Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 10 Agustus 2024

Sikap Yesus Terhadap Pengemis

Dalam Catatan Alkitab, Yesus melakukan kontak dengan sejumlah pengemis dan juga menjadi tokoh dalam sebuah perumpamaan. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah teks, diantaranya:
  • Markus 10:46; Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
  • Lukas 16:20; Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
  • Yohanes 9:8; Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"
Batasan dari kata "pengemis" adalah seseorang yang meminta-minta belas kasihan atau sumbangan dari orang lain, biasanya di tempat umum, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka seringkali berada dalam kondisi ekonomi yang sulit dan tidak memiliki sumber penghasilan tetap dengan ciri ciri:
  • Meminta-minta: Tindakan utama yang dilakukan adalah meminta uang atau barang kepada orang lain.
  • Kondisi fisik: Sering terlihat dalam kondisi yang kurang baik, seperti pakaian lusuh, tubuh kurus, atau cacat fisik.
  • Tempat mangkal: Biasanya berada di tempat-tempat yang ramai seperti pasar, terminal, stasiun, atau persimpangan jalan.
  • Cara meminta: Ada berbagai cara yang digunakan, mulai dari mengucapkan kata-kata permohonan, menunjukkan kondisi fisik yang memprihatinkan, hingga membawa anak kecil.
Penyebab seseorang menjadi pengemis yang benar-benar pengemis adalah:
  • Kemiskinan ekstrem: Tidak memiliki pekerjaan tetap atau penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  • Cacat fisik atau mental: Membuat sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan mandiri secara finansial.
  • Kehilangan keluarga atau tempat tinggal: Membuat mereka tidak memiliki tempat untuk bergantung dan terpaksa hidup di jalanan.
  • Ketergantungan pada belas kasihan: Setelah terbiasa meminta-minta, beberapa orang sulit untuk kembali ke kehidupan normal dan mencari pekerjaan.
Catatan Alkitab yang dicantumkan di atas ada dua orang pengemis, yaitu "Bartimeus di Yerikho" dan "seorang buta sejak lahir di dekat kolam Siloam wilayah Yerusalem" Sebagai contoh dalam hubungan Yesus dengan pengemis adalah Bartimeus karena namanya disebut dengan jelas. Peristiwa itu terjadi saat Yesus mendekati Yerikho, seorang buta sedang duduk di pinggir jalan sambil mengemis. Ketika ia mendengar orang banyak lewat, ia bertanya apa yang sedang terjadi. Mereka berkata kepadanya, “Yesus dari Nazaret sedang lewat.” Ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan-Nya menegur-Nya dan menyuruh-Nya diam, tetapi ia malah berteriak lebih keras lagi, “Anak Daud, kasihanilah aku!”

Pengemis buta itu tahu bahwa Yesus lewat dan berseru memohon belas kasihan. Ketika ia ditegur dan diminta untuk diam, ia malah berteriak lebih keras lagi . Ia mengenal Yesus dan apa yang dapat Ia lakukan untuknya. Ia harus melakukannya, atau mengapa ia terus menerus memohon belas kasihan? Pengemis menunjukkan iman yang besar dengan terus memanggil Yesus—bahkan ketika ia diminta untuk diam. Ia tidak ingin kehilangan kesempatannya.

Yesus Mendengarkan dan menanggapi Pengemis yang berteriak kepada-Nya. Yesus pun berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Yesus memperhatikan setiap yang berseru kepada-Nya termasuk dari kalangan pengemis. Ketika orang itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kau inginkan Aku perbuat bagimu?” Jawabnya, “Tuhan, aku ingin melihat.”

Yesus Memberikan Apa yang Dibutuhkan. Yesus berkata kepadanya, “Melihatlah, imanmu telah menyembuhkan engkau.” Seketika itu juga ia dapat melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuji Allah. Dan semua orang yang melihat hal itu pun memuji Allah.

