Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 27 Agustus 2024

Pesan Hidup Sederhana

Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Lukas 12:33

Makna dari teks di atas berbeda konteks dengan Amsal 11:24 yang tertulis: "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan" sehingga juallah segala milikmu lalu hasilnya dibagikan kepada orang yang membutuhkan tidak dapat berharap menjadi bertambah kaya sesuai dengan pernyataan Amsal 11:24. Menyebar harta memiliki konsep menjalankan aturan dalam mengelola keuangan seperti yang ditentukan oleh Hukum Taurat seperti meminjamkan uang tanpa ada riba, memberikan persembahan sulung, memberi perpuluhan, memberi sumbangan atau bantuan kepada anak yatim piatu, orang miskin, janda dan orang asing sesuai aturan Taurat, memberikan sisa hasil panen di ladang bagi orang lain sesuai ketentuan Taurat termasuk melakukan apa yang tertulis dalam merayakan tahun Yobel. Tindakan menjual segala milik kita lalu membagikan kepada orang atau termasuk ke organisasi amal apa pun adalah ajaran Yesus Kristus yang melampaui semua aturan Hukum Taurat dengan tidak berpikir bahwa harta benda di dunia akan menjadi bertambah banyak.

Bila teks ayat di atas dikaitkan dengan anjuran hidup sederhana maka hidup sederhana bukanlah sebatas dengan tindakan seperti:
* Minimalkan kepemilikan: Hanya beli barang yang benar-benar dibutuhkan dan bernilai jangka panjang.
* Hindari gaya hidup konsumtif: Jangan terjebak dalam membeli barang-barang mewah hanya untuk pamer.
* Nikmati pengalaman: Alih-alih membeli barang, carilah pengalaman baru seperti traveling, belajar hal baru, atau menghabiskan waktu bersama orang tersayang.
* Donasi: Sumbangkan sebagian kekayaan Anda kepada organisasi amal yang Anda percaya.
* Volunteer: Luangkan waktu untuk membantu orang lain secara sukarela.
* Berinvestasi sosial: Dukung bisnis sosial atau proyek-proyek yang berdampak positif pada masyarakat.

Pola hidup sederhana yang tercatat dalam Alkitab memiliki nilai spiritual, diantaranya:
* Koneksi yang lebih dalam dengan diri sendiri: Dengan mengurangi hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, kita memiliki lebih banyak waktu untuk merenung dan memahami diri sendiri dengan lebih baik. Ini memungkinkan kita untuk menemukan tujuan hidup yang lebih dalam dan menjalani hidup yang lebih autentik.
* Hubungan yang lebih berarti dengan orang lain: Ketika kita tidak terlalu terikat pada materi, kita lebih mampu menghargai hubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bisa membangun hubungan yang lebih tulus dan mendalam dengan keluarga, teman, dan komunitas.
* Rasa syukur yang lebih besar: Hidup sederhana mendorong kita untuk lebih menghargai segala berkah yang kita miliki. Dengan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, kita bisa mengembangkan rasa syukur yang lebih dalam.
* Kesadaran akan keterhubungan: Dengan mengurangi konsumsi dan lebih dekat dengan alam, kita bisa merasakan keterhubungan yang lebih mendalam dengan semua makhluk hidup dan alam semesta.
* Kebebasan dari belenggu materi: Ketika kita tidak terlalu terikat pada materi, kita menjadi lebih bebas dari kekhawatiran dan kecemasan. Kita bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti cinta, kasih sayang, dan pertumbuhan spiritual.
* Mendekatkan diri kepada Tuhan sebab salah dalam mengunakan kekayaan materi dapat menjadi penghalang dalam hubungan kita dengan Tuhan. Dengan hidup sederhana, kita dapat lebih fokus pada spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Contoh tindakan praktis sehari-hari yang mencerminkan hidup sederhana dalam pengajaran di Alkitab, diantaranya:
* Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! (Roma 12:16)
* Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, (1 Timotius 2:9)
* Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan. (1 Timotius 2:15)
* Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. (Titus 2:2)

Dalam percakapan Yesus dengan orang muda yang kaya. Ketika Yesus menjelaskan untuk ingin jadi sempurna tidak cukup hanya melakukan seluruh hukum Taurat sebab jika ingin sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikan itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku (YESUS). (Matius 19:21)

