-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pura-pura Bahagia Saat Interaksi

Jumat, 07 Agustus 2020 | Agustus 07, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-18T07:10:16Z
Audio


ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; Pengkhotbah 3:4

Dalam kehidupan di dunia, manusia akan mengalami peristiwa menangis dan tertawa; meratap dan menari sekalipun seorang pendiam tetap dalam hatinya alami hal demikian. Yesus sosok manusia sempurna yang alami apa yang dirasakan manusia. Injil tidak menceritakan Yesus tertawa melainkan mengisahkan peristiwa bergembira, misal dalam Lukas 10:21 sehingga suasana batin Yesus tetaplah identik yaitu alami sukacita yang diduga dapat saja tertawa minimal dalam hatinya. Selain bergembira, Yesus juga pernah menangis ( Yohanes 11:35 ) sebab manusia yang hidup di bumi jika sehat akan pernah mengeluarkan air mata. Penulis Ibrani berkata, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (Ibrani 4:15). Yesus menjadi manusia, supaya Ia (dapat) merasakan segala pergumulan manusia.

Biasanya alasan seseorang yang pura-pura bahagia adalah karena tidak mau membebani orang lain dengan masalah pribadinya atau pura-pura bahagia bentuk berbohong demi kebaikan bersama. Dalam Yesus yang ada hanyalah kebenaran sehingga tidak ada celah untuk berkata berbohong sekalipun untuk kebaikan. Saat ini ada pengajaran bahwa kita harus selalu bahagia dengan alasan bahagia itu menarik energi positif dan menyingkirkan energi negatif. Apakah benar kita harus selalu bersikap positif sehingga menghadirkan kehidupan yang berpura-pura bahagia sekalipun alami peristiwa yang membuat hati menangis dan meratap. Bukankah sikap yang selalu harus positif dapat mendatangkan toxic positivity.  Alkitab mengajarkan menerima semua emosi manusia tetapi diletakkan kepada Yesus dengan hidup beriman.

Lailiyatus Sa'adah seorang yang cenderung setuju untuk melakukan pura pura bahagia dengan alasan dan pertimbangannya adalah:
  • Kadang kita merasa hanya Allah yang Harus tahu bagaimana perasaannya kita sesungguhnya
  • Kadang hati lebih tenang bila kesedihan yang ada hanya dinikmati dan dijadikan bahan koreksi diri
  • Kadang dengan memilih pura-pura terlihat bahagia adalah jalan terbaik untuk kita sembunyi dari penyebab kesedihan itu terjadi
  • Kadang kita ketawa bukan karena kita benar-benar bahagia, tapi karena takut orang lain larut dalam kesedihan yang kita alami
  • Kadang kita harus berpura-pura bahagia agar orang lain tak bisa menertawakan kelemahan kita
Pura pura bahagia adalah gejala dan sisi lain kehidupan manusia yang dikatakan manusia modern terlebih-lebih dengan hadirnya media sosial dimana banyak orang membagikan apa yang dianggap kebahagiaan untuk dinikmati bersama dengan orang lain.

Berpura-pura bahagia adalah tindakan berbohong terhadap diri sendiri yang mungkin dianggap sokusi untuk mencoba keluar dari permasalahan yang ada tetapi memaksakan untuk bahagia padahal dirinya sedang sedih, akan berpengaruh terhadap kesehatan mental. Pura pura bahagia cenderung menjadikan seseorang mengalami kesulitan menentukan kebahagiaan dalam dirinya. Julia Vogt mengungkap, orang-orang yang mengagungkan kebahagiaan cenderung menunjukkan tanda-tanda depresi. Orang yang ingin bahagia dengan berbohong terhadap diri sendiri sebenarnya adalah orang-orang yang tidak bahagia.

