Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 05 Agustus 2024

TUHAN Itu Mengoyakkan Kain Perkabungan

וּבִלַּע֙ בָּהָ֣ר הַזֶּ֔ה פְּנֵֽי־הַלֹּ֥וט ׀ הַלֹּ֖וט עַל־כָּל־הָֽעַמִּ֑ים וְהַמַּסֵּכָ֥ה הַנְּסוּכָ֖ה עַל־כָּל־הַגֹּויִֽם׃
Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.Yesaya 25:7 - TB

Teks di atas memberitahukan bahwa TUHAN menghancurkan penutup wajah yang menyelubungi segala semua orang dari segala bangsa. Selubung yang menutupi wajah segala bangsa oleh Terjemahan Baru diartikan kain perkabungan. Selain kain perkabungan, penutup wajah menurut Utley dapat berarti:
  • Kematian (lihat Yesaya 25:8)
  • Tanda berkabung untuk orang yang meninggal ( 2 Samuel 15:30)
  • Tanda malu (bandingkan 2 Samuel 19:5; Yeremia 14:3)
  • Kebutaan rohani (2 Korintus 3:15-16; Efesus 4:18.)
  • Penyembahan berhala yang bersifat "rahasia" (Keluaran 7:22; 8:7,18)
Penutup wajah yang menyelubungi bangsa-bangsa menurut Utley diduga merujuk kepada agama-agama palsu yang telah membutakan mata manusia yang telah jatuh karena sekalipun mengenal Allah tetapi tidak memuliakan Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Pikiran menjadi sia-sia, hati mereka bodoh menjadi gelap dengan tindakan yang menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan yang fana ....

Pengertian wajah bangsa-bangsa tertutup "oleh kain perkabungan" melalui konteks sejarah dan sosial saat Yesaya menulis nubuat dengan memandang pada masa itu, bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain sering mengalami:
  • Penindasan dan Perbudakan: Banyak bangsa mengalami penjajahan dan perbudakan yang menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan.
  • Penyakit dan Wabah: Penyakit menular seringkali mewabah dan menyebabkan kematian massal.
  • Kematian dan Duka: Kehilangan orang yang dicintai adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, dan kematian seringkali membawa duka yang mendalam.
  • Ketidakadilan Sosial: Ketimpangan sosial dan ketidakadilan seringkali menyebabkan penderitaan bagi banyak orang.
Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary menyatakan bahwa penutup wajah atau kerudung adalah kabut ketidaktahuan tentang keadaan di masa depan, dan jalan menuju kehidupan kekal, yang menyelimuti bangsa-bangsa (Efesus 4:18) dan orang Yahudi yang tidak percaya (2 Korintus 3:15). Akan tetapi, orang Yahudi harus terlebih dahulu bertobat sebelum "semua bangsa" bertobat; karena "di gunung ini," yaitu Sion, tabir akan ditanggalkan bagi bangsa-bangsa yang terakhir (Mazmur 102:13, 15, 16, 21, 22; Roma 11:12).

Berdasarkan pendekatan "Efek Dunning-Kruger" dan "Hubris" maka manusia yang tidak mengetahui masa depan tetapi terkadang berlagak sok tahu (snob) sehingga bertindak sebagai pengajar yang mengajar menurut kebenarannya sendiri bukan berdasarkan ajaran yang diterima dari TUHAN. Mereka yang tidak tahu masa depan seperti orang buta menuntun orang buta. Hal ini dipertegas dengan menolak dan tidak percaya terhadap berita Injil yang menyampaikan jalan keselamatan melalui Yesus, Sang Firman yang datang menyampaikan kabar sukacita dari Bapa Surgawi.

