Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 19 Juli 2025

Yesus Sang Penebus

Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Yesaya 53:10

Sebelum Nabi Yesaya memberitakan nubuat hadirnya Hamba yang Menderita sebagai korban penebus salah, bangsa Israel telah mengenal korban penebus salah (’āšām) sebagai salah satu dari lima korban utama dalam hukum Imamat (Imamat 1–7) yang berfungsi untuk membayar ganti-rugi kepada Allah atas pelanggaran khusus, terutama pelanggaran terhadap kekudusan-Nya atau dosa-dosa yang memerlukan restitusi kepada manusia. Tujuannya ganda adalah pendamaian (kipper) – memulihkan hubungan dengan Allah dan ganti-rugi (restitusi) – membayar kerugian kepada pihak yang dirugikan, ditambah 20 % tambahan (Imamat 5:14-16).

Prosedur ritual penebus salah (Imamat 5:14–6:7) dilakukan dengan sejumlah tahapan, yaitu:
- Pengakuan dosa yaitu pelaku secara terbuka mengakui pelanggarannya kepada imam.
- Restitusi dengan membayar kerugian penuh + 20 % kepada pihak yang dirugikan.
- Penyerahan hewan dengan mmbawa domba jantan atau kambing jantan tanpa cacat (Imamat 5:15).
- Penumpangan tangan dimana penyembah meletakkan tangan di atas kepala hewan, mengidentifikasi dirinya dengan korban sebagai pengganti.
- Penyembelihan dan darah yaitu darah dicurahkan di sekitar altar, melambangkan penggantian nyawa (Imamat 17:11)>
- Pembakaran lemak dan bagian tertentu sebagai persembahan yang menyenangkan bagi Tuhan.

Cakupan pelanggaran yang ditebus melalui ritual penebus salah adalah:
- Pelanggaran terhadap kekudusan Tuhan (misal memakan daging korban persembahan secara tidak sah, Imamat 5:15-16).
- Dosa yang memerlukan restitusi kepada manusia (Imamat 5:21-26).
* Ritual ini memiliki keterbatasan dalam sistem ritual karena sifatnya adalah:
⥤ Sementara dan berulang: Korban ini hanya menghapus dosa tidak disengaja dan harus diulang setiap kali pelanggaran terjadi (Ibrani 10:1-4).
⥤ Tidak menyempurnakan: Penulis Ibrani menegaskan bahwa korban hewan tidak pernah dapat menghapuskan dosa secara definitif, melainkan hanya bayangan dari korban yang sejati (Yesus) (Ibrani 9:12-14; 10:11-12).

Sosok Hamba TUHAN Yang Menderita dalam nubuat Yesaya adalah Sang Mesias. Yesaya 53:10 mencakup seluruh proses penebusan yang berpusat pada diri Sang Mesias: mengapa, bagaimana, dan sampai ke mana akibat karya-Nya. Ayat ini—sering disebut “pusat inti” pasal 53—meliputi empat bidang utama:

  1. Desain Allah (mengapa) yaitu “TUHAN berkehendak menyeret Dia; Ia telah meremukkan Dia…”—penyaliban bukan kecelakaan, melainkan rencana ilahi yang sengaja untuk membayar utang dosa manusia (bandingkan dengan Kisah Para Rasul 2:23; 4:27-28).
  2. Substitusi korban (bagaimana) yaitu “…menjadikan Dia korban penghapus dosa…” yang mencakup:
    – Istilah ’āšām (korban salah/ganti rugi) menunjukkan penggantian hukuman atas pelanggaran umat.
    – Darah-Nya menjadi tebusan eksplisit yang memenuhi tuntutan hukum.
  3. Kebangkitan dan keturunan spiritual (hasil segera) menyebabkan “…Ia akan melihat keturunan, memperpanjang umur-Nya…”.
    – Melampaui kubur: Mesias dibangkitkan dan memperoleh umat baru (keturunan rohani)—orang percaya yang “lahir” melalui karya penebusan-Nya (Yohanes 12:24; Ibrani 2:10).
  4. Keselamatan universal dan pemulihan akhir (hasil akhir) yaitu “…rencana TUHAN akan berhasil di tangan-Nya.”
    – Menyentuh seluruh rencana pemulihan Allah: pengampunan, regenerasi, pengudusan, dan pembaruan kosmis (Rm 8:19-22; Why 21:5).

Nubuat yang ada di Yesaya 53:10 menyangkut rencana ilahi, substitusi korban, kebangkitan serta pembentukan umat baru, dan keselamatan yang menjangkau akhir zaman sebagai langkah maju dari tabir selubung yang dibukakan tentang sosok Sang Penebus yang sebelumnya telah diberitakan kepada Ayub seperti yang tertulis dalam Ayub 19:25 ⥤ Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.