Beberapa prinsip yang dapat kita petik dari Alkitab terkait dengan pengemis:
  • Kasih kepada sesama: Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri. Ini berarti kita harus peduli terhadap penderitaan orang lain, termasuk mereka yang hidup dalam kemiskinan sehingga jadi pengemis.
  • Belas kasihan: Alkitab seringkali mendorong kita untuk memiliki belas kasihan kepada orang yang lemah dan membutuhkan. Yesus sendiri dikenal sering menunjukkan belas kasihan kepada orang sakit, miskin, dan tertindas.
  • Keadilan: Alkitab juga mengajarkan tentang pentingnya keadilan. Ini berarti kita harus berusaha untuk menciptakan masyarakat yang adil, di mana semua orang memiliki kesempatan yang sama.
Prinsip-prinsip Alkitab dalam menghadapi pengemis telah diuraikan, lalu tindakan kita yang dapat dilakukan adalah seperti:
  • Memberi: Alkitab mendorong kita untuk memberi kepada orang yang membutuhkan. Namun, pemberian ini tidak hanya sebatas materi, tetapi juga waktu, perhatian, dan dukungan emosional.
  • Membantu: Kita dapat membantu pengemis dengan cara yang lebih berkelanjutan, misalnya dengan mencarikan pekerjaan, memberikan pendidikan, atau membantu mereka mendapatkan akses ke layanan kesehatan.
  • Advokasi: Kita dapat menjadi suara bagi mereka yang tidak memiliki suara, dengan mengadvokasi kebijakan-kebijakan yang lebih baik untuk mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan.
  • Mengubah sistem: Alkitab juga mengajak kita untuk tidak hanya fokus pada tindakan individu, tetapi juga untuk mengubah sistem yang menciptakan kemiskinan dan ketidakadilan.
Ada sejumlah ayat Alkitab tentang Orang Miskin yang dapat membantu memahami keberadaan pengemis, misal:
  • “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya.” – Amsal 19:17
  • Tetapi aku ini miskin dan berkekurangan; kiranya TUHAN memperhatikan aku. Engkaulah penolongku dan penyelamatku; Engkaulah Allahku, janganlah menunda-nunda. – Mazmur 40:17
  • Orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada padamu. – Matius 26:11
  • Orang miskin memohon belas kasihan, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar. – Amsal 18:23
Sikap Yesus terhadap pengemis adalah wujud dari pengajaran-Nya, misalnya:
  • Matius 25:35-36,40: " Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.... Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
  • Yakobus 2:14-16: "Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?"
Pengemis memerlukan pertolongan dan sebenarnya, kita semua adalah pengemis yang sangat membutuhkan Yesus. Tuhan tidak mengabaikan kita. Dia tidak menahan apa yang paling kita butuhkan. Dia menunjukkan belas kasihan dan memberikan Putra-Nya yang terkasih bagi kita. Sadarilah nats Alkitab:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. – Yohanes 3:16

Jika pengemis Bartimeus perlu Yesus agar dapat melihat maka kita memerlukan Yesus dalam banyak hal dalam hidup di bumi dan juga tawaran kasih karunia yang menyelamatkan raih hidup kekal. Jika melihat sekitar kita ada pengemis maka ketahuilah bahwa diri kita pun perlu Yesus meski kebutuhan berbeda. Kepada Yesus kita mohon belas kasih yang disesuaikan dengan keberadaan dan kebutuhan.

Bersikaplah bijaksana terhadap pengemis sebab kita pun memohon belas kasihan dari TUHAN. Tuhan dengan penuh kasih dan berbelas-kasihan memperhatikan orang yang berseru kepada-Nya




"A Helping Hand"
Verse 1: Walking down the dusty road, He heard a voice, a desperate call. Bartimaeus, blind and broken, Yet his faith stood firm and tall.
Pre-Chorus: Jesus stopped, and love poured out, With mercy, He removed all doubt.
Chorus: Open your heart, and lend a hand, Like Jesus did, when love was planned. Give what you can, with a willing heart, For in His name, we play our part.
Verse 2: Not just silver, not just gold, But a touch of love, a story told. In every need, we hear the cry, Like Jesus did, we can reply.
Pre-Chorus: With every gift, no matter small, God’s love can change and heal it all.
Chorus: Open your heart, and lend a hand, Like Jesus did, when love was planned. Give what you can, with a willing heart, For in His name, we play our part.
Bridge: In the face of need, don’t turn away, Like Jesus, love should lead the way. A simple act, a helping hand, Can spread God’s love across the land.
Chorus: Open your heart, and lend a hand, Like Jesus did, when love was planned. Give what you can, with a willing heart, For in His name, we play our part.
Outro: So when you see a soul in pain, Remember how our Savior came. Give with joy, and let love show, For in His steps, we all should go.



Tulisan lainnya:
Anak Abraham Tetapi Beban Sosial
Kemiskinan Berdasarkan Perjanjian Lama dan 2 Korintus
Pandangan Alkitab Tentang Orang Cacat
Miskin Dalam Kitab Mazmur
Berbahagialah Yang Miskin
Solidaritas Kemanusiaan
Ajaran Memberi Sumbangan Berdasarkan Alkitab





Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (81) budaya (47) dasar iman (92) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (40) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)