Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 26 Juni 2024

Dampak Hikmat Terhadap Kehidupan

Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Yakobus 3:15

Dari penjelasan Yakobus di atas maka sebagai orang Kristen mengenal ada empat macam hikmat yaitu hikmat dari TUHAN, hikmat dari dunia, hikmat karena nafsu dan hikmat dari setan. Hikmat dari TUHAN akan memiliki pengaruh signifikan secara positif terhadap cara hidup manusia tersebut karena:
  • Memberikan Pandangan yang Tepat tentang Kehidupan sebab Hikmat membantu kita memahami realitas kehidupan dengan lebih baik, termasuk tujuan hidup, nilai-nilai yang penting, dan prinsip-prinsip moral yang benar. Dengan pemahaman ini, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Membentuk Karakter dan Kepribadian karena hikmat menuntun kita untuk mengembangkan karakter yang positif, seperti kerendahan hati, kasih, kesabaran, dan disiplin. Karakter yang baik ini memengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain, membuat keputusan, dan menjalani hidup sehari-hari.
  • Membawa Kedamaian dan Kebahagiaan Sejati sebab hikmat membantu kita menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati yang tidak berasal dari hal-hal duniawi yang fana. Kita belajar untuk bersyukur atas apa yang kita miliki, memaafkan orang lain, dan menerima keadaan dengan lapang dada.
Yakobus dalam ayat sebelumnya menyatakan, Siapakah di antara kamu yang bijaksana dan pengertian? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. tetapi jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Hidup bijaksana dan penuh pengertian disebabkan memiliki hikmat dari TUHAN sedangkan iri hati dan mementingkan diri sendiri bukan dari TUHAN.

Dari penjelasan Yakobus maka ditemukan persamaan dan perbedaan dari memperoleh hikmat, yaitu:
  1. Persamaan:
    * Sama-sama memberikan pengetahuan dan pemahaman: Kedua jenis hikmat ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada manusia tentang berbagai hal.
    * Dapat memengaruhi cara hidup: Baik hikmat dari atas maupun hikmat duniawi dapat memengaruhi cara hidup dan pengambilan keputusan seseorang.
  2. Perbedaan:
    * Sumber hikmat dari atas adalah berasal dari TUHAN, sedangkan yang bukan dari TUHAN maka bersumber dari dunia atau nafsu atau setan-setan.
    * Hikmat dari TUHAN bertujuan untuk kebaikan, kebenaran dan damai sejahtera sedangkan yang bukan dari TUHAN diwarnai kepentingan diri sendiri, kesenangan duniawi dan kejahatan.
    * Buah dari hikmat berasal dari TUHAN adalah murni, penuh damai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah buah yang baik serta adil sedangkan yang bukan dari TUHAN ditandai dengan hadirnya iri hati, mementingkan diri sendiri, kekacauan dan segala pebuatan jahat.
    * Dampak hikmat dari TUHAN membawa kedewasaan rohani dan menumbuhkan rasa hormat terhadap TUHAN dan sesama sedangkan hikmat di luar TUHAN dapat menjerumuskan ke dalam dosa dan menjauhkan diri dari TUHAN dan juga dapat merusak hubungan dengan sesama.
Hikmat di luar dari hikmat yang berasal dari Allah terdiri atas: "ἐπίγειος - dari dunia, ψυχική - nafsu manusia, dan δαιμονιώδης - dari setan-setan." Hikmat dari nafsu dunia akan dibahas dalam alinea tersendiri sedangkan tentang hikmat dari dunia dan hikmat dari setan-setan ditulis dalam alinea di bawah ini.

