Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 28 Desember 2024

Kelaparan Rohani Yang Sia-sia

Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya. Amos 8:12 - TB

Untuk melukiskan pengertian teks ayat di atas, "Keil and Delitzsch Biblical Commentary on the Old Testament" berkomentar "Dan pada saat itu terang dan penghiburan firman Tuhan juga akan mengecewakan mereka. Amos 8:11 . "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan ALLAH, bahwa Aku akan mengirimkan ke dalam negeri suatu kelaparan, bukan kelaparan akan roti dan bukan kehausan akan air, melainkan untuk mendengarkan firman TUHAN. Amos 8:12 . Mereka akan terhuyung-huyung dari laut ke laut, dari utara dan bahkan ke timur, mereka akan mencari firman TUHAN, tetapi tidak akan menemukannya." Kepahitan masa hukuman bertambah karena fakta bahwa Tuhan kemudian akan menarik firman-Nya dari mereka, yaitu, terang pewahyuan-Nya. Mereka yang sekarang tidak mau mendengar firman-Nya, seperti yang diwartakan oleh para nabi, kemudian akan sangat merindukannya. Rasa lapar dan haus seperti itu akan dibangkitkan oleh kesusahan dan penderitaan yang akan menimpa mereka. Intensitas keinginan ini digambarkan dalam Amos 8:12 . Mereka menggulung (נוּע seperti dalam Amos 4:8 ) dari laut ke laut; artinya, bukan "dari Laut Mati di timur ke Mediterania di barat," karena Yoel 2:20 dan Zakharia 14:8 bukanlah kasus yang dimaksud, karena kedua laut didefinisikan di sana dengan julukan yang berbeda; tetapi seperti dalam Mazmur 72:8 dan Zakharia 9:10 , yang menurutnya artinya adalah, dari laut ke tempat laut muncul lagi, di ujung dunia yang lain, "laut dianggap sebagai batas bumi" (Hupfeld). Klausa lainnya, "dari utara bahkan ke timur," berisi ungkapan singkat untuk "dari utara ke selatan dan dari barat ke timur," yaitu, ke setiap seperempat dunia".

Amos 8:12 adalah bagian dari kitab nubuat Amos, salah satu kitab dalam Perjanjian Lama Alkitab. Ayat ini menggambarkan sebuah kondisi spiritual yang sangat mengkhawatirkan di mana umat Israel akan mengalami kelaparan rohani yang mendalam. Hal ini mengisahkan tentang:
  • Kondisi rohani Israel yang alami:
    - Kelaparan Rohani: Ayat ini menggambarkan sebuah kondisi di mana umat Israel akan sangat merindukan firman Tuhan, namun mereka tidak akan menemukannya. Ini adalah sebuah metafora yang kuat untuk menggambarkan kekeringan spiritual yang akan menimpa mereka.
    - Pencarian yang Sia-sia: Umat Israel akan berusaha mencari firman Tuhan ke segala penjuru, namun usaha mereka akan sia-sia. Ini menunjukkan betapa seriusnya kondisi spiritual mereka.
    - Akibat dari Dosa: Kelaparan rohani ini adalah akibat dari dosa-dosa yang dilakukan oleh umat Israel. Mereka telah menjauhkan diri dari Tuhan dan menolak firman-Nya.
    - Panggilan untuk Bertobat: Ayat ini menjadi sebuah panggilan bagi umat Israel untuk kembali kepada Tuhan dan mencari Dia dengan segenap hati.
  • Kondisi Konteks Sejarah:
    - Zaman Amos: Amos hidup pada masa kerajaan Israel sedang mengalami kemakmuran secara material, namun secara spiritual mereka berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Ketidakadilan sosial, korupsi, dan penyembahan berhala sangat merajalela.
    - Nubuat Amos: Amos menyampaikan pesan-pesan Tuhan yang keras kepada umat Israel, memperingatkan mereka akan hukuman yang akan datang jika mereka tidak bertobat.