Sesuai yang mengherankan bila memperhatikan konteks lain dalam Perjanjian Lama maka akan bertemu dengan kenyataan bahwa yang mampu melakukan penebusan hanyalah TUHAN sendiri dan berdasarkan Yesaya 53:10 dan Ayub 19:25 hanya Mesias yang dapat alami kematian dan bangkit untuk melakukan penebusan. Hal ini sejajar dengan Perjanjian Baru:
- Yohanes 1:14 ⥤ Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya , yaitu kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
- Yohanes 1:36 ⥤ Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak Domba Allah!" - Yesaya 53:7 menyatakan bahwa Mesias itu bagaikan anak domba yang dibawa ke pembantaian sebab DIA bersedia menjadi korban penebus salah (53:10)

Pernyataan bahwa Penebus itu adalah TUHAN sendiri, dalam Yesaya dapat terlihat misalnya di:
- Yesaya 43:14 ⥤ Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke Babel dan mau membuka semua palang-palang pintu penjara, dan sorak-sorai orang Kasdim menjadi keluh kesah.
- Yesaya 44:6 ⥤ Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
- Yesaya 44:24 ⥤ Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi--siapakah yang mendampingi Aku? --
- Yesaya 48:17 ⥤ Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
- Yesaya 54:5 ⥤ Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
- Yesaya 59:20 ⥤ Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN.

Perjanjian Baru menyatakan bahwa Firman itu sangat mengasihi manusia sehingga bersedia menjadi korban penebus salah yang sempurna. Hal ini sejajar dengan pernyataan "Karena begitu besar kasih ALLAH akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. YAHWEH telah berinkarnasi sekali untuk selamanya menjadi manusia dan bernama Yesus. Dia ingin setiap manusia selamat karena karya penebusan telah sempurna selesai terlaksana.

Korban Penebus Salah sebagian dari lima korban dalam imamat dalam ritual masa lalu; mereka adalah “bayangan” (shadow) yang dirancang Allah untuk memperlihatkan satu Korban sejati: Kristus. Hubungan setiap korban memiliki kaitannya dengan Kristus, yaitu:
- Korban Bakaran – penyerahan diri total dengan tujuan menyatakan ketaatan total dan penyucian. Kristus Yesus mengenapinya sebab Ia “menyerahkan diri-Nya sebagai korban bakaran yang hidup” (Roma 12:1-2; Ef 5:2). Salib adalah “altar” di mana darah-Nya melimpahkan keselamatan.
- Korban Sajian (Tepung) – hidup yang dipersembahkan sebagai persembahan syukur menyatakan dan mengakui rezeki Tuhan. Kristus Yesus mengenapinya dengan hidup-Nya yang sempurna menjadi “bau harum” bagi Bapa (Efesus 5:2). Tubuh-Nya (roti) dipecahkan sebagai “persembahan syukur” di meja Tuhan (Lukas 22:19).
- Korban Keselamatan – perayaan damai dan persekutuan dengan tujuan merayakan damai dengan Allah. Kristus Yesus mengenapi melalui darah-Nya kita memiliki perdamaian dan persekutuan abadi dengan Allah (Kolose 1:20; Efesus 2:14-17). Perjamuan Kudus adalah “korban keselamatan” yang kita rayakan karena damai sejahtera dengan Allah.
- Korban Penghapus Dosa – pengampunan dosa tidak sengaja dengan tujuan menghapus dosa. Kristus Yesus mengenapi, Ia adalah “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Darah-Nya menghapuskan semua dosa, tidak hanya yang tidak disengaja, melainkan dosa sengaja sekalipus (Ibrani 9:14; 1 Yohanes 1:7).
- Korban Penebus Salah – ganti rugi kepada Allah dan manusia dengan tujuan membayar utang + 20 %. Kristus Yesus mengenapi, Ia membayar utang dosa penuh kepada Allah dan kerugian moral kepada manusia, bahkan memberi kelimpahan kasih melebihi 20 % (Roma 5:15-17; 1 Petrus 1:18-19). Di kayu salib, Ia menjadi korban salah terakhir yang membebaskan kita dari utang hukum dan restitusi.

Menurut Firman TUHAN, kita sebagai manusia yang berdosa ditebus bukan dengan barang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah Kristus yang mahal, yang tak bernoda dan tak bercacat (baca 1 Petrus 1:18-19). Jadi "...tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan." (Ibrani 9:22b). Namun, darah binatang tidak dapat menebus dosa manusia, "Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa." (Ibrani 10:4). Di zaman Perjanjian Lama darah binatang sebagai korban penebusan dosa hanyalah lambang dari korban yang sesungguhnya darah Kristus.