TUHAN mengetahui bahwa hanya sedikit sekali yang mau menjalani hidup sempurna. Hidup sempurna jauh melampaui ketentuan hanya sebatas menjadi warga kerajaan surga yang memiliki hak penuh dalam kerajaan Allah di keabadian setelah meningal dunia atau dipanggil pulang oleh Bapa di Surga. Sekalipun hanya sedikit sekali orang yang memutuskan untuk berjuang menjalani hidup sempurna berdasarkan ajaran Yesus, teks di atas memberikan sejumlah nilai yang penting dalam menjalani hidup di bumi, yaitu antara lain:
  • Prioritas Harta Surga: Ayat ini menekankan bahwa harta yang paling berharga bukanlah harta duniawi, tetapi harta surgawi. Harta surgawi adalah hal-hal yang bersifat rohani dan abadi, seperti iman, kasih, dan hubungan dengan Tuhan.
  • Memberi kepada Orang Lain: Ayat ini juga mengajarkan tentang pentingnya memberi kepada orang lain. Dengan memberikan kepada orang yang membutuhkan, kita sedang mengumpulkan harta di surga.
  • Menolak Materialisme: Ayat ini mendorong kita untuk tidak terikat pada materi. Kita harus belajar untuk hidup sederhana dan tidak mengejar kekayaan duniawi.
  • Percaya pada Tuhan: Ayat ini mengajarkan bahwa kita harus percaya pada Tuhan dan percaya bahwa Ia akan menyediakan segala kebutuhan kita.
Lukas 12:33 adalah ajaran Yesus yang lebih dalam dari penjabaran konsep "consilium evangelicum dan kaul kemiskinan (Bisping)" sebab jika melakukan ajaran Yesus harus berani melakukannya secara mandiri berdasarkan iman sekalipun tanpa dukungan dari organisasi keagamaan yang mendukung kelangsungan hidup di bumi dalam menjalani kehidupan seperti Kristus. Sekilas dari konsep "consilium evangelicum dan kaul kemiskinan (Bisping)" adalah:
Secara harfiah, "consilium evangelicum" berarti "nasihat injili". Ini mengacu pada serangkaian janji khidmat dan sukarela yang dibuat oleh seorang pria atau wanita yang menjalankan agama, di samping tiga kaul tradisional (kesucian, ketaatan dan stabilitas). Nasihat injili ini dianggap sebagai karunia khusus Roh Kudus dan cara yang lebih radikal dalam mengikuti Kristus.
Kaul kemiskinan adalah salah satu nasihat injili yang paling terkenal. Ini menyiratkan penolakan sukarela terhadap harta benda dan komitmen untuk hidup sederhana dan miskin, meniru kehidupan Yesus.
Bisping dan consilium evangelicum biasanya dilakukan oleh kalangan Katolik dimana gereja Katolik memberikan perhatikan kepada mereka yang memutuskan melakukan hal tersebut.

Dalam kehidupan jemaat mula-mula tercatat bahwa ada sejumlah orang yang melakukan tindakan yang disarankan Yesus terhadap orang muda yang kaya, yaitu menjual harta miliknya. Seperti terdapat dalam Kisah Para Rasul:
* dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. (Kisah Para Rasul 2:45)
* Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa. (Kisah Para Rasul 4:34)
* Ia (Barnabas) menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. (Kisah Para rasul 4:37)

Yesus Kristus, sebagai sosok yang menjadi teladan bagi umat Kristiani, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kehidupan sederhana dan melepaskan diri dari kemewahan duniawi. Beberapa bukti konkrit yang dapat kita lihat dari kehidupan-Nya:
  • Tidak memiliki rumah tetap: Sepanjang pelayanan-Nya, Yesus tidak memiliki rumah tetap. Ia berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, seringkali menginap di rumah orang-orang yang percaya kepada-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus tidak terikat pada harta benda atau tempat tinggal yang mewah.
  • Hidup sederhana: Yesus dan para murid-Nya hidup sederhana. Mereka seringkali berjalan kaki, makan makanan sederhana, dan mengenakan pakaian yang sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus tidak mengejar gaya hidup yang mewah dan konsumtif.
  • Menolak tawaran kekuasaan: Yesus menolak tawaran untuk menjadi raja duniawi. Ia memilih jalan penderitaan dan kematian di kayu salib daripada mengejar kekuasaan dan kekayaan duniawi.
  • Mengajarkan tentang kekayaan: Yesus sering mengajarkan tentang bahaya mencintai uang dan harta benda. Ia mengingatkan murid-murid-Nya bahwa kekayaan tidak dapat membawa kebahagiaan sejati dan bahwa lebih baik memberikan daripada menerima.
  • Contoh pelayanan: Yesus melayani orang-orang miskin, sakit, dan tertindas. Ia tidak memilih-milih orang yang akan Ia layani, tetapi dengan rela memberikan diri-Nya untuk membantu sesama.
Anjuran hidup sederhana tidak dapat dilepaskan dari sejumlah prinsip yang diajarkan oleh Alkitab, diantaranya:
  • Kepuasan: Alkitab mengajarkan kita untuk bersyukur dengan apa yang kita miliki dan tidak terikat pada kekayaan materi. Yesus sendiri memberikan contoh hidup sederhana dan melepaskan segala kenyamanan duniawi.
  • Prioritas: Alkitab menekankan pentingnya memprioritaskan hubungan dengan Tuhan dan sesama daripada mengejar kekayaan duniawi.
  • Keadilan: Alkitab mendorong kita untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan dan tidak menimbun kekayaan untuk diri sendiri.
  • Kerendahan hati: Orang yang rendah hati tidak terobsesi dengan status sosial atau kekayaan materi.
  • Percaya pada Tuhan: Alkitab mengajarkan kita untuk percaya bahwa Tuhan akan menyediakan segala kebutuhan kita.
Harta milik pribadi yang dijual untuk dibagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan harus dilakukan karena adanya kasih yang menggerakkan bertindak demikian. Tindakan kasih bukan agar TUHAN memperhitungkan sebagai jasa yang harus sehingga menuntut TUHAN untuk bertindak sesuatu seperti memberkati dan menjawab doa atau harapan kita di dunia melainkan karena mengasihi sesama kemudian arahkan hati kepada upah yang disediakan TUHAN dalam kekekalan di kerajaan surga.

