Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 30 Agustus 2024

Perhatikan Kaki Dian Milikmu

Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Wahyu 2:5

Kaki dian menjadi salah satu perabot penting dalam Kemah Suci yang didirikan oleh Musa. Kaki Dian berada di tempat yang kudus bersama meja dengan roti sajian. Ada tertulis, Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. (Ibrani 9:2)

Peran dan fungsi Kaki Dian diantaranya adalah:
     
  • Simbol Kehadiran Allah: Kaki dian yang menyala terus-menerus melambangkan kehadiran Allah yang terus menerus menerangi dan menyertai umat-Nya. Cahaya yang dipancarkan kaki dian menjadi tanda akan kehadiran Allah yang kudus di tengah-tengah umat-Nya.
  • Pengingat akan Perjanjian: Kaki dian juga menjadi pengingat akan perjanjian Allah dengan umat-Nya. Cahaya yang menyala terus-menerus mengingatkan umat akan janji Allah untuk selalu menyertai mereka dan menjadi terang bagi mereka.
  • Lambang Kebenaran dan Kesucian: Cahaya yang murni dari kaki dian melambangkan kebenaran dan kesucian Allah. Cahaya ini juga menjadi panggilan bagi umat untuk hidup dalam kebenaran dan kesucian.
  • Petunjuk Jalan: Kaki dian memberikan penerangan bagi para imam dalam melaksanakan tugas-tugas mereka di dalam Kemah Suci. Cahaya yang dipancarkannya menjadi petunjuk jalan bagi mereka dalam menjalankan ibadah kepada Allah.
Kaki Dian yang ada di kemah suci dalam konteks Perjanjian Lama tetap relevan hingga saat ini. Rasul Yohanes mendapatkan wahyu tentang kaki dian, yaitu: "Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. (Wahyu 1:12-13)"

Yesus sebagai Penguasa dari kaki dian dapat bertindak mengambil dan atau memindahkan kaki dian jika kaki dian yang memancarkan cahaya diabaikan oleh suatu jemaat, dalam teks di atas adalah jemaat Efesus. Cahaya yang dipancarkan kaki dian dapat dikaitkan dengan:
  • Roh Kudus: Roh Kudus yang tinggal di dalam hati orang percaya juga menjadi sumber cahaya dan penerangan. Ia menuntun kita dalam kebenaran dan menguduskan kita.
  • Firman Tuhan: Firman Tuhan adalah seperti lampu bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Firman Tuhan menerangi jalan hidup kita dan menuntun kita kepada kebenaran.
  • Kristus: Yesus Kristus disebut sebagai terang dunia (Yohanes 8:12). Ia membawa terang ke dalam dunia yang gelap dan menjadi teladan bagi kita untuk hidup dalam terang.
Jemaat Efesus mendapatkan peringatan akan kehilangan kaki dian karena meninggalkan kasih semula. Mengapa bila kasih menjadi pudar berdampak hilangnya kaki dian yang melambangkan kehadiran Allah? Firman TUHAN menyampaikan pesan penting, yaitu: "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. (1 Korintus 13:1-3)

Bila seandainya menekankan hal membagi-bagikan segala sesuatu maka mungkin orang melakukan kebaikan bukan berdasarkan kasih, melainkan karena merasa terpaksa atau berada di bawah ancaman. Bisa pula perbuatan baik itu dilakukan sekadar karena kewajiban. Selain itu, bisa saja perbuatan baik itu dilakukan sebagai sebuah kebiasaan. Karena sudah rutin, perbuatan baik itu terus dilakukan tanpa adanya kasih. Jadi, orang berbuat baik secara mekanis seperti mesin. Berbuat hal yang baik adalah sebuah norma universal. Orang dituntut berbuat baik agar dapat diterima dalam pergaulan dan relasi yang lain. Namun, sungguh, orang pun bisa jatuh pada perbuatan baik yang tidak tulus dan tidak didasarkan kasih. Karena tuntutan sosial dan kebiasaan, orang melakukan kebaikan secara mekanis.