TUHAN mengetahui manusia memerlukan penebusan sehingga ada bangsa Israel diperkenal sistem ritual penebusan meskipun hanyalah merupakan perlambangan dari penebusan Kristus Yesus yang dilakukan sekali berlaku selamanya. Alkitab mencatat bahwa manusia membutuhkan penebusan Yesus Kristus karena tiga keadaan fatal yang tidak dapat dipecahkan oleh upaya atau hukum manusia sendiri:

  • Dosa universal dan kekalahan hukum dengan fenomena setiap manusia telah melanggar hukum Allah (Roma 3:23). Akibatnya Ia tertakluk pada hukuman kekal (Roma 6:23) yang tidak dapat dibatalkan oleh amal, penyesalan, atau korban binatang.
  • Perbudakan kuasa dosa, maut, dan iblis dengan fenomena dosa bukan hanya perbuatan, melainkan kuasa yang memperbudak (Ibrani 2:14-15) dan memisahkan manusia dari Allah. Hukum Taurat hanya menunjukkan keadaan ini, namun tidak mampu membebaskan (Galatia 3:22).
  • Ketidakmampuan memenuhi kekudusan Allah dengan fenomena Allah menuntut kekudusan sempurna (moral, spiritual, legal). Manusia, karena tercemar dosa, tidak punya kemampuan untuk memenuhi tuntutan itu (Yesaya 64:6). Oleh karena itu dibutuhkan Pengganti sempurna.
  • Yesus Kristus, sebagai satu-satunya yang tanpa dosa, menggenapi ketiga titik di atas:
    - Ia membayar hukuman dosa di kayu salib (Roma 3:25).
    - Ia mematahkan kuasa maut dan iblis melalui kebangkitan (Ibrani 2:14-15; Kolose 2:15).
    - Ia menyediakan kemuliaan kekudusan-Nya yang dikreditkan kepada setiap orang percaya (2 Korintus 5:21).

Melalui penebusan mendapatkan keselamatan. Dalam zaman Musa di padang gurun pembebasan manusia dari dosa sudah dinubuatkan secara simbolis oleh Allah dengan memerintahkan Musa membuat ular dari tembaga dan menggantungkan pada sebuah tiang, supaya orang yang digigit ular tidak akan mati jika memandang ular tembaga itu (Bilangan 21:8). Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3 :14-15) Dan kata Yesus : “orang-orang yang percaya sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka” (Markus 16:17-18) Hal ini akan berbeda jika kita melihat kasus Adam dan Hawa, mereka meminum “racun ular” dan mereka mati, mereka kehilangan kemuliaan Allah, mereka keluar dari taman Eden, tapi bagi yang percaya Yesus akan bebas dari “racun ular” (dosa).

Kedatangan Yesus ke dunia sebagai korban penebus salah, maka DIA datang untuk alami kematian di salib sebagai hukuman terberat yang dijatuhkan dalam sistem hukum Romawi. Efek kematian Yesus di kayu salib mencakup seluruh rentang realitas—vertikal (Allah–manusia), horizontal (manusia–sesama), kosmos, dan eskatologi. Intinya: salib bukan hanya “penyelamatan pribadi”, melainkan peristiwa kosmis yang memulihkan, membebaskan, dan menata kembali segala sesuatu.