Selubung yang menutupi wajah segala bangsa yang berdampak menurut Terjemahan Baru adalah kain perkabungan disebabkan:
  • Dosa: Dosa adalah akar dari segala penderitaan manusia. Akibat dosa, manusia mengalami kematian, penyakit, dan berbagai bentuk kesengsaraan lainnya.
  • Keadilan Allah: Allah adalah Allah yang adil. Ia membenci dosa dan ketidakadilan. Oleh karena itu, dosa membawa konsekuensi yang menyakitkan ketika Allah bertindak menegakkan keadilan
Kesaksian Kitab Suci tentang selubung yang menyelubungi bangsa bangsa dapat dilihat teks Alkitab, misal: "Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. (2 Korintus 3:14-16)

Terselubungnya wajah mengakibatkan mata tertutup oleh selubung penutup. Dalam pengertian ayat di atas selubung itu bukan bersifat sementara tetapi permanen. Jika mencontoh dunia kedokteran, mata yang menyebabkan tertutup misalnya: "blefaritis, hordeolum, chalazion dan masalah neurologis seperti stroke atau tumor otak. Ganguan kesehatan ini berdampak kepada: "kehilangan penglihatan, penglihatan kabur atau gangguan persepsi kedalaman". Akibat gangguan mata berdampak: "Alami keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari, Terjadinya pengurangan kualitas hidup dan meningkatnya resiko kecelakaan"

Kehidupan yang diselubungi oleh dosa karena menjadi hamba dosa membuat kondisi rohani menjadi gelap sehingga bukan hanya mengakibatkan kegagalan mendapatkan hidup kekal di surga melainkan seperti pada penyakit medis maka secara rohani pun berakibat keterbatasan atau tidak mampu melakukan aktivitas sesuai yang TUHAN inginkan dalam hidup ini, kualitas spiritual dan moral tidak memenuhi standar yang berakhir terjadinya kecelakaan rohani karena berakhir di lautan api kekal, neraka.

Barnes' Notes on the Bible menekankan "di gunung ini permukaan penutup" menunjuk gunung Sion, atau Yerusalem menjadi tempat transaksi besar dari rencana penebusan akan diselesaikan. Penebusan adalah tindakan mengoyakkan permukaan penutup "wajah" sehingga permukaan penutup itu terhapus, menghilang atau hancur. Di Gunung Sion ada harapan karena munculnya janji pembebasan dimana Allah akan datang untuk "mengoyak" kain penutup (tabir) dan membawa sukacita serta keselamatan bagi seluruh umat manusia. Saat Allah mengoyakkan tabir maka "ketidaktahuan, takhayul, kejahatan, dan kesengsaraan yang menutupi bumi" terlepas.

Penutup yang menyelubungi menjadi koyak adanya pengajaran TUHAN di Gunung Sion. Sion seringkali digunakan sebagai simbol dari tempat kediaman Tuhan, tempat di mana umat-Nya berkumpul untuk menyembah dan menerima bimbingan-Nya. Hubungan gunung Sion dengan pengajaran TUHAN diantaranya:
  • Sion sebagai tempat suci: Sion sering kali disebut sebagai tempat suci, kota suci, atau gunung suci. Sebagai tempat yang kudus, Sion menjadi tempat di mana umat Allah berkumpul untuk menyembah dan menerima firman Tuhan.
  • Sion sebagai simbol umat Tuhan: Dalam beberapa konteks, Sion digunakan sebagai simbol untuk umat Tuhan yang terpilih. Pengajaran Tuhan diberikan kepada umat-Nya, sehingga secara tidak langsung mengaitkan pengajaran Tuhan dengan Sion.
  • Sion sebagai Yerusalem surgawi: Dalam Perjanjian Baru, Sion seringkali digunakan sebagai simbol untuk Yerusalem surgawi, tempat di mana umat percaya akan mengalami kebahagiaan kekal bersama Tuhan. Di tempat surgawi ini, tentu saja pengajaran Tuhan akan terus berlangsung.
Beberapa ayat Alkitab yang menjadi dasar bahwa gunung Sion adalah lokasi pengajaran yang dilakukan oleh TUHAN:
  • Yesaya 2:2-3: "Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
  • Mazmur 48:2: " Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar."
Gunung Sion terletak di Yerusalem menjadi tempat TUHAN membuka penutup yang menyelimuti manusia karena Yesus Kristus, Sang Firman yang mengenakan daging sama seperti manusia berulang kali menyampaikan pengajaran-Nya yang penuh hikmat dan kuasa Allah. Yesus senantiasa menyampaikan kebenaran yang sebenarnya meskipun ditentang oleh ahli Taurat dan Mahkamah Agama di Yerusalem hingga diputuskan harus dihukum mati karena dianggap menghujat Allah. Kuasa dosa yaitu maut telah dikalahkan oleh Yesus sebab DIA bangkit dari kematian dan membebaskan para tawanan. Melalui Yesus, kita melihat karakter Allah, kasih-Nya, kebenaran-Nya dan kuasa-Nya yang mengoyakkan dan menghancurkan tirai penutup yang menyelimuti bangsa-bangsa.

