Pendapat umum masyarakat Yahudi saat Yesus hidup di bumi dengan mengenakan daging serupa dengan manusia maka orang disekitar Yesus beranggapan bahwa Mesias adalah "Anak Daud" sebagai pengenapan nubuat dari keturunan Daud (2 Samuel 7:12-16). Kitab Injil menuliskan tentang "Anak Daud" sebanyak tujuh belas kali.
2 Samuel 7 merupakan janji khusus kepada Daud dan saat Yesus sebagai manusia disebut sebagai "Anak Daud". Hal-hal yang melekat dalam janji sebagai "Anak Daud" diantaranya:
- Dinasti yang Kekal sebab Allah berjanji kepada Daud bahwa keturunannya akan selalu memerintah. Ini bukan hanya tentang keturunan fisik, tetapi juga tentang kerajaan yang kekal. "Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." (2 Samuel 7:16)
- Seorang Keturunan yang akan Membangun Rumah Allah sebab Allah berjanji bahwa salah satu keturunan Daud akan membangun rumah bagi nama-Nya, yang mengacu pada Bait Suci. Namun, janji ini juga memiliki makna yang lebih dalam, menunjuk pada Mesias yang akan datang. "Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya." (2 Samuel 7:13)
- Kerajaan yang Kekal yaitu janji ini tidak terbatas pada kerajaan duniawi, tetapi menunjuk pada kerajaan yang kekal, yang diyakini oleh umat Kristen sebagai kerajaan Kristus. "Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya" (2 Samuel 7:13)
- Hubungan Bapa dan Anak terlihat dari "Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku." (2 Samuel 7:14) Kalimat ini menunjukan hubungan yang sangat dekat antara Allah dan keturunan Daud yang akan datang. Yesus, sebagai keturunan Daud, dipandang sebagai penggenapan janji-janji tersebut. Umat Kristen percaya bahwa melalui Yesus, Allah mendirikan kerajaan yang kekal, dan bahwa Yesus adalah Anak Allah, memenuhi aspek hubungan Bapa dan Anak dalam janji tersebut.
Sebutan "Anak Daud" menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, pewaris takhta Daud, dan raja yang akan memerintah selamanya. Secara aspek lahiriah maka Yesus merupakan keturunan Daud, melalui adopsi oleh Yusuf, dan melalui darah oleh Maria. Namun yang terutama, ketika Kristus disebut sebagai anak Daud, hal itu merujuk kepada gelar Mesias-Nya seperti yang dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama.
Yesus beberapa kali dipanggil sebagai “Allah, anak Daud” oleh orang-orang yang, dengan iman, mencari belas kasih atau penyembuhan. Perempuan yang anaknya menderita karena kerasukan setan (Mat 15:22), dua orang buta di pinggir jalan (Mat 20:30), dan Bartimeus yang buta (Mrk 10:47), semuanya berseru meminta pertolongan kepada “anak Daud.” Gelar kehormatan yang mereka nyatakan ini menunjukkan iman mereka kepada Dia. Dengan memanggil Dia “Allah” menyatakan pemahaman mereka akan keilahian-Nya kekuasaan-Nya dan kekuatan-Nya. Dengan memanggil-Nya “anak Daud,” maka mereka juga telah mengakui-Nya sebagai Mesias.
Gelar "Anak Daud" memiliki makna yang kaya dan mendalam, terutama dalam konteks Alkitab dan tradisi Yahudi. Beberapa sudut pandang dari sebutan Yesus sebagai Anak Daud bermakna:
- Mesias yang Dinantikan diharapkan berasal dari garis keturunan Raja Daud. Gelar "Anak Daud" menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Hal ini menunjuk pada pemenuhan nubuatan-nubuatan tentang seorang raja dari keturunan Daud yang akan membawa pembebasan dan kedamaian bagi Israel.
- Keturunan Raja Daud yang dibuktikan secara silsilah, Yesus dihubungkan dengan garis keturunan Raja Daud. Injil Matius secara khusus menekankan silsilah ini untuk menunjukkan bahwa Yesus memenuhi syarat sebagai Mesias. Hal ini menegaskan legitimasi Yesus sebagai pewaris takhta Daud dan penggenap janji Allah kepada Daud.
- Simbol Kekuasaan dan Otoritas karena gelar "Anak Daud" juga melambangkan kekuasaan dan otoritas kerajaan. Yesus dipandang sebagai raja yang akan memerintah dengan keadilan dan kebenaran. Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya seorang tokoh agama, tetapi juga seorang raja yang memiliki otoritas ilahi.
- Pengakuan Iman berhubungan orang-orang yang mengakui Yesus sebagai "Anak Daud" menunjukkan iman mereka bahwa Ia adalah Mesias. Pengakuan ini sering kali disertai dengan permohonan belas kasihan dan penyembuhan, menunjukkan bahwa orang-orang percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk bertindak.