Penjelasan efek kematian Yesus di salib dalam kerangka penebusan secara sistematis adalah:
  1. Efek vertikal: Allah–manusia antara lain:
    1.1 Peneguhan keadilan ilahi: hukuman dosa dijatuhkan sepenuhnya (Roma 3:25-26).
    1.2 Peneguhan kasih ilahi: Allah sendiri membayar utang manusia (Roma 5:8).
    1.3 Pemulihan relasi: manusia yang “musuh” Allah menjadi “anak” (Kolose 1:21-22; Efesus 2:13-16).
    1.4 Pengampunan dan penghapusan dosa: satu kali untuk selamanya (Ibrani 9:26; 10:12-14).
    1.5 Pembenaran: status “benar” dikreditkan kepada orang percaya (Roma 5:18-19).
  2. Efek horizontal: manusia–sesama dan masyarakat antara lain:
    2.1 Perdamaian antar-manusia: pagar pemisah antara bangsa, kelas, dan gender dirobohkan (Efesus 2:14-16; Galatia 3:28).
    2.2 Etika kasih: motivasi baru untuk saling melayani (Filipi 2:1-8).
    2.3 Restitusi dan keadilan sosial: prinsip korban penebus salah (20 % tambahan) menjadi dasar keadilan bagi sesama (Lukas19:8-9).
  3. Efek kosmis: ciptaan antara lain:
    3.1 Pembebasan ciptaan dari kutuk: “seluruh ciptaan akan dibebaskan” (Roma 8:19-22).
    3.2 Kemenangan atas kuasa jahat: iblis dan roh-roh jahat diseret ke pengadilan (Kolose 2:15; Wahyu 12:11).
  4. Efek personal dan rohani, antara lain:
    4.1 Regenerasi dan Roh Kudus: hati baru dan Roh yang diam (Titus 3:5-6).
    4.2 Pengudusan: proses menjadi serupa Kristus (1 Tesalonika 5:23).
    4.3 Pertahanan rohani: pembebasan dari kuasa dosa (Roma 6:6-7).
  5. Efek eskatologis dan akhir zaman, antara lain:
    5.1 Kebangkitan semua orang percaya: Kristus sebagai buah sulung (1 Korintus 15:20-23).
    5.2 Pengadilan akhir: salib menjadi bukti bahwa hukuman sudah dipenuhi (Yoh 5:24).
    5.3 Pembaruan langit dan bumi: kota baru Yerusalem turun tanpa kutuk (Why 21:1-5).
  6. Efek historis dan misiologi, antara lain:
    6.1 Penggenapan nubuat Perjanjian Lama: semua korban, hari pendamaian, dan Paskah terangkat ke titik kulminasi (Lukas 24:44-47).
    6.2 Amanat misi global: karena penebusan bersifat universal, umat dipanggil menyampaikannya ke seluruh dunia (Matius 28:18-20).

Yesus Sang Penebus karena DIA satu-satunya korban yang sempurna dengan mencucurkan darah-Nya yang dipersembahkan sekali untuk selamanya (Ibrani 10:12) dengan bersifat universal karena Kristus membayar utang dosa dan ganti-rugi penuh kepada Allah dan manusia, tanpa tambahan 20 %, melainkan kelimpahan kasih dan keadilan (Roma 3:25-26). Melalui salib Yesus menghidupkan kembali relasi Allah–manusia, merekonsiliasi manusia–sesama, membebaskan kosmos, menanamkan kehidupan baru di dalam diri percaya, dan menjamin pemulihan total pada akhir zaman.

Yesus sang Penebus yang benar menjadi nyata saat DIA mengenapi apa yang tertulis dalam Kitab Ayub, alami kebangkitan yang dilanjutkan naik kesurga menyediakan tempat bagi umat tebusan-Nya serta mencurahkan Roh Kudus sebagai tanda meterai kepemilikan

Manusia memiliki nilai yang sangat berarti bagi Allah sehingga Yesus melakukan penebusan lalu diikuti pencurahan Roh Kudus. Perhatikan Yehezkiel 36:37; "Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya." Umat tebusan yang ditebusnya menjadi sangat bernilai terlebih-lebih dengan mengaruniakan karunia-karunia Ilahi lewat Roh Kudus yang melengkapi talenta yang telah ada agar menghasilkan buah dalam kehidupannya.

Yesus Penebus menilai kita umat tebusan-Nya berharga sehingga DIA pun mau memperlengkapi kita dengan Roh Allah. Apakah kita mau menjadi umat tebusan Yesus dengan menerima-Nya sebagai Mesias dan dipenuhi oleh Roh TUHAN dan berjalan serta-Nya?







Tulisan lainnya di werua blog:
TUHAN Itu Penebus
Manusia Wajib Tanggung Jawab
Orang Yang Dibenarkan Berdasarkan Kitab Roma
Prinsip Pengampunan Dosa
Darah Anak Domba Antara Perjanjian Lama Dan Kitab Wahyu
Kesatuan PL dan PB Tentang Anak Domba
Kemuliaan Allah di Palungan Berdasarkan Lukas
Menghampiri Tahta Kasih Karunia
Salib Kristus Rencana Kekal Keselamatan
YHWH Berinkarnasi Menjadi Yesus


Lagu Tema Artikel

Share this

Random Posts

Label Mobile

Dogmatika (75) Hermeneutika (81) Lainnya (98) Resensi buku (9) Sains (57) Sistimatika (71) Video (9) biblika (86) budaya (54) dasar iman (104) karakter (44) konseling (87) manajemen (73) pendidikan (60) peristiwa (72) sospol (68) spritualitas (94) tokoh alkitab (44)