Setelah kebangkitan lalu kenaikan kembali ke surga, Yesus sebagai pembaptis Roh Kudus berpesan agar para murid-Nya berada di Yerusalem untuk menantikan yang dijanjikan Bapa yaitu pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus memberikan hidup baru kepada orang percaya dan memampukan kita untuk mengenal Allah secara pribadi. Roh Kudus juga yang menuntun ke dalam seluruh kebenaran (Yohanes 16:13).

MacLaren's Expositions mengaitkan gunung Sion dengan Yesus Kristus sebagai yang berkuasa mengoyakkan sesuatu yang menyelimuti sehingga membuat tertutup untuk bangsa-bangsa. Melalui iman kepada Yesus maka kita mendapatkan jaminan keselamatan yang meluputkan dari musibah kecelakaan yang membawa ke dalam lautan api kekal. Neraka adalah tempat kematian kekal sehingga menjadi perkabungan yang mengerikan bagi manusia. Hanya dengan beriman kepada Yesus maka kita menerima meterai dari Roh Kudus yang akan menyingkapkan Allah kepada kita dan kita pun menjadi anak-anak Allah yang memiliki hak waris dalam kerajaan Allah yang kekal.

TUHAN itu yang mengoyakkan kain perkabungan sebab Firman, Anak Allah Yang Mahatinggi itu telah melaksanakan kehendak Bapa dengan tuntas dan sempurna sehingga apabila hati seseorang berbalik kepada TUHAN yang dikenal dalam nama Yesus Kristus, maka selubung itu diambil dari padanya (2 Korintus 3:16)




"Hope In Mourning"
Verse 1: In the lands where shadows fall, Oppression, slavery, binding all. Disease and plague, death’s dark veil, Injustice reigns where sorrows wail.
Pre-Chorus: But in the midst of pain and strife, A light emerges, brings new life.
Chorus: Jesus tears the mourning cloth, Brings hope and joy, dispels the wrath. Through Him we’re children of the King, Heirs of Heaven, let praises ring.
Verse 2: Nations weep in sorrow’s night, For sins have cast a darkened blight. Yet in our grief, a Savior’s near, His love breaks through, wipes every tear.
Pre-Chorus: In the shadow of the cross, He gives us gain for every loss.
Chorus: Jesus tears the mourning cloth, Brings hope and joy, dispels the wrath. Through Him we’re children of the King, Heirs of Heaven, let praises ring.
Bridge: In His love, we find our peace, From chains of sin, He grants release. With hearts renewed, we boldly sing, We’re heirs of Heaven, to our King.
Chorus: Jesus tears the mourning cloth, Brings hope and joy, dispels the wrath. Through Him we’re children of the King, Heirs of Heaven, let praises ring.
Outro: So let us lift our voices high, With hope restored, we’ll testify. Through Jesus Christ, we’ve found our place, Children of God, saved by grace.



Tulisan lainnya:
Bagaikan Mimpi Hanyut Oleh Waktu
Manusia Dan Air Mata
Beradaptasi Dalam Keadaan Bencana
Dosa Yang Mendatangkan Maut
Kasih Setia Tuhan Berdasarkan Kitab Ratapan
TUHAN Sayang Terhadap Umat-NYA
Menari Dalam Ibadah Dan Tradisi





Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (81) budaya (47) dasar iman (92) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (40) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)