Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 14 September 2024

Praktik Kekerasan Di Bumi

Kekerasan bersimaharajalela, yang menjadi penopang segala kejahatan. Tidak ada dari mereka yang tertinggal, baik dari kelimpahan mereka maupun dari kemewahannya; kemolekannyapun akan terhapus. Yehezkiel 7:11

Teks memberikan informasi keadaan masyarakat Israel zaman nabi Yehezkiel, di mana kekerasan telah menjadi begitu merajalela sehingga menjadi dasar atau "penopang" dari segala bentuk kejahatan lainnya. Bila kekerasan dinyatakan sebagai penopang kejahatan, hal itu berarti:
  • Akar dari Semua Kejahatan: Kekerasan seringkali menjadi akar dari kejahatan lainnya. Ketika kekerasan menjadi hal yang biasa, maka kejahatan seperti pencurian, pembunuhan, dan ketidakadilan pun akan semakin mudah terjadi.
  • Menciptakan Suasana Takut: Kekerasan menciptakan suasana ketakutan yang membuat orang menjadi pasif dan tidak berani melawan. Hal ini memungkinkan terjadinya berbagai bentuk kejahatan lainnya.
  • Menghancurkan Nilai-nilai Moral: Kekerasan menghancurkan nilai-nilai moral dan kemanusiaan. Ketika kekerasan menjadi hal yang dianggap wajar, maka nilai-nilai seperti kasih, belas kasihan, dan keadilan akan terkikis.
  • Situasi cara yang dipakai untuk Mendapatkan Apa yang Diinginkan: Kekerasan sering digunakan sebagai alat untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, baik itu materi, kekuasaan, atau kepuasan pribadi. Misalnya, perampokan, penculikan, atau pembunuhan dilakukan untuk mendapatkan uang atau barang berharga.
  • Praktik Menjaga atau Memperkuat Kekuasaan: Kelompok-kelompok kriminal atau bahkan negara sering menggunakan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Mereka mengintimidasi lawan politik, menekan kelompok minoritas, atau menghancurkan kelompok yang dianggap sebagai ancaman.
  • Situasi Adanya Usaha Menutupi Kejahatan: Kekerasan juga digunakan untuk menutupi kejahatan lain. Misalnya, membunuh saksi untuk menghilangkan jejak atau menghilangkan bukti.
Masyarakat Israel saat itu berada dalam situasi kekerasan telah menjadi lingkaran setan sebab berhadapan dengan keadaan dimana kekerasan telah menciptakan ketakutan sedemikian rupa sehingga orang pasrah akibat pelaku merasa aman untuk terus melakukan kekerasan disebabkan hal itu sudah mengakar dan menjadi praktik secara luas yang berdampak timbulnya korban yang dirugikan secara fisik dan psikologis, tetapi juga merusak tatanan sosial dan menghambat pembangunan yang menjadikan hidup tidak berkembang dan tidak dapat mencapai potensi penuhnya.