- Pemenuhan Nubuatan terkait Yesus sebagai anak Daud menggenapi nubuatan dari perjanjian lama mengenai seorang mesias yang akan datang dari garis keturunan Daud. Secara keseluruhan, gelar "Anak Daud" menegaskan identitas Yesus sebagai Mesias, raja, dan penggenap janji-janji Allah dalam Perjanjian Lama.
Silsilah dalam Matius biasanya digambarkan dengan sebuah pohon yang menggambarkan bahwa Yesus diturunkan dari Isai, ayah raja Daud. Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan nubuat mengenai pengharapan Israel. Beberapa penggenapan nubuat tentang Yesus yang dicatat oleh Matius antara lain:
- Kelahiran-Nya (Matius 1:22-23 dengan Yesaya 7:14)
- Tempat kelahiran (Matius 2:5-6 dengan Mikha 5:1)
- Peristiwa kembali dari Mesir (Matius 2:15 dengan Hosea 11:1)
- Kemunculan-Nya didahului oleh seorang perintis jalan Sang Mesias (Matius 3:1-3 dengan Yesaya 40:3)
- Daerah yang menjadi lokasi utama pelayanan-Nya di depan umum yaitu Galilea (Matius 4:14-16 dengan Yesaya 8:31-9:1)
- Pelayanan kesembuhan (Matius 8:17 dengan Yesaya 53:4)
- Peranan selaku hamba Allah (Matius 12:18-21 dengan Yesaya 42:1-4)
- Ajaran dalam bentuk perumpamaan (Matius 13:34-35 dengan Mazmur 78:2)
- Peristiwa memasuki Yerusalem (Matius 21:4-5 dengan Zakharia 9:9)
Silsilah Yesus dalam kitab Injil Lukas Sebutan "Anak Daud" diberikan kepada Yesus yang berarti bahwa Yesus adalah keturunan Daud. Injil Matius menetapkan bahwa Yesus adalah keturunan Daud yang sah dengan merunut garis keturunan Yusuf yang berasal dari keluarga Daud. Secara resmi (hukum Yahudi) Ia tetap dicatat sebagai anak Yusuf, secara hukum Yahudi -bukan secara darah-daging- Yusuf adalah ayah dari Yesus Kristus. Dan menurut hukum pula adalah anak Daud dalam pengertian 'keturunan Daud' dari anaknya yang bernama Salomo. Sedangkan, silsilah yang disajikan oleh Lukas merunut garis keturunan Yesus melalui kaum pria dalam garis keturunan Maria (yang juga dari keturunan Daud dari anaknya yang bernama Nathan). Lukas menekankan bahwa Yesus adalah anak kandung Maria. Dengan demikian para penulis kitab Injil menegaskan bahwa Yesus berhak menjadi Mesias baik secara hukum maupun secara biologis.
Silsilah memiliki makna yang sangat penting dalam konteks Alkitab, terutama dalam tradisi Yahudi, dan inilah beberapa alasan mengapa silsilah Yesus yang terhubung dengan Daud begitu penting di hadapan Tuhan:
- Pemenuhan Janji dan Nubuat berdasarkan dalam Perjanjian Lama, Tuhan membuat janji khusus kepada Raja Daud bahwa Mesias akan lahir dari keturunannya. Silsilah Yesus yang menelusuri garis keturunan-Nya hingga Daud adalah bukti bahwa Yesus adalah penggenapan janji ilahi ini. Nabi-nabi dalam Perjanjian Lama telah mengatakan bahwa Mesias akan datang dari garis keturunan Daud. Silsilah Yesus menegaskan bahwa Dia memenuhi kriteria kenabian ini.
- Identitas Mesias yang Sah mengingat dalam budaya Yahudi, silsilah sangat penting untuk menentukan identitas dan warisan seseorang. Silsilah Yesus yang terhubung dengan Daud membuktikan bahwa Dia adalah pewaris sah takhta Daud dan Mesias yang dijanjikan. Ini memberikan legitimasi kepada klaim Yesus sebagai Mesias, yang sangat penting bagi orang-orang Yahudi yang menantikan kedatangan-Nya.
- Keterhubungan dengan Sejarah Keselamatan sebab silsilah Yesus menghubungkan-Nya dengan sejarah keselamatan Allah dengan umat-Nya. Ini menunjukkan bahwa rencana Allah untuk keselamatan manusia telah bekerja melalui garis keturunan yang panjang dan bersejarah. Dengan menelusuri garis keturunan Yesus, kita melihat bagaimana Allah telah bekerja melalui generasi-generasi untuk mempersiapkan kedatangan Mesias.
- Bukti Kesetiaan Tuhan dengan silsilah Yesus adalah bukti kesetiaan Tuhan dalam menepati janji-janji-Nya. Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah setia pada kata-kata-Nya dan bahwa rencana-Nya untuk keselamatan manusia sedang terungkap. Tuhan selalu menepati janji-janjinya, dan silsilah Yesus adalah bukti konkrit dari itu.