Kasus yang terjadi dalam kisah Amos mengisahkan usaha pencarian kebenaran yang dilakukan orang Israel menjadi sia-sia yang menyimpan pertanyaan yang mendalam dan menyingkap paradoks spiritual yang menarik. Diantaranya:
- Bukan Sekadar Pencarian Fisik: Ketika ayat ini mengatakan "mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN", yang dimaksud bukanlah pencarian fisik semata. Ini adalah metafora yang menggambarkan kerinduan mendalam akan kebenaran rohani, sebuah haus akan makna hidup yang lebih dalam.
- Kebutaan Spiritual: Masalahnya bukan terletak pada upaya mereka untuk mencari, melainkan pada kondisi hati mereka. Mereka telah begitu jauh menjauh dari Tuhan, sehingga mata hati mereka menjadi buta. Mereka tidak lagi mengenali suara Tuhan, bahkan ketika Ia berbicara.
- Prioritas yang Salah: Orang Israel pada masa itu lebih memprioritaskan kekayaan, kekuasaan, dan kesenangan duniawi. Mereka mengabaikan perintah Tuhan dan hukum-Nya. Akibatnya, mereka kehilangan kemampuan untuk memahami kebenaran rohani.
- Hukuman atas Pemberontakan: Kelaparan rohani yang mereka alami adalah konsekuensi langsung dari pemberontakan mereka terhadap Tuhan. Mereka telah menolak untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, dan sebagai hasilnya, mereka mengalami kekosongan spiritual yang mendalam.

Beberapaan dugaan mengapa pencarian mereka sia-sia?, antara lain:
- Hati yang Keras: Hati mereka telah menjadi keras karena dosa. Mereka tidak lagi responsif terhadap suara Tuhan.
- Pencarian yang Salah: Mereka mencari Tuhan di tempat yang salah, dengan cara yang salah. Mereka mencari jawaban dalam filsafat, ritual, atau bahkan pada diri sendiri, bukan pada firman Tuhan.
- Tuhan Tersembunyi: Dalam keadaan tertentu, Tuhan dapat menyembunyikan wajah-Nya dari orang-orang yang berdosa. Ini bukan berarti Tuhan tidak ada, tetapi lebih kepada sebuah panggilan untuk kembali kepada-Nya.

Dalam iman Kristen, ada keyakinan bahwa Yesus Kristus seringkali digambarkan sebagai "roti kehidupan" atau "air hidup". Metafora ini menggambarkan kemampuan-Nya yang unik untuk mengisi kekosongan dalam batin manusia yang mendalam berdampak menjadi solusi menjawab kelaparan rohani. Beberapa penyebab utama terjadinya kelaparan rohani:
  1. Kehilangan Koneksi dengan Sumber:
    - Jauh dari Tuhan: Bagi orang beragama, kelaparan rohani seringkali terjadi karena jarak yang semakin menjauh dari Tuhan. Rutinitas sehari-hari yang sibuk, godaan duniawi, atau luka hati dapat membuat seseorang merasa terputus dari sumber kekuatan spiritualnya.
    - Kurang Berdoa dan Membaca Kitab Suci: Aktivitas spiritual seperti berdoa dan membaca kitab suci adalah makanan bagi jiwa. Kurangnya waktu yang dicurahkan untuk kegiatan-kegiatan ini dapat menyebabkan kelaparan rohani.
  2. Fokus pada Hal Duniawi:
    - Materialisme: Terlalu mengejar kekayaan, kesuksesan, atau kesenangan duniawi dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal yang lebih penting, seperti pertumbuhan spiritual.
    - Kesibukan: Jadwal yang padat dan tuntutan hidup modern seringkali membuat orang merasa lelah dan tidak memiliki waktu untuk merenung dan mencari makna hidup.
  3. Luka Hati:
    - Kekecewaan: Kekecewaan akibat kehilangan orang yang dicintai, kegagalan, atau pengkhianatan dapat menyebabkan seseorang merasa kehilangan harapan dan tujuan hidup.
    - Trauma: Trauma masa lalu dapat meninggalkan bekas luka emosional yang sulit disembuhkan dan menghambat pertumbuhan spiritual.
  4. Kurangnya Persekutuan:
    - Isolasi: Kurangnya interaksi sosial yang sehat dan bermakna dapat membuat seseorang merasa kesepian dan terisolasi.
    - Tidak Bergabung dalam Komunitas: Tidak memiliki komunitas yang mendukung pertumbuhan spiritual dapat membuat seseorang merasa kesulitan untuk berbagi iman dan mengatasi tantangan hidup.

