Raja Uzia ditolong TUHAN hingga memperoleh keberhasilan sehingga memiliki pengaruh besar di negara-negara kawasannya. Hal itu terungkap, seperti:
- Menang perang atas Filistin yaitu musuh bebuyutan umat Allah, dan meruntuhkan benteng-benteng segala kota mereka, dan menaruh pangkalan tentaranya di antara mereka (ay. 6). Orang Amon diwajibkannya membayar upeti (ay. 8).
- Namanya tenar dan dirayakan di seluruh negeri-negeri tetangga sebab peroleh kemasyhuran sejati dan membuat terhormat.
- Uzia tidak melupakan pertahanan kerajaan di tanah airnya, ia mendirikan menara di Yerusalem serta mengokohkannya hingga wilayah pedesaan, ia mendirikan juga menara-menara di padang gurun (ay. 10) untuk melindungi masyarakat desa dari serangan penjarah, gerombolan orang yang kadang menakutkan dan merampok mereka.
- Uzia banyak mengurusi peternakan dan pertanian, mempekerjakan banyak orang, dan memperoleh kekayaan besar dari usaha itu.
- Pasukan tentaranya yang siap tempur. Uzia memiliki dua pasukan tentara yang siap yaitu: tentara yang sanggup berperang untuk bergerak ke luar negeri sehingga membawa jarahan dari negeri-negeri tetangga sebagai balasan atas penyerangan yang begitu sering mereka lakukan atas Yehuda dan Pasukan pengawal dan pertahanan yang siap melindungi negeri apabila diserang. Jumlah dan kekuatan mereka sangatlah besar sehingga mereka gagah perkasa dalam berperang. Perhatian pun diberikan kepada teknologi perlatan perang sehingga berkembang keahlian dan ketrampilan untuk menciptakan alat-alat perang.
- Kemampuan Ekonomi (Ukuran dan atribut ekonomi dengan relevansi geopolitik paling tinggi) seperti: Produk Domestik Bruto, Internal leverage, teknologi dan "connectivity".
- Kekuatan Militer yang diukur seperti: pengeluaran pertahanan, pengeluaran militer, pasukan senjata dan persenjataan.
- Kemampuan penunjang seperti: Ketahanan, sumber daya masa depan, hubungan ekonomi, jaringan pertahanan, pengaruh diplomatik, pengaruh budaya.
- Tahun 2020: $778 miliar (3,7% dari GDP)
- Tahun 2021: $773 miliar (3,1% dari GDP)
- Tahun 2022: $813,3 miliar (3,2% dari GDP)
Berikut beberapa cara bagaimana persenjataan dapat digunakan untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan:
- Ancaman dan paksaan: Kekuatan militer dapat digunakan untuk mengancam atau memaksa pihak lain untuk tunduk pada kehendak penguasa.
- Perang: Kekuatan militer dapat digunakan untuk memenangkan perang dan menaklukkan wilayah atau rakyat baru.
- Penindasan: Kekuatan militer dapat digunakan untuk menindas dan mengendalikan rakyat, sehingga mereka tidak dapat menantang kekuasaan penguasa.
- Sumber daya: Kekuasaan dapat digunakan untuk mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan persenjataan, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan teknologi.
- Penelitian dan pengembangan: Kekuasaan dapat digunakan untuk mendanai penelitian dan pengembangan teknologi persenjataan baru.
- Kontrol perdagangan: Kekuasaan dapat digunakan untuk mengendalikan perdagangan senjata, sehingga penguasa dapat memastikan bahwa mereka memiliki akses ke persenjataan yang paling canggih.
- Keamanan: Persenjataan dapat digunakan untuk menjaga keamanan dan stabilitas, tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan agresi dan peperangan.
- Ekonomi: Persenjataan dapat menjadi sumber daya ekonomi yang penting, tetapi juga dapat menjadi beban keuangan yang besar.
- Hak asasi manusia: Persenjataan dapat digunakan untuk melindungi hak asasi manusia, tetapi juga dapat digunakan untuk melanggarnya.
- Ketidakstabilan: Kekuatan yang diperoleh melalui persenjataan seringkali rapuh dan mudah goyah. Ketakutan dan intimidasi yang digunakan untuk mempertahankan kekuasaan dapat memicu perlawanan dan pemberontakan.