Benson Commentary berpendapat bahwa kaki dian akan disingkirkan, jika dianggap ditujukan kepada malaikat atau pendeta gereja, berarti, Kecuali engkau bertobat, Aku akan memindahkan kawanan domba yang sekarang berada di bawah pemeliharaanmu ke tempat lain, dan menaruhnya di bawah pemeliharaan pendeta lain, di mana kawanan itu akan dirawat dengan lebih baik. Jika dianggap ditujukan kepada gereja, itu menyiratkan bahwa gereja itu tidak boleh lagi terus menjadi gereja, jika para anggotanya tidak berusaha melakukan hal seperti dahulu pernah dilakukan maka terang Injil disingkirkan dari mereka.

Dr. Chandler memberi gambaran yang mencolok tentang Efesus berdasarkan temuan pada tahun 1764 dengan mengambil contoh desa kecil bernama Asalook maka didapatkan bahwa penduduknya terdiri dari beberapa petani Yunani, yang hidup dalam kesengsaraan, ketergantungan, dan ketidakpekaan yang ekstrem, yang merupakan perwakilan dari orang-orang yang termasyhur, dan menghuni reruntuhan kebesaran mereka. Sebagian tinggal di bawah bangunan-bangunan megah yang mereka dirikan; sebagian di bawah kubah stadion, dan tempat-tempat ramai dari hiburan ini; dan sebagian di jurang yang curam, di kuburan-kuburan yang menerima abu mereka. Jalan-jalannya tertutup dan ditumbuhi tanaman liar. Kawanan kambing digiring ke sana untuk berlindung dari terik matahari pada siang hari, dan suara burung gagak yang berkicau dari tambang tampaknya mengganggu kesunyiannya. Pusat-pusat peradaban yang sibuk, sekarang menjadi mangsa kesunyian, kehancuran, dan kematian. Dampak dari rusaknya gereja karena kehilangan kasih yang menyebabkan kaki dian dari kota Efesus diambil sangat tragis.

Sebelum kaki dian yang berada di jemaat Efesus diambil, TUHAN yang baik memberitahukan hal penting yaitu insaf bahwa telah jatuh karena meninggalkan kasih semula, lalu bertobat dan lakukan hal semula yang pernah dilakukan. Benson Commentary mencatat jika jemaat di Efesus memperhatikan peringatan TUHAN yang disampaikan oleh Rasul Yohanes maka:
  • Kenikmatan yang mungkin mereka peroleh seandainya mereka meneruskan apa yang mereka mulai, betapa lebih besarnya kebahagiaan sejati yang akan mereka peroleh dibanding apa yang sebenarnya mereka nikmati.
  • Betapa banyak kebaikan yang mungkin telah mereka lakukan, jika saja mereka bertekun dalam semangat yang mereka miliki saat memulai kehidupan baru dalam Kristus. Betapa banyak kebaikan yang mungkin dilakukan oleh kebanyakan orang Kristen daripada yang sebenarnya mereka capai.
  • Betapa besar pencapaian mereka dalam kehidupan ilahi, dan dalam pengetahuan agama, dibandingkan dengan apa yang telah mereka capai; yaitu, betapa lebih tinggi dan luas pandangan mereka tentang Kristus, dan pengetahuan mereka tentang Firman Tuhan.
  • Suatu kenangan akan keadaan mereka di masa lalu, yang jika dibandingkan dengan keadaan mereka sekarang, akan memberikan pengaruh yang kuat dalam menghasilkan pertobatan sejati.
TUHAN sangat mengenal setiap jemaat-Nya dan DIA "berjalan di tengah-tengahmu" Bila kehilangan kasih dan kesetiaan maka diri-Nya dapat tampil sebagai musuh dengan mengambil kaki dianmu dari tempatnya; dan akan meninggalkan gerejamu, dan berkata kepadamu, Lo-ammi, Kamu bukan umat-Ku. Ancaman yang sudah lama menjadi kenyataan; karena di manakah sekarang gereja Efesus yang terkenal itu?. Kasus Jemaat di Efesus menunjukkan bahwa Kristus akan menolak setiap perhimpunan atau jemaat, dan mengeluarkannya dari dalam kerajaan-Nya, jikalau mereka tidak bertobat dari kasih dan ketaatannya yang merosot kepada Tuhan Yesus Kristus.

