengemis mampu menjalankan fungsi dan peran sosialnya di masyarakat secara wajar.
  2. Fungsi
    • Menumbuhkan kesadaran gelandangan dan pengemis tentang pentingnya program pelayanana dan rehabilitasi sosial.
    • Membantu gelandangan dan pengemis untuk mampu melakukan kegiatan kegitan yang berkanan dengan kehidupan sehari hari.
    • Membantu gelandangan dan pengemis agar mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
    • Membantu gelandangan dan pengemis unuk mengembangkan potensinya.
    • Membantu gelandangan dan pengemis untuk berprilaku normatif.
Anak Abraham yaitu orang percaya sewajarnya ikut serta meringankan beban sosial sesuai dengan kondisinya, tetapi bagaimana jika terseret kondisi sehingga jadi beban sosial juga? TUHAN melihat hati kita, masih adakah kasih? Dalam kondisi makin tawarnya / dingin kasih kepada sesama manusia terlebih di masa sulit.

Peran serta minimal yang dapat dilakukan adalah berdoa dan membawa masalah sosial ini kepada TUHAN, apalagi dalam keadaan pandemi Covid-19 yang berdampak bagi kehidupan menjadi makin sulit. Kiranya kebaikan TUHAN nyata dalam kondisi beban sosial menjadi perhatian kita.



Tulisan lainnya:
Letih Lesu Dan Empati Yesus
Kuk Dari Yesus
Jaminan Sosial Dan Hukum Tuhan
Solidaritas Kemanusiaan
Gereja Dan Transformasi Masyarakat Indonesia


×
Berita Terbaru Update