Dalam pengertian terjadinya kelaparan rohani, biasanya disertai dengan tanda-tanda kelaparan rohani. Contoh:
- Rasa hampa dan kosong: Meskipun memiliki banyak hal, namun tetap merasa ada yang kurang.
- Kehilangan arah: Tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.
- Merasa terisolasi: Meskipun dikelilingi orang, namun merasa kesepian.
- Kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya disukai: Dulu menyukai hobi atau aktivitas tertentu, namun sekarang merasa tidak tertarik lagi.
- Rasa cemas dan gelisah: Sering merasa khawatir, tidak tenang, dan sulit berkonsentrasi.
- Merasa bersalah dan tidak layak: Merasa tidak cukup baik atau tidak pantas untuk mendapatkan hal-hal baik.
- Kehilangan makna dalam hidup: Merasa bahwa hidup ini tidak berarti dan tidak ada tujuan yang lebih besar.

Kitab Amos mengisahkan adanya sejumlah orang yang alami kelaparan rohani yang sia-sia, hal ini sangat bertolak belakang dengan ajaran Yesus di Matius 5:6: Berbahagialah yang Lapar dan Haus. Yesus menjanjikan kebahagiaan bagi mereka yang rindu akan kebenaran. Apakah menjadikan hasil dari peristiwa haus dan lapar akan kebutuhan rohani sangat berbeda? Jika kita merenungkan hal yang membedakan terletak perbedaan utama pada kondisi hati. Dalam Amos, hati orang Israel keras dan memberontak, sedangkan dalam Matius, hati orang yang lapar dan haus adalah rendah hati dan rindu akan kebenaran. Dari perbedaan kondisi hati Tuhan memberikan janji yang berbeda. Bagi yang bertobat dan mencari-Nya, Ia akan memberikan kebahagiaan. Namun, bagi yang menolak-Nya, Ia akan menarik diri. Inti permasalahan saat terjadinya kelaparan rohani adalah:
- Hati yang Rendah Hati: Mereka mengakui kebutuhan mereka akan Tuhan dan terbuka untuk menerima kebenaran.
- Pencarian yang Benar: Mereka mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh dan dengan hati yang benar.

Hal mendasar saat terjadinya peristiwa kelaparan rohani adalah bagaimana reaksi penderita yang haus dan lapar akan kebenaran dan atau hal-hal spiritual terhadap Yesus Kristus TUHAN. Hal ini didasari oleh fakta, antara lain:
- Pencipta dan Penebus: Sebagai Pencipta, Yesus memahami dengan sempurna kebutuhan terdalam manusia. Sebagai Penebus, Ia datang untuk menyelamatkan kita dari dosa dan memberikan hidup yang kekal. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Ia menjembatani jurang pemisah antara manusia dan Allah.
- Kasih yang Sempurna: Kasih Yesus adalah kasih yang tidak bersyarat dan sempurna. Ia mengasihi kita apa adanya, tanpa memandang dosa atau kekurangan kita. Kasih-Nya inilah yang mampu mengisi kekosongan dalam hati dan memberikan kita rasa aman dan diterima.
- Roh Kudus: Ketika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat, Roh Kudus akan tinggal di dalam kita. Roh Kudus akan menuntun, menghibur, dan memberdayakan kita. Ia akan memberikan kita kekuatan untuk mengatasi segala tantangan hidup dan membantu kita bertumbuh dalam kematangan rohani.
- Firman Allah: Firman Allah yang hidup adalah Yesus Kristus. Melalui firman-Nya, kita dapat mengenal Allah lebih dekat dan menemukan jawaban atas segala pertanyaan hidup. Firman Allah adalah pedoman dan sumber kekuatan bagi kita.
- Komunitas Percaya: Gereja adalah tubuh Kristus di dunia. Melalui persekutuan dengan sesama orang percaya, kita dapat saling menguatkan, mendukung, dan bertumbuh bersama.