- Pentingnya konteks budaya karena bagi orang Yahudi pada saat itu, silsilah sangatlah penting. Untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias, maka Yesus haruslah berasal dari garis keturunan Daud. Dengan demikian, silsilah Yesus bukan hanya catatan sejarah, tetapi juga bukti penting dari identitas-Nya sebagai Mesias dan penggenapan janji-janji Allah.
Mesias Anak Daud Secara jasmani (garis keturunan) Yesus dinisbatkan kepada Keturunan Daud, sehingga nubuatan tentang Mesias sebagai garis keturunan Daud menjadi terpenuhi, seperti:
1. Yesaya 11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
2. Yesaya 11:10 Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku
bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia. Mesias adalah taruk Isai. Isai adalah Bapak dari Daud. Jadi Nubuatan pertama adalah keturunan Isai.
3. Yeremia 23:5-6 Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.
Yesus sebagai Anak Daud maka kedatangannya berkuasa melakukan pembebaskan tawanan. Yesus dalam melakukan pembebasan memiliki konteks atau makna yang mendalam dan berlapis yaitu antara lain:
- Pembebasan dari Perbudakan Dosa sebab Yesus membebaskan belenggu yang bersifat rohani. Dalam konteks rohani, "tawanan" sering kali merujuk pada perbudakan dosa dan manusia secara alami terikat oleh dosa, yang memisahkan mereka dari Allah dan menyebabkan penderitaan. Yesus datang untuk membebaskan manusia dari perbudakan ini melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Dengan percaya kepada Yesus, manusia dapat menerima pengampunan dosa dan mengalami kebebasan rohani. Hal ini sesuai dengan yang tertulis di alkitab, dalam Lukas 4:18-19, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah2 datang."
- Pembebasan dari Kuasa Kegelapan, yaitu Iblis dan roh-roh jahat. Yesus datang untuk mengalahkan kuasa kegelapan ini dan membebaskan manusia dari cengkeraman mereka. Melalui kuasa-Nya, Yesus mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan orang-orang yang menderita karena pengaruh mereka.
- Pembebasan dari Penindasan dan Penderitaan dalam konteks sosial, mengingat "tawanan" dapat merujuk pada orang-orang yang tertindas dan menderita karena ketidakadilan, kemiskinan, atau penyakit. Yesus datang untuk membawa keadilan dan pemulihan bagi mereka yang tertindas. Melalui pelayanan-Nya, Ia menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang lapar, dan membela orang-orang yang terpinggirkan. Pembebasan yang di berikan Yesus, tidak hanya secara Rohani, namun juga secara jasmani, dan sosial.
- Pembebasan dari Kematian Kekal yaitu dalam konteks eskatologis, "tawanan" dapat merujuk pada orang-orang yang terikat oleh kematian kekal, yaitu pemisahan abadi dari Allah. Yesus datang untuk mengalahkan kematian dan memberikan hidup kekal kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, Yesus membuka jalan bagi manusia untuk mengalami hidup yang kekal bersama Allah sehingga Yesus datang untuk membebaskan tawanan mencakup berbagai aspek pembebasan, baik rohani, sosial, maupun eskatologis.
Manusia cenderung mengutamakan hal-hal lahiriah, maka ketika murid-murid telah melihat Yesus melakukan pembebasan seperti yang dijanjikan oleh Kitab Suci maka mereka berharap Yesus segera mendirikan kerajaan-Nya secara fisik di bumi dengan memulihkan bangsa Israel. Catatan dalam Kisah Para Rasul 1:6-8 tertulis: Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Pemulihan kerajaan Israel terjadi bila seluruh bumi sudah dipenuhi oleh kesaksian Yesus Kristus sebagai Mesias yang ditandai perjadinya "pesta perkawinan ANAK DOMBA ALLAH di udara" dan segala penguasa dan penghulu kerajaan udara yang gelap telah dilemparkan ke bumi dan seluruh bangsa-bangsa di dunia melakukan pengepungan terhadap bangsa Israel maka saat itulah baru Yesus sebagai Anak Daud memulihkan kerajaan Israel dan juga DUNIA keseluruhannya dengan status sebagai Raja Segala Raja dan Raja Semesta Alam hingga saat itu semua orang akan memahami pertanyaan yang diajukan Yesus kepada orang Farisi, "Jika Daud menyebut DIA TUAN-nya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula? (Matius 22:45)
- Tulisan lainnya di werua blog:
- Penobatan Raja Daud Seorang Anak Tertolak
- Mesias Anak Daud Di Injil Lukas Dan Perjanjian Lama
- Kecerdasan Spiritual Membangun Bait Allah
- TUHAN Itu Besar Kerja-Nya
- Manajemen Waktu Saat Yesus Berfungsi Sebagai Mesias
- Yesus Singa Yehuda
- Yesus Anak Manusia Berdasarkan Injil Lukas
- Ketetapan TUHAN Hal Lintasan Waktu Linear
- Alkitab Dan Israel Kini Dan Mendatang
- Rusa Melukiskan Orang Percaya