Kondisi yang terjadi saat itu bukan hal yang pertama kali terjadi menurut catatan Alkitab. Saat Nuh hidup di dunia yang menyebabkan bumi dihukum dengan air bah, Alkitab mencatat dalam Kejadian 6:12; "Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, semua semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi." Data lain yang diungkapkan waktu zaman Nuh antara lain:
  • "Hati manusia penuh dengan kejahatan" (Kejadian 6:5): Ayat ini menegaskan bahwa kejahatan telah menjadi sifat dasar manusia pada masa itu. Tidak ada kebaikan yang tersisa dalam hati mereka.
  • "Bumi penuh dengan kekerasan" (Kejadian 6:11): Ungkapan ini menunjukkan bahwa kekerasan menjadi hal yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kekerasan ini bisa berupa kekerasan fisik, verbal, maupun psikologis.
Dari kisah yang tertulis di Kitab Kejadian maka masyarakat pada zaman Nabi Nuh mengalami setidak tidak adalah:
  • Kerusakan moral yang sangat parah: Nilai-nilai moral dan etika sudah tidak lagi dipedulikan.
  • Kekerasan yang merajalela: Kehidupan penuh dengan ancaman dan ketidak-amanan.
  • Ketidakadilan yang meluas: Tidak ada keadilan yang ditegakkan, yang kuat menindas yang lemah.
Kekerasan menjadi fenomena memberikan pengertian bahwa kekerasan yang terjadi adalah kekerasan yang telah meliputi segala aspek kehidupan manusia seperti:
  • Kekerasan Fisik: Melibatkan tindakan fisik yang menyebabkan luka atau cedera, seperti memukul, menendang, atau menggunakan senjata.
  • Kekerasan Psikis/Emosional: Merupakan tindakan yang bertujuan untuk melukai perasaan seseorang, seperti menghina, mengancam, atau mengisolasi.
  • Kekerasan Seksual: Melibatkan segala bentuk tindakan seksual yang tidak diinginkan, seperti pelecehan seksual, perkosaan, atau eksploitasi seksual.
  • Kekerasan Struktural: Merupakan bentuk kekerasan yang sistematis dan tertanam dalam struktur sosial, seperti diskriminasi, ketidakadilan sosial, dan eksploitasi ekonomi.
Manusia mengenal sejumlah konsep dalam mengatasi praktik kekerasan yang timbul dalam masyarakat. Hal itu antara lain berupa:
  • Penegakan hukum yang tegas: Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu dan pelaku kekerasan harus diberikan sanksi yang setimpal.
  • Pendidikan: Pendidikan tentang nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan penyelesaian konflik secara damai harus dimulai sejak dini.
  • Pencegahan: Program-program pencegahan kekerasan harus digalakkan, seperti program rehabilitasi bagi pelaku kekerasan, konseling bagi korban, dan mediasi untuk menyelesaikan konflik.
  • Perubahan sosial: Masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, di mana kekerasan tidak lagi dianggap sebagai solusi.
Meskipun sejumlah usaha dilakukan agar kekerasan dapat dikendalikan agar tercipta kondisi keamanan yang kondusif, Alkitab memberikan gambaran yang cukup mendetail tentang peningkatan kekerasan di akhir zaman. Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan semua bentuk kekerasan yang mungkin terjadi, hal itu antara lain dijelaskan dari:
  • Peningkatan kejahatan: Yesus memperingatkan akan meningkatnya kejahatan, penipuan, dan kekerasan di akhir zaman (Matius 24:12).
  • Perang dan kabar tentang perang: Alkitab menyatakan akan adanya perang dan kabar tentang perang di berbagai tempat (Matius 24:6).
  • Kerusuhan dan bencana alam: Akan terjadi berbagai macam bencana alam dan kerusuhan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya (Matius 24:7-8).
  • Kebencian dan penganiayaan: Orang-orang percaya akan mengalami penganiayaan dan kebencian karena iman mereka (Matius 24:9).
  • Kejatuhan moral: Moralitas masyarakat akan semakin menurun, ditandai dengan meningkatnya kejahatan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan ketidakpedulian terhadap sesama.
Pada zaman Nuh, tindakan TUHAN terhadap praktik kekerasan di bumi telah membuat dunia rusak di mata Pencipta, maka hadir air bah yang membinasakan semua makhluk hidup kecuali yang berada dalam bahtera. Pada zaman Yehezkiel karena orang Israel tidak mau mendengarkan dan melakukan hukum sesuai ketetapan yang TUHAN berikan tetapi melakukan kekerasan yang menopang kejahatan sehingga rusak kehidupan dalam bangsa Israel dan TUHAN menghukum dengan menggerakkan kerajaan Kasdim menghancurkan segala sesuatu yang menjadi tujuan dari orang orang yang melakukan kejahatan melalui kekerasan sehingga dilanda ketakutan dan terjadi bencana demi bencana saat TUHAN memutuskan menghakimi.

Teks ayat di atas (Yehezkiel 7:11) memberitahukan bahwa kekerasan memiliki implikasi berupa:
  • Kehancuran Total: Ayat ini menggambarkan bahwa kekerasan akan membawa kehancuran total. Tidak hanya harta benda, tetapi juga nilai-nilai moral dan spiritual akan hancur.
  • Hukuman Allah: Kekerasan yang merajalela adalah tanda bahwa Allah akan segera turun tangan untuk menghukum bangsa Israel.
  • Panggilan untuk Bertobat: Ayat ini menjadi panggilan bagi umat Allah untuk bertobat dari segala bentuk kekerasan dan kejahatan.
Saat ini praktik kekerasan di dunia cenderung meningkat sehingga TUHAN akan kembali menghakimi dunia seperti seperti zaman Nuh bila kejahatan sudah matang. Mengapa kekerasan kembali meningkat saat ini? Hal meningkatnya kekerasan antara lain:
  • Peningkatan kejatuhan rohani: Semakin banyak orang menjauhi Tuhan dan nilai-nilai rohani, sehingga tindakan kekerasan menjadi lebih mudah dilakukan.
  • Pengaruh kekuatan jahat: Setan dan roh-roh jahat semakin aktif berusaha merusak dunia dan menyesatkan manusia.
  • Penggenapan nubuat: Kenaikan kekerasan merupakan bagian dari tanda-tanda kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.
Pada zaman Nuh, akibat praktik kekerasan yang luar biasa di bumi, TUHAN memutuskan bahwa "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal dalam manusia dan menjelang TUHAN menghakimi seluruh manusia maka "Gereja TUHAN akan diangkat juga termasuk Roh Allah" dan bumi akan binasa, hilang lenyap. Lenyapnya langit dan bumi terkait kekerasan yang dilakukan manusia sudah mencapai titik puncak tidak peduli terhadap nilai nilai kemanusiaan dan hidup dengan penuh dengan keinginan untuk menguasai sesama manusia sebab kasih lenyap.