Keistimewaan Yesus Mengisi Kekosongan Jiwa, antara lain:
- Memberikan makna hidup: Yesus memberikan tujuan dan makna bagi kehidupan kita. Melalui-Nya, kita menemukan identitas dan panggilan hidup kita.
- Memberikan pengampunan: Dosa memisahkan kita dari Allah. Melalui Yesus, kita dapat menerima pengampunan dan memulai hidup baru.
- Memberikan damai sejahtera: Yesus memberikan damai sejahtera yang melampaui segala akal. Damai ini tidak tergantung pada keadaan kita, tetapi pada hubungan kita dengan-Nya.
- Memberikan harapan: Yesus memberikan harapan akan kehidupan yang kekal. Melalui-Nya, kita tidak perlu takut akan kematian atau masa depan yang tidak pasti.
- Memberikan kekuatan: Yesus memberi kita kekuatan untuk menghadapi segala tantangan hidup. Dengan kuasa Roh Kudus, kita dapat mengatasi segala kesulitan.

Tindakan praktis dan sederhana agar saat mengalami kelaparan rohani tidak menjadi sesuatu yang mendatangkan hal sia-sia, antara lain:
- Berdoa: Berdoa adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi kekeringan rohani. Mintalah kepada Tuhan agar membuka mata hati kita dan memberikan kita kerinduan yang lebih dalam untuk mengenal-Nya.
- Membaca Alkitab: Luangkan waktu secara teratur untuk membaca Alkitab. Mulailah dengan membaca beberapa ayat setiap hari dan secara bertahap tingkatkan waktu yang Anda curahkan.
- Bersekutu dengan Orang Percaya: Bergabung dengan komunitas orang percaya dapat memberikan dukungan dan dorongan bagi Anda untuk bertumbuh dalam iman.
- Melayani Orang Lain: Melayani orang lain dapat membantu kita mengalihkan fokus dari diri sendiri dan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan.
- Bertobat: Akui dosa-dosa Anda dan bertobatlah dengan sungguh-sungguh. Tuhan selalu siap mengampuni dan memulihkan kita.

Kelaparan rohani yang sia-sia perlu dihindari. ingatlah, meskipun kita merasa jauh dari Tuhan, Ia selalu dekat dengan kita. Sadarilah bahwa Allah, Sang Firman telah mengenakan daging, yaitu tubuh manusia dan dinakan Yesus. Teruslah berusaha untuk mendekat kepada-Nya dan Ia akan membalas usaha Anda.






Tulisan lainnya:
Yesus Roti Hidup Dari Surga
Kebahagiaan Akan Kebenaran Berdasarkan Injil matius
Antara Orang Miskin Dan Orang Kaya Berdasarkan Injil Lukas
Pahala
Identitas Dan Integritas Yesus
Apakah Menganggap Orang Lain Penting
Mujizat Dan Tanda Yunus
Kurang Pengetahuan Menjadi Binasa


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (84) budaya (47) dasar iman (99) Dogmatika (75) Hermeneutika (76) karakter (42) konseling (82) Lainnya (92) manajemen (67) pendidikan (58) peristiwa (71) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)