- Biaya tinggi: Persenjataan membutuhkan biaya yang besar untuk pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaannya. Hal ini dapat membebani ekonomi dan menghambat pembangunan di bidang lain.
- Eskalasi konflik: Penggunaan persenjataan dapat meningkatkan risiko eskalasi konflik dan peperangan. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan besar, korban jiwa, dan krisis kemanusiaan.
- Ketergantungan pada kekuatan militer: Terlalu bergantung pada kekuatan militer dapat melemahkan kemampuan negara untuk menyelesaikan masalah melalui diplomasi dan negosiasi.
- Degradasi moral: Penggunaan persenjataan, terutama dalam peperangan, dapat merusak moral dan nilai-nilai kemanusiaan. Brutalitas dan kekejaman yang terjadi dalam perang dapat meninggalkan trauma dan luka mendalam bagi masyarakat.
- Ancaman proliferasi: Perkembangan dan proliferasi persenjataan, terutama senjata pemusnah massal, dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana global.
- Ketidakadilan: Kekuatan yang diperoleh melalui persenjataan seringkali digunakan untuk menindas kelompok minoritas dan memperkuat ketidakadilan sosial.
- Ketidakpercayaan: Penggunaan persenjataan dapat menciptakan rasa takut dan ketidakpercayaan antar negara dan masyarakat, sehingga menghambat kerjasama dan perdamaian global.
- Bangsa Yehuda saat zaman Uzia yang memiliki pengaruh besar di kawasan tersebut karena militer yang kuat tetapi sayang Uzia kemudian tinggi hati dan berubah setia kepada Allah sehingga ambil alih tugas para imam dan dihukum TUHAN dengan kusta
- Kekaisaran Romawi: Kekaisaran Romawi adalah salah satu kekaisaran paling kuat dalam sejarah, dan kekuatannya sebagian besar didasarkan pada kekuatan militernya. Kekaisaran Romawi memiliki pasukan yang besar dan terlatih dengan baik, yang digunakannya untuk menaklukkan wilayah baru dan mempertahankan kekuasaannya.
- Perang Dingin: Perang Dingin adalah periode ketegangan dan perlombaan senjata antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kedua negara ini memiliki persenjataan nuklir yang besar, yang digunakannya untuk mengancam satu sama lain.
- Ancaman global: Amerika Serikat memiliki peran kepemimpinan dalam keamanan global dan terlibat dalam berbagai operasi militer di seluruh dunia.
- Teknologi militer: Amerika Serikat berinvestasi besar dalam penelitian dan pengembangan teknologi militer mutakhir.
- Ukuran dan kompleksitas angkatan bersenjata: Amerika Serikat memiliki angkatan bersenjata yang besar dan kompleks dengan berbagai cabang dan layanan.
- Beban ekonomi: Anggaran militer yang tinggi dapat membebani ekonomi dan menghambat program-program lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
- Perlombaan senjata: Tingginya anggaran militer Amerika dapat memicu perlombaan senjata dengan negara-negara lain.
- Ketidakstabilan global: Penggunaan kekuatan militer Amerika dapat menyebabkan ketidakstabilan di kawasan lain.
- Perang Vietnam: Perang Vietnam adalah contoh bagaimana penggunaan kekuatan militer yang berlebihan dapat mengakibatkan kekalahan dan trauma bagi negara yang menggunakannya.
- Perang Saudara Suriah: Perang Saudara Suriah adalah contoh bagaimana penggunaan persenjataan dapat memicu krisis kemanusiaan dan memperparah konflik internal.
- Proliferasi nuklir: Proliferasi nuklir adalah contoh bagaimana penyebaran senjata pemusnah massal dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana global.
- Tulisan lainnya:
- Pengantar Negara Dan Persenjataan
- Pikiran Arena Awal Pertempuran
- TUHAN Adalah Menara Yang Kuat
- Rahasia TUHAN Untuk Menjadi Besar
- Manusia Dan Konflik Suatu Pengantar
- Pengaruh Keberdosaan Terhadap Kekuasaan