Sebelum ditolak menjadi umat kepunyaan TUHAN, dampak kehilangan kaki dian diawali seperti dengan peristiwa:
  • Kegelapan spiritual: Tanpa kaki dian, jemaat akan kehilangan terang kebenaran. Mereka akan hidup dalam kegelapan rohani, kesulitan membedakan yang benar dan yang salah, serta rentan terhadap penyesatan.
  • Hilangnya pengurapan Roh Kudus: Kaki dian juga melambangkan pengurapan Roh Kudus. Kehilangan kaki dian berarti kehilangan kuasa dan penghiburan Roh Kudus dalam kehidupan mereka.
  • Kemunduran rohani: Tanpa bimbingan Roh Kudus dan terang kebenaran, jemaat akan mengalami kemunduran rohani. Mereka akan kehilangan semangat untuk melayani Tuhan dengan benar dan menjadi saksi-Nya.
  • Penghakiman: Ancaman pengambilan kaki dian adalah sebuah peringatan akan penghakiman yang akan datang jika jemaat tidak bertobat dan kembali kepada kasih mula-mula.
Dalam Kemah Suci, kaki dian ditempatkan berdampingan dengan roti sajian. Hal ini memberikan gambaran antara lain:
  • Cahaya dan Kehidupan:
    * Kaki dian melambangkan kehadiran Allah yang menyinari dan memberi hidup. Cahayanya menerangi kegelapan dan menuntun umat-Nya.
    * Roti sajian melambangkan kehidupan rohani yang diberikan Allah kepada umat-Nya. Roti ini adalah makanan rohani yang memelihara hubungan mereka dengan Tuhan.
    * Keduanya, cahaya dan kehidupan, saling melengkapi. Cahaya (kaki dian) menerangi jalan bagi kehidupan rohani (roti sajian).
  • Persekutuan yang Kudus:
    * Kaki dian menyala terus-menerus sebagai tanda bahwa Allah selalu hadir dan bersedia bersekutu dengan umat-Nya.
    * Roti sajian dipersembahkan sebagai tanda persekutuan umat dengan Allah.
    * Bersama-sama, mereka menggambarkan persekutuan yang kudus antara Allah dan umat-Nya.
  • Kebenaran dan Kehidupan:
    * Kaki dian melambangkan kebenaran Allah. Cahayanya menerangi kegelapan dosa dan menyingkapkan kebenaran.
    * Roti sajian melambangkan kehidupan yang diberikan oleh kebenaran itu. Dengan menerima kebenaran Allah, kita menerima hidup yang kekal.
    * Keduanya, kebenaran dan kehidupan, tidak dapat dipisahkan. Kebenaran membawa kehidupan, dan kehidupan hanya ditemukan dalam kebenaran.
  • Panggilan untuk Kekudusan:
    * Kaki dian menyala dengan minyak zaitun murni, melambangkan kehidupan yang kudus.
    * Roti sajian dibuat dengan tepung terbaik dan dipersembahkan secara khusus kepada Allah.
    * Keduanya memanggil umat untuk hidup kudus dan menguduskan diri bagi Allah.
Gereja di Efesus yang mulanya bertumbuh dihadapan TUHAN dan menjadi kesaksian yang hidup dalam komunitas penduduk di Efesus dalam perjalanan waktu alami hal yang tidak baik karena hilang kaki dian. Pesan dari peristiwa jemaat di Efesus antara lain:
  • Selalu waspada: Kita harus selalu berjaga-jaga agar tidak tergelincir dalam dosa dan kehilangan kasih mula-mula.
  • Tetap tekun berdoa: Doa adalah senjata yang ampuh untuk melawan godaan dan menjaga hubungan kita dengan Tuhan tetap erat.
  • Memperhatikan dan merenungkan firman Tuhan: Firman Tuhan adalah pedoman hidup kita. Dengan setia memperhatikan dan merenungkan, kita akan semakin mengenal kehendak Tuhan.
  • Bersekutu dengan sesama percaya atas dasar kasih: Persekutuan dengan sesama orang percaya akan memperkuat iman kita dan mendorong kita untuk terus bertumbuh.
Kaki dian yang diambil dari Jemaat di Efesus mengunakan kata "κινήσω" yang artinya kaki dian itu dipindahkan lokasinya ke tempat lain. Apakah kaki dian itu dapat bergerak pindah dari satu lokasi ke lokasi lain bila jemaat tersebut kasihnya menjadi pudar? Apakah kaki dian itu berkeliling dunia untuk memberikan sinar yang menerangi kehidupan manusia? Apakah Roh Kudus ditarik dari bumi karena di seluruh bumi umat TUHAN tidak hidup dalam kasih semula dan alami penurunan rohani? Ataukah karena Injil telah diberitakan di seluruh dunia sebagai kesaksian bagi seluruh manusia?

