-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kekerasan Dan Penganiayaan Terhadap Kristen

Selasa, 05 April 2022 | April 05, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-17T12:06:46Z
Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, Lukas 11:49

Barnes' Notes on the Bible berpendapat bahwa kebijaksanaan Tuhan adalah Sang Juruselamat. Yohanes 1:1 menyatakan Yesus disebut "Firman Allah". Yesus adalah Allah berbicara atau membuat kehendak-Nya diketahui dan menjadikan hikmat-Nya dikenal dalam ciptaan (Kolose 1:13-18) Yesus identik dengan hikmat Allah memberitahukan hal penting kepada umat-Nya suatu fakta bahwa separuh dari nabi-nabi dan rasul-rasul yang diutus-Nya mengalami penganiayaan hingga pembunuhan sebab dunia bukan tempat yang layak bagi mereka.

Bentuk kekarasan dan aniaya antara lain dinyatakan dalam Lukas 21:12; "Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku." Yesus mengajarkan kepada umat-Nya yang setia melakukan apa yang menjadi kehendak TUHAN suatu kehidupan yang diwarnai penyangkalan diri dan memikul salib setiap hari sebagimana Yesus Kristus telah alami penganiayaan hingga mati disalib meski salib bukanlah akhir dari kisah Yesus sebab DIA bangkit dan naik ke surga lalu mengutus Roh Allah selain menyediakan tempat di surga yang mulia.

Penganiayaan dikatakan sebagai perlakuan sewenang-wenang (penyiksaan, penindasan, dsb). Dengan kata lain, jika seseorang melakukan tindakan penganiayaan, maka orang itu harus dengan sengaja menyebabkan rasa sakit pada orang lain atau melukai tubuh orang lain atau orang itu melakukan tindakan yang melanggar kesehatan orang lain. Tidak dapat dianggap sebagai penganiayaan kalau perbuatan itu dilakukan untuk menambah keselamatan/kesehatan tubuh. Berdasarkan hukum pidana penganiayaan mempunyai unsur sebagai berikut:
  1. Adanya kesengajaan.
  2. Adanya perbuatan.
  3. Adanya akibat perbuatan (yang dituju), yaitu:
    • Rasa sakit pada tubuh.
    • Luka pada tubuh.
Menurut Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika menyatakan kekerasan yang terjadi di Indonesia sebesar 65% berawal dari isu agama kemudian disusul masalah etnis sebesar 20% dan baru permasalah gender/perempuan. Data menunjukkan agama menjadi faktor utama penyulut kekerasan di Indonesia sehingga berlaku perkataan Yesus bahwa kekerasan dan penganiayaan terhadap orang Kristen sesuatu yang harus diperhatikan dan diajarkan kepada orang Kristen terutama anak-anak sekolah minggu agar mereka siap sedia menjadi martir jika terjadi gejolak yang tidak diharapkan.

Penganiayaan dialami oleh sebagian besar para rasul dan para nabi TUHAN karena mereka lebih taat kepada TUHAN dibandingkan kepada manusia. Yesus yang menyembuhkan dan melakukan banyak mujizat karena mengasihi manusia alami juga aniaya maka sesuatu yang tidak dapat menyalahkan TUHAN jika alami keserupaan dalam penderitaan-Nya. Injil Yohanes 5:16 tertulis, "Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat." Seperti para penganiaya Yesus berdasarkan pijakan tafsiran pemimpin agama menyatakan Yesus layak dianiaya bahkan hingga mati maka sebagian dari pemuka agama saat ini diduga ada yang memiliki konsep yang sejajar dengan alasan melakukan aniaya adalah perbuat bakti mereka terhadap junjungannya.

Yeremia alami penganiayaan sehingga ia berkata: "Engkau mengetahuinya; ya TUHAN, ingatlah aku dan perhatikanlah aku, lakukanlah pembalasan untukku terhadap orang-orang yang mengejar aku. Janganlah membiarkan aku diambil, karena panjang sabar-Mu, ketahuilah bagaimana aku menanggung celaan oleh karena Engkau!" Yeremia adalah gambaran dari orang-orang kudus yang akan alami penderitaan dan berharap keadilan TUHAN dinyatakan kepada para penganiaya. Tetapi di sisi lain Alkitab berkata bahwa harus genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara (dalam Tuhan) yang dibunuh. Tidak tahu berapa jumlah yang ditentukan TUHAN alami aniaya hingga mati untuk mengerakkan TUHAN bertindak menyatakan keadilan dan kekudusan-Nya. (Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka. Wahyu 6:11)

Bila Yesus menyatakan separuh para rasul dan para nabi dianiaya hingga mati, maka Paulus kepada Timotius berpesan bahwa setiap orang yang mau hidup beribadah kepada Kristus akan menderita aniaya meski bobotnya tidak sama antara seorang dengan yang lain. (2 Timotius 3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya) Hal ini sejajar dengan pengertian ibadah yang sejati yaitu mempersembahkan tubuh kepada Allah sebagai persembahan yang kudus dan berkenan kepada-Nya. Memilih berkenan kepada Allah terkadang mendatangkan dilema sebab tidak menyenangkan orang yang hidup dalam keinginan daging.