Perbedaan hikmat dari dunia dan hikmat dari setan-setan adalah:
  1. Tujuan dari hikmat dunia adalah kepentingan diri sendiri, kesenangan duniawi dan aneka pencapaian sedangkan hikmat setan adalah kejahatan, kerusakan dan menjauhkan manusia daru TUHAN.
  2. Metode dari hikmat dunia mengunakan kecerdasan, pendidikan dan aneka strategi sedangkan hikmat setan adalah mengunakan kebohongan, tipu daya dan aneka godaan.
  3. Dampak dari hikmat dunia adalah kesombongan, persaingan dan kemelekatan pada hal-hal duniawi sedangkan hikmat setan adalah dosa, perpecahan, penderitaan dan pemberontakan.
Kata ψυχική - psychikē yang oleh Alkitab Terjemahan Baru diartikan nafsu manusia memiliki pengertian: binatang, tidak rohani dan nafsu manusiawi. Rincian dari hikmat binatang, hikmat tidak rohani dan nafsu manusiawi adalah:
  1. Hikmat seperti binatang adalah sebuah frasa yang terkadang digunakan untuk menggambarkan cara berpikir dan berperilaku yang didasarkan pada naluri dan insting, bukan pada akal budi dan moralitas. Sifat dari hikmat seperti binatang antara lain:
    * Kebrutalan: Seseorang yang dikatakan memiliki "hikmat seperti binatang" mungkin bertindak dengan cara yang kejam, agresif, dan tanpa belas kasihan.
    * Ketidaktahuan: Binatang tidak memiliki kemampuan untuk memahami konsep moralitas dan etika, sehingga "hikmat seperti binatang" dapat diartikan sebagai kurangnya pemahaman tentang prinsip-prinsip benar dan salah.
    * Keduniawian: Binatang fokus pada kebutuhan dan keinginan dasar mereka, sehingga "hikmat seperti binatang" dapat diartikan sebagai fokus berlebihan pada hal-hal duniawi dan mengabaikan hal-hal rohani.
    * Hikmat ini fokus kepada kemampuan untuk bertahan hidup terkait naluri yang kuat untuk bertahan hidup, dan mereka sering kali mampu menemukan solusi kreatif untuk masalah yang dihadapi. Dalam hal ini, "hikmat seperti binatang" dapat dilihat sebagai kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan.
    * Kelebihan dari "Binatang" yaitu sering kali menunjukkan kesetiaan yang luar biasa kepada kawanan atau pemiliknya. Dalam hal ini, "hikmat seperti binatang" dapat dilihat sebagai kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan kelompoknya
  2. Hikmat yang tidak rohani mengacu pada hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip rohani. Hal ini dapat mencakup:
    * Ketidakpedulian terhadap Allah dan hal-hal rohani: Seseorang yang tidak rohani mungkin tidak memiliki minat pada agama, doa, atau mempelajari Alkitab.
    * Fokus pada hal-hal duniawi: Seseorang yang tidak rohani mungkin lebih fokus pada kesenangan duniawi, kekayaan, dan pencapaian pribadi daripada hal-hal rohani seperti cinta, kebaikan, dan pengabdian kepada Allah.
    * Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Kristiani: Seseorang yang tidak rohani mungkin terlibat dalam dosa seperti berbohong, mencuri, berzinah, dan iri hati.
    * Ketidakrohanian dapat membuat seseorang lebih mudah tergoda oleh nafsu. Ketika seseorang tidak memiliki hubungan yang kuat dengan Allah dan nilai-nilai rohani, mereka lebih mudah terjerumus ke dalam dosa dan perilaku yang tidak sehat.
  3. Hikmat yang dipengaruhi nafsu manusiawi mengacu pada keinginan dan hasrat yang kuat yang sering kali bertentangan dengan moral dan akal sehat. Nafsu ini dapat mencakup:
    * Keinginan untuk kesenangan: Nafsu ini dapat menuntun seseorang untuk mencari kesenangan melalui cara yang tidak sehat, seperti kecanduan, pergaulan bebas, dan pornografi.
    * Keinginan untuk kekuasaan: Nafsu ini dapat menuntun seseorang untuk memanipulasi orang lain, mencari ketenaran, dan bertindak dengan cara yang egois.
    * Keinginan untuk kekayaan: Nafsu ini dapat menuntun seseorang untuk menjadi materialistis, tamak, dan tidak puas dengan apa yang mereka miliki.
    * Nafsu manusiawi dapat menuntun ke arah ketidakrohanian. Ketika seseorang dikuasai oleh nafsu, mereka cenderung mengabaikan hal-hal rohani dan fokus pada hal-hal duniawi.
Hikmat sejati berasal dari TUHAN dan didapat karena anugerah-Nya yang baik dan sempurna. Hikmat sejati tidak menjadi kebanggaan yang dibanggakan seperti yang dilakukan kalangan Ahli Taurat dan Orang Farisi melainkan menuntun hidup dalam kerendahan hati. Hikmat itu berdampak terhadap kehidupan seseorang dimana dari buahnya dapat diketahui apakah hikmat yang ada dalam diri seseorang, apakah berasal dari TUHAN atau dari dunia atau karena nafsu atau berasal dari setan-setan yang jahat.

Dengan pertimbangan dampak hikmat sangat signifikan terhadap kehidupan, maka sebagai ada sejumlah tindakan yang dapat kita lakukan agar hidup bersandar kepada hikmat dari atas yaitu dari TUHAN. Hikmat dari TUHAN dapat menjadi bagian dari kehidupan kita bila kita rendah hati dan bersedia belajar dan tekun dalam hal seperti:
  • Membangun hubungan dengan TUHAN misalnya dengan doa, membaca Alkitab dan bergabung dengan komunitas orang percaya.
  • Memohon hikmat kepada TUHAN dalam segala hal setiap keputusan yang diambil disertai memperhatikan sekeliling kita dengan asumsi TUHAN dapat berbicara melalui peristiwa dan orang disekitar kita lalu belajarlah dari setiap kesalahan.
  • Hiduplah jadi pelaku firman sebab firman-Nya di Alkitab menjadi pedoman hidup. Untuk hidup sesuai firman-Nya, memerlukan tuntunan Roh Kudus yang ditaati serta hidup dalam persekutuan dengan orang benar, umat pilihan TUHAN
Semoga hikmat dari TUHAN yang berasal dari ATAS menjadikan kita disebut orang bijaksana dan orang yang memiliki pengertian dihadapan TUHAN.



Tulisan lainnya:
Hikmat Dalam Amsal Salomo
Berkenan Kepada TUHAN
Yesus Penasihat Ajaib
TUHAN Itu Bijaksana
Pandangan Akal Manusia Dalam Kristen
Kebenaran Dan Ilusi Pengetahuan


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)