Selama terang Injil masih tetap disampaikan hendaklah kita tidak menutup mata kepada kebenaran Firman TUHAN sebab keadaan dunia yang dipengaruhi penguasa kegelapan cenderung menghendaki umat TUHAN tergelincir dan memilih lebih mencintai dunia. Selain menutup mata hal yang sejajar dengan itu adalah memilih tidak mau mendengarkan Firman TUHAN sebab kecenderungan memilih berita yang sesuai dengan selera manusia itu sendiri yaitu hal-hal yang kita disenangi dan kita percayai bukan yang murni dari TUHAN.

Kiranya kita berjalan dalam terang TUHAN melalui sikap kita yang memberikan perhatian terhadap kaki dian agar perjalanan hidup menempuh jalan yang lurus menurut penilaian TUHAN, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Langkah penting bagi kita adalah perhatikan kaki dian milikmu yang dikaruniakan TUHAN saat ini agar kehadiran TUHAN nyata dalam hidup kita di bumi yang menuntun dalam kebenaran dan kesucian lalu membawa masuk dalam kerajaan-Nya yang kekal.




"Keep the Lampstand"
Verse 1: Awake, O soul, to the call you’ve heard, The voice of God, His holy word. Remember the love you had at first, Turn back, repent, before the worst.
Pre-Chorus: For the lampstand’s light must never fade, Let not the flame in darkness wade.
Chorus: So repent and find your way, Return to love, don’t go astray. Live in truth, and let it guide, With the Spirit always by your side.
Verse 2: The world may tempt with fleeting joys, But heed the voice that gently toys. With every step, keep truth in sight, And follow the Spirit’s guiding light.
Pre-Chorus: For the lampstand’s light must never fade, Let not the flame in darkness wade.
Chorus: So repent and find your way, Return to love, don’t go astray. Live in truth, and let it guide, With the Spirit always by your side.
Bridge: Hold fast to what is pure and right, Walk in the Spirit day and night. For in His truth, you’ll find your place, In His love, you’ll know His grace.
Chorus: So repent and find your way, Return to love, don’t go astray. Live in truth, and let it guide, With the Spirit always by your side.
Outro: Let not your heart grow cold or hard, But let His love be your guard. With every breath, in every stride, Walk with the Spirit, your faithful guide.



Tulisan lainnya:
Mendapatkan Teguran Dari TUHAN
Terang Kristus Mengalahkan Penguasa Gelap
Pengaruh Mata Terhadap Tindakan
Menjadi Anak Terang
Tabernakel Berdasarkan Kitab Ibrani Dan Perjanjian Lama
Pengharapan Hidup Berdasarkan Injil Yohanes
Berdiam Dalam kasih Mula-mula





Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (81) budaya (47) dasar iman (92) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (40) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)