Penganiayaan dilakukan dengan sengaja. Alkitab mencatat tindakan itu adalah bentuk eksprisi dari:
  1. Semangat karena pemahaman dan doktrinasi yang keliru - Kisah Para Rasul 13:50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.
  2. Karena kesombongan orang fasik - Mazmur 10:2 Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
  3. Sebab Tidak mengenal Bapa dan Yesus - Yohanes 16:3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.
  4. Karena membenci Bapa dan Yesus - Yohanes 15:24 Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku.
Penganiayaan adalah bentuk kekerasan yang bertentangan dengan ajaran Injil Kristus yang penuh kasih dan pengampunan. Hal ini ditegaskan oleh Yesus dengan pernyataan barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Yesus menyuruh masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya (Matius 26:52) Penganiayaan selain bertentangan dengan Injil juga disebabkan membenci Injil Kristus Yesus.

Saat menghadapi penganiayaan, Alkitab telah mengajarkan banyak hal menghadapi situasi itu, misalnya:
  • Menyerahkan diri kepada TUHAN - 1 Petrus 4:19 Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.
  • Bersabar saat penganiayaan - 1 Korintus 4:12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
  • Bersukacita saat dianiaya - Matius 5:12 Bersukacita dan bergembiralah, s karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.
  • Memuliakan Tuhan saat dianiaya - 1 Petrus 4:16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
  • Berdoa agar dilepaskan dari aniaya - Mazmur 119:86 Segala perintah-Mu dapat dipercaya; mereka mengejar aku tanpa alasan--tolonglah aku!
  • Doakan orang yang menganiaya - Matius 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
  • Berkati yang menganiaya - Roma 12:14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
Kekerasan dan penganiayaan terhadap pengikut Yesus yang dinamakan orang Kristen pada titik tertentu jika tidak bertobat dan memohon pengampunan akan alami penghukuman dari TUHAN di hari pembalasan. Lihat 2 Tesalonika 1:6 - Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu. Sebelum ketentuan hukum tabur - tuai terjadi, TUHAN memberikan kesempatan menerima anugerah dan pintu rahmat dalam tahun rahmat yang dikaruniakan kepada manusia yang melakukan dosa termasuk diantaranya yang melakukan kekerasan dan penganiayaan.

Dalam perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur dijelaskan bahwa penyewa kebun anggur melakukan penganiayaan dan pembunuhan terhadap utusan pemilik tuan tanah hingga ahli warisnya ikut dibunuh karena tidak ingin menyerahkan hasil yang seharusnya dimiliki oleh tuan tanah. Jelas bahwa penggarap yaitu pemuka agama ingin menguasai bidang agama dan soal kerajaan surga yang sejajar dengan teks di atas bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul yang benar diutus oleh TUHAN memiliki resiko dibunuh karena dianggap menganggu penggarap kebun anggur. Setelah tiba waktunya maka tuan tanah melakukan perhitungan dengan para penggarap dan menyerahkan kebun anggur kepada yang bersedia bekerja dan memberikan hasil.

Kekerasan dan penganiayaan secara manusia ingin dihindari dalam hidup bila menuruti keinginan daging tetapi menurut Alkitab itu adalah salah satu tanda dari guru-guru palsu sehingga menuruti keinginan para penggarap kebun anggur yang jahat yaitu para pemuka agama yang menentang pemilik tanah kebun anggur, TUHAN Pencipta. Hal ini terungkap dalam Galatia 6:12; "Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus."

Kekerasan dan penganiayaan akan menghasilkan pemisahan antara orang yang tahan uji karena berakar dan bertumbuh dalam Kristus Yesus dengan oang yang tidak berakar karena hatinya berbatu-batu atau bersemak duri. Menjadi murid Yesus yang sehat dan dewasa memerlukan tempaan yang dilatih dan dibentuk oleh aneka proses kehidupan dalam beriman sesuai dengan panggilan yang ditetapkan.

Semoga kehidupan kita mengoreskan catatan bahwa kita bertahan dan menang dalam perlombaan iman yang memuat tindak kekerasan dan aniaya hingga pada hari pemberian mahkota di surga menjadi hari ucapan syukur terhadap pemeliharaan-Nya yang membawa keberhasilan melewati kekerasan dan aniaya. Tampil jadi pemenang bersama Yesus adalah karena darah Anak Domba dan kesaksian kita saat hidup di dunia terhadap iblis dan pengikutnya adalah suatu anugerah besar.



Tulisan lainnya:
Pengenapan Pembunuhan Orang Beriman
Semakin Dibabat Semakin Merambat
Dunia Tidak Layak Bagi Orang Beriman
Masa Kesusahan Besar
Tekanan Politik Terhadap Kristus dan Para Murid
Teror Dan Kerajaan Allah


×
Berita Terbaru Update