Harta kekayaan kita di surga yang dikumpulkan selama hidup di bumi bersifat:
  • Harta yang tidak akan habis. Sampai kapan pun kita memakainya, harta itu sama sekali tidak akan berkurang. Tidak ada bahaya bahwa kita akan melihat bagian dasar pundi-pundi itu.
  • Harta yang tidak ada dalam bahaya akan dirampok, sebab tidak ada pencuri yang dapat mendekatinya. Apa yang disimpan di sorga tidak akan dapat dijamah oleh musuh.
  • Harta yang tidak akan rusak karena disimpan, apalagi sampai berkurang karena digunakan. Ngengat tidak akan merusakkannya, seperti ia merusakkan pakaian yang kita pakai sekarang.
  • Harta telah tersimpan di surga dan selanjutnya pelihara dan berdiamlah dalam kasih karunia TUHAN yang menyelamatkan setiap orang percaya dengan tetap hidup oleh iman yang menyelamatkan dalam nama Yesus Kristus.
Anjuran hidup sederhana yang sesuai dengan ajaran Yesus memiliki pengertian yang lebih dalam dibandingkan seperti:
  • Mark Zuckerberg: Meskipun memiliki kekayaan miliaran dolar, ia memilih untuk hidup sederhana, mengenakan pakaian kasual, dan tinggal di rumah yang tidak mewah.
  • Warren Buffett: Investor legendaris ini dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana dan komitmennya untuk berfilantropi.
Hidup sederhana adalah sikap kita yang telah memiliki hak masuk dalam kerajaan Allah di surga karena mengalami kelahiran baru dalam Kristus Yesus sehingga TUHAN menuntun kita untuk mengumpulkan harta di surga dengan tindakan iman untuk hidup sederhana diikuti kerelaan memberi dan menolong orang-orang di sekeliling kita. Tindakan menjual harta dan dibagi-bagikan akan melatih untuk hidup selalu berdasarkan iman bahwa kasih karunia TUHAN yang ajaib mampu memelihara kehidupan kita hingga keabadian dalam Kristus Yesus TUHAN meski dianggap bodoh oleh dunia.

Pesan hidup sederhana ditujukan bagi setiap lapisan sosial ekonomi dalam masyarakat. Yesus telah memberitahukan hal ini dalam Kitab Markus 12:42-43 yang tertulis: "Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan." Janda miskin dengan memberi satu duit sudah dinyatakan menjalani hidup sederhana dalam penilaian Yesus. TUHAN memiliki penilaian yang adil, benar dan tepat bagi setiap orang untuk dinyatakan siapa yang bersikap mengikuti ajaran Yesus dalam hal kesederhanaan menjalani kehidupan di bumi.

Ada janji TUHAN bagi orang-orang yang hidup sesuai pesan-Nya, yaitu "TUHAN memelihara hidupnya sekalipun bukan bertumpu dalam hal-hal bersifat materi" Pemazmur dalam Mazmur 116:6 dengan iman menyatakan bahwa "TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku".




"The Right Lifestyle"
Verse 1: In a world that seeks and strives, For treasures that won't survive, We choose to live a different way, To store our riches where they stay.
Pre-Chorus: Not in gold, not in wealth, But in heaven’s store of health.
Chorus: We’ll lay our treasures in the skies, Where moth nor rust can ever rise. We’ll give to those who need the most, And in God’s grace, we’ll find our boast.
Verse 2: A life that’s simple, pure, and true, Not bound by what we own or do. We’ll trust in God for daily bread, And in His love, we’ll rest our head.
Pre-Chorus: Not in things that fade away, But in the hope of heaven’s day.
Chorus: We’ll lay our treasures in the skies, Where moth nor rust can ever rise. We’ll give to those who need the most, And in God’s grace, we’ll find our boast.
Bridge: So let’s live with open hands, Giving freely, as He commands. For what we keep will fade to dust, But what we give, in God we trust.
Chorus: We’ll lay our treasures in the skies, Where moth nor rust can ever rise. We’ll give to those who need the most, And in God’s grace, we’ll find our boast.
Outro: Our hearts are set on things above, In Christ alone, we place our love. With every gift and every prayer, We’ll build our treasure over there.



Tulisan lainnya:
Menyimpan Dan Memiliki Harta Di Surga
Mengatasi Ketamakan Dan Hamba Uang
Tinjauan Alkitab Tentang Menabung
Gaya Hidup Dan Kesejahteraan
Latihan Rohani Menuju Kesalehan
Ajaran Memberi Sumbangan Berdasarkan Alkitab
Solidaritas Kemanusiaan





Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (81) budaya (47) dasar iman (92) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (40) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)