Genpi.co menulis bahwa pura pura bahagia itu membuat merana dengan alasan:
  1. Dibayang-bayangi rasa takut dengan pertimbangan: Orang yang selalu pura-pura bahagia selalu menutupi kesedihan dan selalu berusaha membuat orang lain percaya bahwa ia baik-baik saja. Namun orang yang pura-pura bahagia itu selalu merasa takut jika nanti orang lain tahu bahwa itu semua kebahagiaan yang ia tunjukkan selama ini hanyalah sandiwara untuk menutupi semua penderitaannya. Rasa takut yang datang akan sangat menyakitkan karena kamu akan selalu merasa diawasi oleh orang-orang yang seakan-akan ingin menemui dirimu yang sebenarnya. 
  2. Membuat frustasi dengan pertimbangan: Pura-pura bahagia berarti secara tidak langsung kamu sedang membohongi perasaanmu di depan banyak orang. Kamu bisa tertawa lepas dan bahagia didepan orang-orang namun jika sedang sendirian maka luka itu akan datang bahkan dengan rasa sakit yang lebih parah. Jika hal ini terus dibiarkan, maka kamu akan frustasi akan hidupmu dan tentu saja kehidupan bahagia yang kamu inginkan tak akan datang. 
  3. Tidak pernah mendapatkan kebahagiaan dengan alasan: Sudah selayaknya kebahagiaan itu bisa datang jika kamu ingin bahagia dari hatimu. Namun jika kamu terus-terusan mencoba membuat duplikat dari kebahagiaan itu maka artinya kamu telah menggantikan kebahagiaan sejati itu dengan kebahagiaan palsu yang kamu buat dan itu jelas tidak sama
  4. Luka tak akan pernah sembuh Ibarat jika kamu mengalami luka di kaki, cara yang kamu lakukan untuk menyembuhkannya adalah dengan mengobatinya, bisa dengan ke dokter ataupun kamu obati dengan caramu sendiri. Nah, bagaimana jika kamu bukannya mengobatinya tapi malah menyembunyikan luka itu dibalik celanamu yang mewah? Begitulah juga dengan orang yang pura-pura bahagia, sebisa mungkin ia akan mencoba untuk menutupi penderitaannya dan tanpa sadar bahwa luka itu semakin membesar dan menyakitkan.
  5. Hidupmu akan menderita dengan alasan orang-orang akan hidup bahagia jika ia mau mengikuti keinginan hatinya. Namun, tak semua orang bisa mengikuti kata hatinya, alasannya karena saat otak dan hati bersinggungan, maka ia lebih memilih kata pemikirannya dan tidak mengindahkan kata hatinya. Memang adakalanya apa yang dikatakan pemikiran kamu bisa benar, namun jika itu salah maka yang akan datang hanyalah penyesalan dan kamu tidak akan bisa bahagia.
Berpura pura bahagia terkadang sulit dibedakan dengan yang benar benar bahagia di pemandangan manusia tetapi tidak dengan TUHAN yang Mahatahu. Menurut Yenny Anggraini orang yang pura pura bahagia memiliki ciri khusus, yaitu:
  • Kamu berbicara lebih banyak dari sebelumnya
  • Kamu merasa lega ketika hidup orang lain lebih menderita dari kamu
  • Kamu sering tersenyum dan tertawa tanpa alasan
  • Meski pandai menutupi, matamu selalu berkata jujur dengan sinarnya yang redup
  • Di medsos kamu sering memposting sesuatu yang lebay dan kekanak-kanakan
  • Kamu sering mengecoh lawan bicara dengan tiba-tiba membuka topik yang baru
  • Kamu menjadi ketakutan dan banyak berkelit ketika orang lain tahu kamu sedang berpura-pura

Sedangkan perbedaan antara bahagia yang pura pura dengan yang sejati menurut Fajar Laksmita Dewi adalah:

Bahagia sebenarnya Bahagia pura pura
Menikmati setiap waktu Menghabiskan waktu untuk menyangkal keadaan yang sebenarnya
Tahu sumber kebahagiaannya tanpa perlu mencari lagi Terus mencari kebahagiaan dari orang lain atau dunia luar sampai merasa benar benar bahagia.
Akan membagikan kebahagiaan kepada orang lain Hanya ingin menunjukkan kebahagiaan kepada orang lain, tetapi tidak sungguh merasakan

Pura pura bahagia saat berinteraksi di masyarakat memberikan dapat berdampak buruk kepada yang berpura-pura meskipun ada penelitian dari Penn State University dapat meningkatkan mood tetapi laporan yang terbarukan menunjukkan pura pura bahagia dapat menimbulkan depresi dan gangguan mental. Pura-pura bahagia dapat dicegah dengan melakukan:
  • Mencoba untuk jujur terhadap perasaan diri sendiri dan memahami diri sendiri apa yang sedang dirasakan sebenarnya
  • Mencoba bersyukur dengan segala yang telah dimiliki sampai saat ini
  • mencoba lebih banyak berdiskusi atau bercerita ke orang terdekat
  • Menjalankan hobi atau aktivitas yang disenangi
Pura pura bahagia adalah keinginan untuk selalu tampil bahagia di hadapan umum, bukan jalan hidup manusia di bumi yang berdosa. Pengkhotbah menulis bahwa untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Kita tidak dapat melawan ketetapan TUHAN dan jika ingin selalu bahagia maka raihlah hidup kekal di dalam Kerajaan Surga yang dianugerahkan dan disediakan melalui Yesus Kristus sebab disana tidak ada tangis dan air mata, bahagia selalu berada dalam kemuliaan Allah yang kekal.



Tulisan lainnya:
Berkat Ketulusan hati
Ketulusan Seperti Merpati
Munafik Menurut Alkitab
Ramah Berdasarkan Alkitab
Ke Surga, Jadilah Seperti Anak Kecil


×
Berita Terbaru Update