Saat ini kedatangan Yesus ke dua dari hari ke hari semakin dekat dengan hadirnya masa depan yang suram bila bencana demi bencana terjadi dampak dari hukum tabur tuai yang menjadi ketetapan TUHAN. Menjelang masa-masa sulit, maka Alkitab memberikan nasihat kepada gereja TUHAN, antara lain:
  1. Menguatkan Iman Umat Percaya, seperti:
    * Pengajaran Alkitab yang mendalam: Membekali umat dengan pemahaman yang benar tentang Alkitab, terutama mengenai nubuat dan janji-janji Allah.
    * Doa yang berkesinambungan: Mengajarkan umat untuk berdoa secara pribadi dan bersama-sama, memohon perlindungan dan kekuatan dari Allah.
    * Membangun komunitas yang kuat: Menciptakan komunitas yang saling mendukung dan menguatkan, di mana umat dapat menemukan rasa persaudaraan dan keamanan.
  2. Menjadi Pelayan Masyarakat, seperti:
    * Bantuan kemanusiaan: Memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
    * Konseling: Menyediakan layanan konseling bagi mereka yang mengalami trauma atau kesulitan.
    * Mediasi konflik: Membantu menyelesaikan konflik dalam masyarakat secara damai.
    * Advokasi: Membela hak-hak orang yang tertindas dan lemah.
  3. Menyebarkan Injil, seperti:
    * Evangelisasi: Mengabarkan Injil kepada orang-orang yang belum percaya, membawa harapan dan keselamatan.
    * Membuat murid: Melatih dan membimbing orang-orang percaya untuk menjadi murid Kristus yang sejati.
    * Misi lintas budaya: Mengirimkan misionaris untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia.
  4. Mempersiapkan Diri untuk Kembali, seperti:
    * Menjaga kesucian hidup: Mengajar umat untuk hidup kudus dan taat kepada perintah Allah.
    * Berjaga-jaga: Mengajar umat untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan, baik itu bencana alam maupun penganiayaan.
    * Menantikan kedatangan Tuhan: Memupuk kerinduan akan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.
  5. Kerjasama dengan Lembaga Lain, seperti:
    * Pemerintah: Bekerjasama dengan pemerintah dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan membangun masyarakat yang lebih baik.
    * Organisasi kemanusiaan: Bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan lainnya dalam menanggulangi bencana dan konflik.
    * Gereja-gereja lain: Membangun kerjasama dengan gereja-gereja lain untuk memperkuat pelayanan.
Prinsip-prinsip yang Perlu Dijunjung Tinggi menghadapi praktik kekerasan di bumi yang selaras dengan ajaran Firman TUHAN, antara lain:
  • Kasih: Menunjukkan kasih kepada semua orang tanpa memandang latar belakang.
  • Harapan: Memberikan harapan di tengah keputusasaan.
  • Kebenaran: Mengajarkan kebenaran Alkitab dengan berani.
  • Keadilan: Membela hak-hak orang yang tertindas.
  • Damai: Mencari damai dan menghindari kekerasan.
Langit dan bumi akan lenyap sehingga praktik kekerasan di bumi akan berlalu sebab akan datang masanya TUHAN menjadikan segala sesuatu baru! Barang siapa menang akan alami situasi dimana TUHAN menghapus segala air mata dan maut tidak ada lagi juga tidak akan ada lagi perkabungan, tidak ada lagi ratap tangis dan dukacita. Sedangkan orang-orang pembuat kejahatan dan yang sejenis serta tidak mau bertobat akan berada dalam lautan api dan belerang yang bernyala-nyala.

Kiranya kasih karunia TUHAN bersama kita dan menjadikan kita pemenang dalam hadapi praktik kekerasan di bumi.




"Our Hope in You"
Verse 1: In a world where darkness grows, Where violence and evil show, You teach us, Lord, to walk Your way, In love and truth, we’ll stand and stay.
Pre-Chorus: Through the storm and through the strife, You guide us with eternal life.
Chorus: You teach us love, You teach us grace, To live in truth, in every place. With justice, peace, and hope to stand, With faith in You, we’ll hold Your hand.
Verse 2: When the earth is filled with fear, You whisper, "Child, I’m always near." You fill our hearts with hope anew, To trust in all You’re leading through.
Pre-Chorus: In a world that’s cold and rough, Your strength and mercy are enough.
Chorus: You teach us love, You teach us grace, To live in truth, in every place. With justice, peace, and hope to stand, With faith in You, we’ll hold Your hand.
Bridge: Though evil rises, we will not fall, Your love and justice conquer all. In every trial, we’ll rise and sing, Our hope is in the risen King.
Chorus: You teach us love, You teach us grace, To live in truth, in every place. With justice, peace, and hope to stand, With faith in You, we’ll hold Your hand.
Outro: So we will walk in love and light, Through every dark and endless night. For You, O Lord, have shown the way, To live in hope, come what may.



Tulisan lainnya:
Lenyapnya Kedamaian Dunia
Tempat Aman Saat Perang
Yesus Kristus Akan Datang Kembali
Manusia Dan Konflik
Berkuasanya Roh Najis Di Bumi
Geng Bersenjata Saat Kekosongan Kekuasaan
Masa Kesengsaraan Besar





Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (81) budaya (47) dasar iman (92) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (40) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)